Kitab Ester ditutup dengan pasal 10, hanya 3 ayat saja. Penulis kitab menegaskan kembali tema dari kitab ini, “realita kepedulian Allah yang memelihara.” Menunjukkan bagaimana orang Yahudi saat itu dilindungi dan diselamatkan dari ancaman pemusnahan oleh campur tangan Allah melalui Ester dan Mordekhai. Sekalipun nama Allah tidak disebutkan secara khusus dalam keseluruhan kitab, bukti pemeliharaan-Nya jelas sepanjang kitab Ester. Memberikan catatan dan latar belakang sejarah Hari Raya Purim orang Yahudi (Ester 3:6-7; 9:26-28), dan dengan demikian mempertahankan ingatan akan kelepasan yang luar biasa orang Yahudi saat di Persia untuk generasi-generasi yang akan datang, hingga saat ini (bandingkan hari raya Paskah dan pelepasan luar biasa Israel dari Mesir). Bacalah kitab Ester 10:1-3.
Perhatikan Ester 1:1 dan Ester 1:10. Pada awal kitab tertulis, “Pada zaman Ahasyweros - dialah Ahasyweros yang merajai seratus dua puluh tujuh daerah mulai dari India sampai ke Etiopia” (1:1), dan pada akhir kitab tertulis, “Maka raja Ahasyweros mengenakan upeti atas negeri dan daerah-daerah pesisir juga” (10:1). Ingat kisah sebelumnya, bahkan raja Ahasyweros sempat mendapat ancaman pembunuhan (2:19-23). Dalam pemerintahan kerajaan, telah tampil Haman dengan cincin meterai raja di tangannya dan menggunakannya untuk melaksanakan niat jahat, dan raja menyetujuinya (3:13-15). 75.800 orang di seluruh daerah kerajaan Persia, mati terbunuh karena perang yang seharusnya tidak perlu terjadi (9:12,15,16).
Tetapi akhirnya, kejayaan raja Ahasyweros dan Persia bangkit kembali dan tertulis di dalam kitab sejarah raja-raja Media dan Persia. Tetapi keadaannya sudah berubah, karena sekarang umat Allah di negeri pembuangan pun juga mengalami hari-hari yang lebih baik. Mordekhai, orang Yahudi itu ada di disamping raja Ahasyweros. Mengingatkan pada kisah Yusuf di Mesir, di samping raja Firaun; karena perannya mendatangkan keselamatan bagi Mesir dari bahaya kelaparan dan menjadi berkat bagi keluarga/bangsanya juga (Kejadian 47:13-27). Realita kepedulian Allah yang memelihara umat-Nya dinyatakan.
Perhatikan Ester 10:2. Kebesaran orang yang diperkenan Allah. Saudara melihat kontrasnya? Raja Ahasyweros yang mengenakan upeti, dan Mordekhai yang mengikhtiarkan yang baik bagi bangsanya. Penulis kitab menekankan kekuasaan dan kekayaan yang besar dari raja Ahasyweros (ayat 1) untuk menunjukkan kemurahan Allah yang luar biasa di dalam mengangkat bangsa Yahudi yang dibenci ke kedudukan terhormat di kerajaan yang seagung itu. Semakin besar kejayaan raja Ahasyweros, semakin jaya pula Mordekhai.
Meskipun pembuangan di Persia adalah hukuman bagi ketidaktaatan Israel terhadap hukum Allah, kitab Ester menunjukkan bahwa Allah menggunakan orang-orang Yahudi di pembuangan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain. Meskipun Israel secara keseluruhan tidak mematuhi niat Allah bagi mereka untuk menjadi "kerajaan para imam dan bangsa yang kudus", tujuan Allah terpenuhi; setidaknya melalui kehidupan beberapa individu. Ester dan Mordekhai adalah beberapa instrumen Allah yang dipilih "untuk saat seperti ini."
Perhatikan Ester 10:3, ayat terakhir kitab Ester. Pernyataan ayat ini mengacu pada seluruh bangsa Israel, bukan hanya pada keturunan Mordekhai saja. Berguna untuk keselamatan bagi semua orang sebangsanya. Mordekhai tidak mengingkari bangsanya sebagai orang Yahudi, dan tidak diragukan lagi berpegang pada kepercayaan kepada Allah yang benar. Dia tidak mencari kekayaan sendiri, tetapi kesejahteraan rakyatnya. Dia tidak hanya berbuat baik, tetapi melakukannya dengan cara yang rendah hati dan ramah dalam perilakunya, dihormati dan disukai banyak orang. Bukankah itu yang dilakukan oleh Yesus Kristus dan diteladani oleh setiap orang yang percaya kepada-Nya?
Saudara... dalam pergumulan pandemi Covid-19 yang berat saat ini, percayalah bahwa Allah berdaulat dan peduli memelihara umat-Nya, realita yang sudah ditunjukkan-Nya sepanjang sejarah umat manusia. Seperti Ester dan Mordekhai, menyediakan diri untuk menjadi alat-Nya (apa pun perannya), menjadi sedikit orang yang berguna dan berkat bukan saja bagi keluarga sendiri tetapi juga bagi orang lain dan seluruh bangsa. Saudara hidup oleh iman, keselamatan yang pasti dalam Yesus Kristus Tuhan Saudara. Saat pandemi Covid-19 saat ini, gunakanlah semua talenta dan karunia dari Allah untuk mempromosikan kemuliaan-Nya dan berbuat untuk kebaikan bagi semua orang dengan kasih-Nya. Tuhan Yesus Kristus memberkati Saudara. (erd280621)