"Kepercayaan kepada Tuhan, bukan kepercayaan
diri"
Vaksin Covid-19 yang sudah ditemukan dari berbagai riset di berbagai negara sudah mulai digunakan. Penemuan-penemuan lain juga terjadi, mulai dari metode perawatan pasien, pencegahan hingga peralatan-peralatan penunjangnya. Hal ini menjadi harapan akan berhentinya pandemi. Namun demikian, hanya percaya pada kemampuan manusia tanpa Allah, semua usaha bisa gagal.
Kitab Yosua pasal 7 menceritakan kekalahan bangsa Israel dari orang-orang Ai, kota yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan kota Yerikho yang sebelumnya mereka runtuhkan, jarah dan musnahkan. Kekalahan yang menjadi aib bagi bangsa Israel diantara kemenangan-kemenangan mereka. Bahkan mereka pun harus mendirikan batu peringatan dari timbunan batu yang besar atas peristiwa ini (Yosua 7:26). Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Perhatikan Yosua 7:2-5. Yang terjadi adalah Yosua mengirim para pengintai, pengintai kembali pulang dengan keyakinan menang perang, kemudian berangkatlah 3.000 orang berperang. Dan yang terjadi… mereka dikejar dan dikalahkan musuh, 36 orang terbunuh, dan tawarlah hati bangsa Israel amat sangat. Rancangan Yosua, pemimpin yang berpengalaman tersebut akhirnya gagal. Dalam peristiwa tersebut tidak diceritakan bagaimana mereka mempersiapkan diri di hadapan Tuhan, tetapi bagaimana kepercayaan mereka yang akan menang dengan kekuatan yang mereka miliki.
Ai berada di daerah perbukitan, sekitar 24 Km dari Yerikho; dan letaknya 518 meter di atas permukaan laut. Mata-mata itu tidak mengatakan apa-apa tentang Tuhan; seluruh laporan mereka berfokus pada tentara dan keyakinan mereka bahwa Israel akan menang. Mereka yakin bahwa seluruh pasukan tidak diperlukan untuk penyerangan. Tetapi bukannya mencari pikiran Tuhan, Yosua menerima nasihat mata-matanya, dan ini menyebabkan kekalahan. Strategi Tuhan sendiri adalah ketika Dia memberikan perintah untuk serangan kedua terhadap Ai (Yosua 8: 1).
Perhatikan ayat 1, bahkan adanya masalah rohani yang
sangat serius di hadapan Tuhan (Yosua 7:23-25), sepertinya luput dari perhatian
Yosua. Seandainya
Yosua mengadakan pertemuan doa, Tuhan bisa memberi tahu dia
bahwa ada dosa di kamp, dan Yosua bisa
menanganinya. Ini akan menyelamatkan nyawa 36 tentara
dan menyelamatkan Israel dari kekalahan yang memalukan.
Musa telah memperingatkan Israel bahwa mereka tidak dapat mengalahkan musuh mereka kecuali bangsa itu taat kepada Tuhan. Jika mereka mengikuti Tuhan dengan iman, satu tentara Yahudi akan mengejar 1.000 musuh, dan dua akan membuat 10.000 melarikan diri (Ulangan 32:30)! Tiga tentara Yahudi bisa saja mengalahkan seluruh kota, jika bangsa itu berkenan kepada Tuhan, perhatikan Yosua 8:25.
Tidak terdengar kata-kata, "Jika Tuhan menghendakinya" (Yakobus 4:13-17) di antara mereka, yang ada adalah bertindak karena percaya pada kemampuan diri sendiri dan akhirnya gagal. Karena pikiran Tuhan bukanlah pikiran Saudara (Yes. 55: 8–9), lebih baik Saudara meluangkan waktu untuk mencari arahan-Nya. “Kesombongan mendahului kehancuran, dan semangat tinggi hati mendahului kejatuhan” (Amsal 16:18, NIV). Seperti Israel, yang Saudara butuhkan adalah kepercayaan pada Tuhan, bukan kepercayaan diri sendiri. Selamat memulai minggu yang baru di awal bulan kedua tahun 2021 dalam pimpinan Tuhan. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd010221)