Wednesday, 4 January 2023


 

Renungan Awal Tahun 2023 - Rabu, 4 Januari 2023. 

"Persoalan hidup bukanlah akhir perjalanan tetapi perjalanan menuju kemenangan, jangan menyerah. Tabah dan berserahlah kepada Allah"(Renungan Kitab 1 Samuel 1:1-8)

Nabi Samuel adalah hakim terakhir dan terbesar bagi bangsanya dan yang pertama  dari garis nabi baru setelah Nabi Musa (Kisah Para Rasul 3:24; 13:20) serta dianggap tokoh terbesar setelah nabi Musa (Kitab Yeremia 15:1). Dia dipakai Allah untuk mengusung datangnya kerajaan besar bagi bangsanya; melantik Daud menjadi raja yang besar (Kitab 1 Samuel 16:1-23; 19:18-24). Dari keturunan Daud akan lahir Mesias, Yesus Kristus (Isa Al-Masih) (Injil Matius 1:1). Menariknya, kisah ini diawali dengan kisah duka nestapa, kisah istri yang mandul, yang tersakiti oleh istri kedua dari suaminya, menerima ejekan, menangis, penderitaan yang terjadi dari tahun ke tahun. Perhatikan kisah Hana, ibu Nabi Samuel. Bacalah kitab 1 Samuel 1:1-8.

Tidak cukup dengan berlimpahnya harta dan cinta. Elkana (suami Hana) tampaknya bukan seorang laki-laki biasa. Silsilah keluarga (ayat 1) menyiratkan kehormatan keluarga Elkana yang kaya dan terpandang. Memiliki dua istri (ayat 2) seringkali menunjukkan kekayaan seorang laki-laki. Hal ini diperkuat dengan jenis dan jumlah persembahan yang dibawa oleh Elkana ke rumah Allah setiap tahun (ayat 4-5, 24-25). Bukan hanya kaya, suami Hana penuh dengan cinta. Dia memberikan porsi lebih untuk Hana (ayat 5) dan selalu berusaha menghibur hati isterinya yang sedang berduka (ayat 8). Tetapi semuanya itu tidak cukup mendatangkan kebahagiaan. Sebuah keluarga bukan hanya tentang cinta dan kaya. Perhatikan kisah selanjutnya, Hana yang tertimpa banyak prahara.

Kesulitan hidup yang harus dijalani. Hana harus menerima keadaan bahwa bukan hanya dirinya satu-satunya wanita yang dinikahi oleh suaminya. Kenyataan bahwa madunya (Penina) memiliki anak sedangkan dirinya tidak, bahkan tidak bisa memiliki anak karena mandul (ayat 2) semakin menyedihkan hatinya. Madunya selalu menyakiti hatinya (karena mandul) supaya gusar (hati yang bergejolak dan kacau), dari tahun ke tahun. Seharusnya Hana bersukacita setiap tahun pergi ke Bait Allah tetapi justru menjadi neraka karena madunya menyakiti hatinya (perlakuan yang tidak sepantasnya). Hana menangis dan tidak mau makan (ayat 6-7). Hana semakin sedih karena pernyataan suaminya yang terkesan egois karena mengutamakan keberhargaan dirinya sendiri (ayat 8). Perhatikan, bagaimana sikap Hana ketika menjalani penderitaan dalam hidupnya dan merasa tidak memiliki masa depan karena mandul?

Ketabahan. Hana tidak menyerah. Dia tetap tabah dalam pengertian sabar menjalani situasi hidup yang dialaminya. Hatinya lebih condong kepada Allah daripada berbalik melawan dan menuntut madunya serta mengadukannya kapada suaminya. Bandingkan dengan sikap Sarai kepada Abram (Ibrahim) ketika Hajar (hamba Sarai)  memandang rendah dirinya karena mandul, "Penghinaan yang kudapat ini adalah tanggung jawabmu.. Semoga ALLAH menjadi Hakim antara aku (Sarai) dengan engkau (Ibrahim)", padahal Sarai sendirilah yang memberikan hamba perempuannya itu kepada suaminya (Kitab Kejadian 16:1-5). Tetapi Hana menyatakan kesedihannya kepada Allah dan dia tidak menciptakan masalah bagi keluarganya. Hana menjalani hidup dengan keyakinan pada pemeliharaan Allah.

Kesetiaan kapada Allah. Kesetiaan Hana kepada Allah ditunjukkan melalui kemauan untuk tetap pergi ke Bait Allah tahun demi tahun (ayat 7). Hana tidak meninggalkan Allah. Bertahun-tahun Hana menjalani penderitaan hidupnya bertahun-tahun juga Hana lewati dengan tetap datang ke Bait Allah Tuhan semesta alam. "Tuhan semesta alam" adalah nama ilahi yang dipakai untuk pertama kalinya di dalam kitab nabi-nabi mulai dari kisah Hana ini. Gelar ini menyatakan kedaulatan Tuhan atas alam semesta dan meyakinkan Hana untuk tetap setia pada-Nya di tengah penderitaan yang dialami bertahun-tahun lamanya. Bacalah kisah Hana selanjutnya; pada akhirnya Allah berbelas kasihan dan menjawab doa Hana (Kitab 1 Samuel pasal 1 dan 2). Hana ("kesayangan, belas kasihan") yang mandul dan menderita dari tahun ke tahun akhirnya melahirkan nabi Samuel yang dipakai Allah untuk mempersiapkan jalan bagi lahirnya Mesias, Yesus Kristus (Isa Al-Masih) berkat bagi semua bangsa.

Apakah Saudara memulai tahun yang baru ini, 2023 dengan banyak persoalan hidup dan penderitaan? Tabah dan berserahlah kepada Allah, Tuhan semesta alam yang kasih dan kuasa-Nya lebih besar dari semua persoalan dan penderitaan Saudara. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd04012023).

Selasa, 31 Desember 2024 "Tahun Baru: Hidup Baru Dengan Ketaatan Kepada-Nya" (Renungan Natal menyambut Tahun Baru 2025) Banyak...