Kisah Rut dan Naomi berakhir dengan penuh kebahagiaan. Ingat, kitab Rut diawali dengan 5 ayat duka cita (Rut 1:1-5). Terjadi kelaparan, Elimelekh memilih pergi ke negeri asing bersama Naomi dan kedua anak laki-lakinya. Kemudian matilah Elimelekh dan kedua anaknya. Naomi hidup bersama 2 perempuan janda menantunya di negeri asing dalam kemiskinan. Tetapi, 80 ayat berikutnya kitab ini bercerita semakin jelas bagaimana Allah memelihara Naomi bersama-sama Rut perempuan Moab itu, menantunya, kembali pulang ke Betlehem dari daerah Moab. Harapan baru datang, perubahan hidup terjadi ketika Boas hadir sebagai penebus. Bukan sekedar berkat-berkat jasmani yang mereka nikmati, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana janji pemeliharaan Allah berlaku atas mereka.
Perhatikan Rut 4:13-14a. Ingat sebelumnya, Naomi dan Rut kehilangan laki-laki sandaran hidup mereka. Bahkan, 10 tahun tinggal di Moab, Rut belum mendapat keturunan dari Mahlon, suaminya (Rut 1:4). Tetapi sekarang, Rut melahirkan seorang anak laki-laki; karena karunia TUHAN. Dan yang pertama dikatakan perempuan-perempuan kepada Naomi: “Terpujilah Tuhan..” Merekalah yang pada waktu Naomi tiba di Betlehem, gempar dan berkata: “Naomikah itu?”. Naomi berkata kepada mereka: “Janganlah sebutkan aku Naomi (“yang menyenangkan/ kesukaan”); sebutlah aku Mara, sebab Yang Maha Kuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku” (Rut 1:19-20). Yang terutama, segala pujian hanya bagi Allah, bukan pada Boas yang telah bersedia menebus dan menikahi Rut. Tersirat dengan jelas, narasi kitab menggambarkan kedaulatan kasih Allah atas umat-Nya, apapun yang terjadi dalam hidup mereka.
Perhatikan Rut 4:14b-17. “Termasyurlah kiranya nama anak itu di Israel.” Bukan saja Boas yang menjadi pengharapan saat ini, tetapi juga anak yang dilahirkan Rut, menjadi pengharapan masa depan mereka. Anak itu akan menyegarkan jiwa dan memelihara Naomi pada waktu rambutnya telah putih. Naomi telah kehilangan 3 laki-laki yang sangat dikasihinya, tetapi sekarang dikatakan: “perempuan yang lebih berharga bagimu dari 7 anak laki-laki.” Angka 7 adalah lambang kepenuhan/kesempurnaan.
Perhatikan, tetangga-tetangga perempuan Naomi memberikan nama kepada anak Rut. Anak yang sekarang ada di pangkuan Naomi menjadi berkat bagi banyak orang. Nama Obed dalam bahasa Ibrani berarti “pelayan/melayani”. Obed adalah ayah Isai. Isai adalah ayah Daud (“yang dikasihi”), raja yang membangun Israel dan melahirkan keturunan yang melahirkan Mesias, Yesus Kristus. Bukan sekedar berkat jasmani yang diterima Naomi dan Rut, tetapi terlebih penting adalah berkat rohani dan pemeliharaan Allah yang berdaulat. Allah berkasih karunia kepada pribadi-pribadi yang bergumul dalam kehidupan mereka, tetapi dipakai-Nya untuk menyatakan kedaulatan kasih Allah. Tersirat dengan jelas adanya jaminan masa depan dalam rancangan Allah.
Perhatikan Rut 4:18-22. Bandingkan dengan lima ayat pertama dari kitab Rut, yang secara ringkas dan padat menceritakan duka cita dalam sepuluh tahun tinggal di Moab. Sekarang, dalam lima ayat terakhir kitab Rut, ada sepuluh nama/generasi tercatat dalam silsilah Daud; mulai dari Peres hingga Daud. Tersirat dengan jelas bagi pembaca kitab Rut tentang kesetiaan dan campur tangan Allah, serta jaminan pemeliharaan-Nya; meskipun mereka yang terlibat di dalamnya tidak menyadarinya. Dan Saudara tahu, pemeliharaan Allah dan jaminan keselamatan-Nya tergenapi melalui keturunan Daud (Matius 1); Yesus Kristus lahir dan mati di kayu salib menjadi penebus Saudara.
"Kehadiran dan penebusan-Nya lebih berharga dari semua berkat jasmani yang ada.” Yang Allah janjikan bukan sekedar berkat-berkat jasmani, tetapi yang terpenting adalah penebusan dan pemeliharaan-Nya. Rasul Paulus dalah pertobatannya menuliskan: “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara (Roma 8:28-29).
Allah tetap hadir dan pedulikan hidup Saudara. Selamat menikmati akhir pekan, mensyukuri penebusan dan pemeliharaan Allah. Tetap setia dan sepenuhnya hidup bersandar pada-Nya yang terlebih setia senantiasa. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd100421)