Tuesday, 16 March 2021



[Rut 2:17-23]
Senin, 15 Maret 2021

"Harus hidup dalam pengharapan”
Bacaan: (Rut 2: 17-23)

Harapan adalah penting dalam kehidupan, apalagi dalam jaman yang penuh pergumulan saat ini. Sementara banyak orang tidak berpengharapan, bagaimana Saudara memandang realita harapan dalam hidup Saudara saat ini? Allah, sumber pengharapan, menginginkan setiap umatnya hidup dalam pengharapan yang telah disediakan-Nya. Belajarlah dari kisah Rut; bacalah Rut 2:17-23.

Sepanjang hari, Rut sebagai janda miskin di negeri orang, bekerja dengan hati yang bahagia dan penuh harapan di tengah berbagai resiko. Dia makan saat lapar, minum saat haus, dan istirahat saat kelelahan. Bulir-bulir jelai yang dia kumpulkan berjumlah 1 efa, cukup untuk makan dua janda itu selama hampir seminggu. Rut juga memiliki sisa makanan dari makan siangnya (ayat 18). Rut pekerja yang rajin, berhati-hati agar tidak menyia-nyiakan apapun yang Tuhan berikan padanya.

Bagaimana tanggapan Naomi terhadap pengalaman Rut? Terakhir kali diceritakan, Naomi berbagi kekecewaannya dengan para wanita Betlehem dan menyalahkan Tuhan atas kesedihan dan kemiskinannya. Ketika Rut meminta izin untuk pergi ke ladang untuk memungut bulir-bulir jelai, yang Naomi katakan padanya hanyalah "Pergilah, putriku" (ayat 2). Dia tidak memberikan kata-kata dorongan kepada menantunya, bahkan tidak juga doanya. Tersirat, Naomi belum bisa move-on dari kepahitan hidupnya.

Tetapi sekarang, Saudara mendengar kata baru dari bibir Naomi: "Diberkatilah!" (ayat 19-20). Naomi tidak hanya mengucapkan berkat kepada orang yang memperhatikan Rut, tetapi dia juga memuji Tuhan! Mereka telah berpindah dari kepahitan (“mara”) menjadi berkat. Ketika Naomi melihat gandum, dia memberkati pria yang mengizinkan Rut bekerja di ladangnya, dan ketika dia mendengar bahwa pria itu adalah Boas, Naomi memuji Tuhan. Betapa berubahnya hati janda miskin yang berduka ini! Perubahan ini terjadi karena harapan baru yang ada di dalam hatinya, dan orang yang memberinya harapan baru itu adalah Boas (“di dalam dia ada kekuatan”).

“Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita” (Rut 2: 20b). Naomi kemudian menjelaskan kepada Rut hukum “penebusan seorang kerabat” (Imamat 25: 25, 47–55). Ada hal lain yang terlibat saat itu, yaitu “hukum pernikahan levirat.”  Kata “levir”  adalah bahasa Latin untuk "saudara laki-laki suami" (Ulangan 25:5-10)

Perhatikan. Bukan hanya kebaikan dan kasih Boas kepada Rut yang membuat Naomi percaya diri, karena perasaan indah itu bisa berubah dalam semalam. Prinsip penebusan yang telah Tuhan tulis di dalam Firman-Nya itulah yang memberi Naomi kepastian bahwa Boas akan menyelamatkan mereka.

Naomi memperingatkan Rut untuk mematuhi perintah Boas dan tetap dekat dengan hamba-hambanya saat dia mengumpulkan di ladang. Panen jelai terjadi selama bulan Maret dan April, dan panen gandum selama bulan Juni dan Juli. Sementara itu, Rut tetap sibuk dan mengumpulkan makanan yang cukup untuk dirinya dan ibu mertuanya. Tetapi sekarang dia bekerja termotivasi oleh harapan yang luar biasa.

Tuhan menggunakan Rut untuk mengubah kepahitan Naomi menjadi rasa syukur, ketidakpercayaannya menjadi iman, dan keputusasaannya menjadi harapan. Iman Rut pada Firman Tuhan membawanya ke ladang Boas. Kasih Boas pada Rut memimpinnya untuk mencurahkan kasih karunia atas Rut dan memenuhi setiap kebutuhannya. Kasih karunia adalah kasih yang membayar harga untuk membantu yang tidak layak. Pengalaman kasih karunia Rut memberinya harapan baru yang berpusat pada seseorang, Boas ("di dalam dia ada kekuatan").

Boas menjadi gambaran Yesus Kristus bagi Saudara saat ini. Faktanya, Yesus Kristus adalah pengharapan Saudara (1 Timotius 1: 1; 1 Tesalonika 1: 3; Kolose 1:27). Melalui iman di dalam Kristus, kita telah dilahirkan kembali ke dalam hidup yang penuh pengharapan (1 Petrus 1: 3). Harapan yang melekat pada dunia adalah harapan yang mati, tetapi harapan Saudara adalah harapan yang hidup karena itu berakar pada Kristus yang hidup.

Tidak peduli bagaimana perasaan Saudara hari ini, tidak peduli betapa sulitnya keadaan Saudara, Saudara dapat bersukacita dalam pengharapan jika Saudara memfokuskan iman pada Yesus Kristus. "Oleh kekuatan Roh Kudus Saudara berlimpah-limpah dalam pengharapan" (Roma 15:13). “Harus hidup dalam pengharapan”  Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd150321)

 

Selasa, 31 Desember 2024 "Tahun Baru: Hidup Baru Dengan Ketaatan Kepada-Nya" (Renungan Natal menyambut Tahun Baru 2025) Banyak...