Sabtu, 13 Februari 2021.
Warisan harta duniawi bisa menjadi petaka jika tidak disertai dengan warisan yang lebih penting: warisan iman dan kesetiaan kepada Allah. Seberapa banyak warisan rohani yang sudah Saudara persiapkan? Belajarlah dari kitab Yosua 22:1-8.
Perhatikan ayat 1-4. Perjuangan bangsa Israel menaklukkan bangsa-bangsa di tanah perjanjian sudah memasuki bagian akhir. Para prajurit dari suku Ruben, Gad, dan setengah suku Manasye pasti sangat gembira ketika penaklukan atas Kanaan berakhir. Selama lebih dari tujuh tahun mereka telah jauh dari keluarga mereka di seberang sungai Yordan, dan sekarang para prajurit yang menang bebas untuk pulang.
Perhatiakan ayat 6-8. Bayangkan sukacita yang akan mereka alami, kegembiraan yang akan mereka temukan, dan banyaknya harta yang akan mereka bagikan di kemah masing-masing! "Pulanglah ke kemahmu dengan kekayaan yang banyak dan dengan sangat banyak ternak, dengan perak, emas, tembaga, besi dan dengan pakaian yang sangat banyak. Bagilah dengan saudara-saudaramu jarahan yang dari musuhmu itu" (ayat 8).
Mengapa mereka begitu setia dan bertempur sampai akhir? Tentunya bukan karena harta semata, "…tetapi kamu setia memelihara perintah TUHAN, Allahmu, kepadamu" (ayat 3). Karena mereka pertama-tama setia kepada Tuhan, Allah mereka. Itu adalah misi-Nya yang mereka jalankan dan nama-Nya yang mereka upayakan untuk dimuliakan. Rasul Paulus menulis untuk jemaat Kolose: “Dan apa pun yang kamu lakukan, lakukan dengan sungguh-sungguh, seperti kepada Tuhan dan bukan kepada manusia, mengetahui bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima pahala warisan; karena kamu melayani Kristus Tuhan” (Kolose 3: 23–24, NKJV).
Bacalah ayat 5. Apa pesan Yosua kepada mereka ketika kembali pulang ke kemah masing-masing? Yosua lebih memperhatikan perjalanan hidup beriman rakyatnya daripada apa pun. Mereka telah mengalami kemenangan di Kanaan ketika mereka dan Yosua mengasihi Tuhan dan menaati Firman-Nya (1: 7–8). Sesungguhnya perhatian Yosua bukan pada bagaimana memelihara harta warisan yang sangat banyak (ternak, perak, emas, tembaga, besi dan pakaian yang sangat banyak), tetapi kesetiaan melakukan segala perintah dan hukum Tuhan yang diwariskan dari jaman Musa kepada mereka.
Memiliki harta kekayaan memang penting, dan mewariskannya juga baik. Tetapi yang lebih penting adalah memiliki warisan "Harta warisan: Iman dan kesetiaan kepada Allah". Hidup yang tetap melekat dan lebih bergantung kepada-Nya, bukan pada berkat-berkat-Nya. Bagaimana dengan warisan iman Saudara? Tuhan Yesus Kristus memberkati. 🙏(erd130221)