Tuesday, 22 June 2021



[Mazmur 119]
Selasa, 22 Juni 2021

 

Dalam keputus-asaan, temukanlah keutamaan dari
Firman Allah yang menjadi kepuasan dan penghiburannya.
 (Mazmur 119:50,67,71,75,92,176)

"Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah" jawab Yesus kepada iblis yang mencobai diri-Nya (Matius 4:4). Kepusatan dan keutamaan Firman Allah tidak bisa dikompromikan. Mengapa kutamaan dari Firman Allah itu begitu penting bagi Saudara? Bacalah Mazmur 119, salah satu mazmur agung tentang Firman Allah.

Mazmur 119 adalah mazmur terpanjang, 176 ayat. Ditulis dalam 22 bagian, dan setiap bagiannya diawali dengan huruf Ibrani secara berurutan mulai dari Aleph sampai Tav. Mazmur ini memang menggambarkan tentang Firman Allah dan kesukaan pemazmur akan Firman. Tetapi ingat, ada konteks emosional yang menarik dan penting, kanvas dimana kesukaan akan Firman itu dilukiskan. Bukan hanya kepuasan dari pemazmur, tetapi yang lebih signifikan lagi adalah “keputus-asaan” dari pemazmur. Dalam keputus-asaannya mencari Allah, pemazmur menemukan keutamaan dari Firman Allah untuk menjadi kepuasan dan penghiburannya. Perhatikan beberapa contoh ayat penderitaan/keputus-asaan berikut ini (ayat 50, 67, 71, 75, 92).

“Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu menghidupkan aku” (ayat 50). "Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu” (ayat 67).

“Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu” (ayat 71). "Aku tahu, ya TUHAN, bahwa hukum-hukum-Mu adil, dan bahwa Engkau telah menindas aku dalam kesetiaan” (ayat 75). “Sekiranya Taurat-Mu tidak menjadi kegemaranku, maka aku telah binasa dalam sengsaraku” (ayat 92). 

Dalam kondisi sekeliling yang membuat susah, pemazmur mengakui Allah telah mengijinkan itu terjadi dalam hidupnya, untuk menumbuhkan pemazmur dan kemudian untuk membebaskan pemazmur sehingga penyembahannya dapat disauhkan dalam diri Allah. Kondisi sekeliling yang sedang dihadapi membuatnya bersedih. Tetapi juga penghiburan dan kuasa serta keutamaan dari Firman Allah dalam hidupnya. Jadi, pemazmur membicarakan bahwa satu-satunya penghiburan dalam kesengsaraannya berasal dari Firman Allah

Keutamaan dari Firman Allah itu begitu penting karena perspektif Allah, ini adalah satu-satunya alat ukur yang berarti. Ini menentukan segala hal lain! Allah berkenan dan tidak berkenan dalam urusan manusia didasari oleh Firman Allah! Dan kemudian dari perspektif manusia, walaupun Saudara melewati berbagai tantangan dalam hidup, masalah dan pergumulan, bahkan keputus-asaan, tetapi ketika keutamaan Frman Allah menjadi sauhnya, Saudara menemukan pertolongan dan kepuasan Saudara dalam Firman Allah.

Sangat menarik bagaimana Mazmur ini diawali dengan "Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN"  (ayat 1), dan diakhiri dengan “Aku sesat seperti domba yang hilang, carilah hamba-Mu ini, sebab perintah-perintah-Mu tidak kulupakan” (ayat 176). Pemazmur hendak mengatakan bahwa hatinya rentan untuk bekeliaran. Ketika matanya tertuju kepada kondisi di sekelilingnya, hatinya menjada tawar. Begitu mudahnya untuk tersesat!"Tolonglah aku untuk menjaga perintah-perintah-Mu, karena aku tidak mau melupakan firman-Mu."

Yesus berkata, "Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia" (Yohanes 16:33). Iman Saudara dalam Kristus Yesus telah mengalahkan dunia.  Dan ini bukanlah sebuah pemikiran yang berharap, tetapi "iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus" (Roma 10:17). Iman tidak bisa dibangun terpisah dari Firman Allah. Bila Saudara mencari perkenan Allah, Saudara memerlukan Firman Allah.

Jadi, ketika Saudara merasa susah dalam hidup dan menghadapi tantangan keputus-asaan, Saudara memerlukan Firman Allah. Saudara menemukan pengharapan, penghiburan, kuasa dan kebenaran dalam Firman Allah. Firman Allah memberi tahu Saudara bahwa ada Allah yang bertahta di sorga sedang mengendalikan segala sesuatu, peduli dan setia menepati janji-Nya. Di dalam Fiman-Nya, Saudara menemukan Allah! Makanya, kepusatan dan keutamaan Firman Allah tidak bisa dikompromikan dalam seluruh hidup Saudara. Kembalilah kepada Firman-Nya, menjadi kepuasan Saudara. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd220621)

Selasa, 31 Desember 2024 "Tahun Baru: Hidup Baru Dengan Ketaatan Kepada-Nya" (Renungan Natal menyambut Tahun Baru 2025) Banyak...