"Kehidupan
yang Penuh Tanggung Jawab"
Untuk memutus penyebaran Covid-19 saat ini, Pemerintah menerapkan PSBB dan dilanjutkan dengan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Sejumlah aturan dibuat dan siapa yang melanggarnya dianggap telah melakukan tindak pidana dan mendapatkan hukuman.
Masih hafalkah Saudara dengan Sepuluh Perintah yang diberikan Tuhan kepada bangsa Israel setelah dibebaskan dari ratusan tahun perbudakan di Mesir (Keluaran 20)? Bagaimana Tuhan memberikan perintah tersebut? Sebenarnya, Sepuluh Perintah lebih dari sekedar hukum untuk mengatur kehidupan bangsa Israel saat itu. Itu adalah bagian dari perjanjian yang Tuhan buat dengan Israel ketika Dia menjadikan mereka kepada diri-Nya sendiri sebagai harta kesayangan-Nya yang istimewa (Keluaran 8:1-8; 19:5-8).
"Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan" (Keluaran 20:2). Perkataan Tuhan ini penting karena menjadi pendahuluan dan landasan dari perintah yang akan diberikan selanjutnya. Perhatikan dua hal: Siapa yang memberikan perintah dan apa yang telah dikerjakan-Nya?
Frasa "TUHAN, Allahmu" diulangi lima kali di bagian ini (ayat 3, 5, 7, 10, 12) untuk mengingatkan orang-orang tentang wewenang di balik perintah-perintah ini. "TUHAN" menunjukkan hakekat-Nya sebagai Tuhan Yang Mahakuasa. "Allah-mu" menunjukkan hakekat relasi-Nya secara pribadi dengan umat kesayangan-Nya sendiri. Ingatkah Saudara bahwa telah berabad-abad lamanya di Mesir bangsa Israel melihat penyembahan banyak dewa? Sangat penting bagi Israel untuk mengenal hakekat Tuhan yang benar dan hidup.
"Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku." Frasa "di hadapan-Ku" dapat berarti "menentang Aku". Bagi orang Yahudi, menyembah tuhan lain berarti menyatakan perang terhadap TUHAN/Yahweh dan mendatangkan murka-Nya. Setiap pagi, orang Yahudi yang setia menyatakan, "Dengarlah, hai Israel, Tuhan Allah kita adalah Tuhan yang satu" (Ul. 6: 4)
Jadi.., hak istimewa kebebasan dan menjadi harta kesayangan Allah sendiri dari antara segala bangsa, membawa serta tanggung jawab kepada Tuhan. Mengingat hakekat-Nya sebagai Tuhan Yang Mahakuasa, hakekat relasi-Nya dengan mengingat apa yang sudah dikerjakan-Nya. Bukankah tragedi telah terjadi, ketika bangsa Israel melanggar perintah-Nya, mencemari tanah perjanjian mereka, dan mendukakan Tuhan mereka, sehingga mereka harus dihukum?
Bagaimana dengan hidup Saudara? Apakah selalu ingat tentang siapa Dia dan apa yang sudah dkerjakan dalam hidup Saudara – keselamatan, mendasari ketaatan Saudara kepada Tuhan; bagaimana pun kehidupan Saudara saat ini? Apakah Saudara sudah melupakannya dan ada allah-allah lain di hadapan-Nya? Tuhan membimbing Saudara untuk kehidupan yang penuh tanggung jawab kepada-Nya, karena Dia mengasihi Saudara. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd290121)
No comments:
Post a Comment