Monday, 26 April 2021



[Nehemia 4]
Senin, 26 April 2021

“Visi: alasan kuat untuk bertahan menghadapi kritik dan tantangan"
Bacaan: Nehemia pasal 4

Visi mudah dikritik. Visi mengundang kritik. Visi sulit dipertahankan terhadap kritik. Visi sering mati karena kritik.

Nehemia dan orang-orangnya tentu saja menghadapi kritik. Visinya bukannya tidak diamati oleh para pemimpin di daerah-daerah sekitar Yerusalem.

Bacalah Nehemia 4:1-3, 7-8, 12.

Bagaimana respons dan kritik Sanbalat, gubernur Samaria? (mencari alasan tembok tidak akan terselesaikan, mengkritik karakter mereka, meragukan kemampuan mereka, menantang komitmen mereka, dan meragukan kelayakan dari proyek tersebut untuk dimulai).

Bacalah Nehemia 4:6-8, 12

"Tetapi kami terus membangun tembok sampai setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati.

Ketika kata-kata kritikan tidak mampu menghentikan para pekerja, bagaimana respon Sanbalat dan seluruh penguasa provinsi Yerusalem (orang Amon, orang Asdod, orang Arab)? Pesan yang disampaikan jelas, “Menyerahlah atau hadapi ancaman kematian.”

Hambatan untuk membangun kembali tembok mulai tampak tak teratasi. Ada lebih banyak sampah yang harus mereka hadapi ketimbang yang mereka perkirakan sebelumnya. Mereka lelah. Semangat menyala untuk proyek yang baru telah padam. Seperti anak-anak yang menempuh perjalanan jauh, mereka mulai mengeluh, “Apakah kita sudah sampai?”

Semua tekanan itu melebihi apa yang dapat mereka tanggung, keluarga mereka dalam bahaya. Orang-orang mereka sendiri mendorong mereka untuk meninggalkan pekerjaan mereka. Kombinasi dari ketakutan dan kecil hati mendesak mereka sampai ke ujung jurang. Mereka pun mundur dari pekerjaan mereka tersebut. Mereka tidak lagi bersedia mengerjakan pekerjaan yang baik itu. Siapa yang bisa menyalahkan mereka?

Coba Saudara pikirkan hal ini. Kalau Saudara mempertimbangkan risiko yang sedang mereka hadapi dibandingkan dengan apa yang mereka peroleh dengan menyelesaikan tembok Yerusalem, mengapa harus bertahan?

Hanya ada satu alasan yang kuat. V I S I

Bagaimana dengan visi hidup Saudara (pribadi, keluarga, pekerjaan, pendidikan, pelayanan)? Kritik dan tantangan apa saja yang Saudara hadapi, yang membuat Saudara ingin menyerah? Bagaimana Saudara tetap bertahan sampai akhir?

Kita semua dapat memahami apa yang dirasakan oleh tim Nehemia. Jika Saudara mengejar sebuah visi dengan skala apa pun, Saudara pasti telah mengalami kritik. Mungkin visi Saudara mengingatkan seseorang tentang apa yang tidak terdapat padanya. Namun, pada saat yang sama, visi tersebut mengingatkannya akan apa yang dapat dan seharusnya terjadi. Nyatanya, tembok Yerusalem berhasil dibanguan dan Tuhan dimuliakan.

Tuhan Yesus Kristus memberkati. 

Selasa, 31 Desember 2024 "Tahun Baru: Hidup Baru Dengan Ketaatan Kepada-Nya" (Renungan Natal menyambut Tahun Baru 2025) Banyak...