Thursday, 10 August 2023



[Lukas 18:1-8]
Kamis, 10 Agustus 2023

(Injil Lukas 18:1-8)

Apakah Saudara merasa lelah, putus asa dan menyerah karena seolah-olah doa-doa Saudara tidak didengar dan dijawab Allah? Perhatikan pesan Yesus kepada murid-murid-Nya. Bacalah kisahnya di Injil Lukas 18:1-8.

Saat itu, murid-murid Yesus dan para pengikut-Nya mengalami berbagai penderitaan bahkan kematian karena iman mereka. Sebagai orang beriman yang menerima jaminan keselamatan dan menanti-nantikan Kerajaan Allah dinyatakan, pergumulan hidup bisa membuat mereka putus asa dan menyerah. Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada murid-murid-Nya untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu (Lukas 18:1). Perhatikanlah perumpamaan tentang seorang janda yang selalu datang kepada seorang hakim untuk membela haknya.

Bacalah ayat 2-6. Hakim tersebut tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun (ayat 2). Dia tidak peduli pada Firman Allah (ayat 4a, lihat Lukas 10:26-27). Dia mengasihi diri sendiri (ayat  4b-5). Dia hakim yang lalim (ayat 6). Teks asli Alkitab menggambarkan bahwa dia hakim yang tidak jujur, tidak adil,korup, dan tidak punya rasa malu. Ironisnya, hakim itu sadar bahwa dirinya jahat, tidak takut Allah dan tidak menghormati seorangpun (ayat 4). Apakah Saudara pernah menjumpai orang seperti hakim ini; orang yang kepadanya Saudara mengharapkan bantuan? Bagaimana dengan Allah? Ingatlah peristiwa sebelumnya, Yesus melihat seorang janda yang berduka karena anak laki-laki satu-satunya meninggal. Tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan dan berkata kapada janda itu "Jangan menangis!" Bahkan, Yesuslah yang berinisiatif menghampiri janda itu dan membangkitan kembali anaknya (Injil Lukas 7:11-17).  Kontras dengan hakim yang lalim, Allah mereka adalah adalah Allah yang adil dan benar, mencintai manusia, bahkan rela berkorban demi manusia (Injil Yahya 3:16; Surat Filipi 2:6-8).

Bagaimana Yesus menggambarkan siapa janda itu dalam perumpamaan-Nya? Saat itu, seorang perempuan, terlebih lagi seorang janda, memiliki posisi yang rendah di masyarakat, seringkali dalam keadaan miskin dan tidak berdaya. Janda ini sudah beberapa waktu lamanya membela haknya dan tidak ada suami yang mendampinginya. Janda itu tidak memiliki klaim kebenaran atas kasusnya. Dia tidak punya "jalan masuk" kepada hakim yang lalim itu, datang tanpa diundang bahkan hakim itu menolak kehadirannya dan tidak bersedia membela kasus yang dihadapinya (ayat 3,4). Tetapi perhatikan, bagaimana murid-murid Yesus dan para pengikut-Nya memiliki keadaan yang berbeda.

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa mereka adalah anak-anak Allah dan Allah sebagai Bapak peduli terhadap anak-anak-Nya (Injil Lukas 11:13).  Mereka memiliki akses yang terbuka ke hadirat Bapak-nya dan dapat datang kapan saja untuk mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan (Surat Efesus 2:18; 3:12; Ibrani 4:14-16; 10:19-22). Ketika mereka berdoa, mereka memiliki di sorga seorang Juruselamat yang adalah Pembela (Surat 1 Yahya 2:1) dan Imam Besar (Ibrani 2:17-18), yang secara konsisten mewakili mereka di hadapan takhta Allah. Ketika mereka berdoa, mereka dapat membuka Firman Allah (Kitab Suci) dan mengklaim banyak kebenaran janji Allah yang tidak pernah gagal. Mereka juga memiliki Roh Kudus yang membantu mereka dalam berdoa (Surat Roma 8:26-27). Janda itu datang ke pengadilan dengan hakim yang lalim; tetapi mereka datang ke takhta kasih karunia (Surat Ibrani 4:14-16).

Bagaimana usaha janda itu memperoleh pembelaan atas haknya? Ketekunan, dia selalu datang, beberapa waktu lamanya tetapi tidak putus asa (ayat 3,4). Terus saja ia datang, siang malam, dan akhirnya mendapatkan jawaban (ayat 5,7). Teks Kitab Suci menggambarkan "janda itu mengganggu terus sehingga hakim itu tidak bisa tidur, sehingga matanya menjadi biru seperti bekas dipukul". Satu-satunya alasan hakim yang lalim membantu janda itu adalah karena dia takut akan "lelah" dan merusak reputasinya. Tetapi, Allah menjawab doa untuk kemuliaan-Nya dan untuk kebaikan umat-Nya serta Dia tidak jengkel ketika umat datang menghampiri-Nya.

Bacalah ayat 6-8. Jadi, terlebih baik lagi Allah yang menjawab doa anak-anak-Nya dan Yesus menegaskan bahwa murid-murid-Nya harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu (ayat 1). Sebelumnya, Yesus pernah berkata, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan....Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Injil Lukas 11:9-13).

Nikmatilah persekutuan yang penuh kasih dengan Allah. Senantiasa berdoa, jangan putus asa dan jangan menyerah, karena Allah pasti menjawabnya. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd10082023)

Selasa, 31 Desember 2024 "Tahun Baru: Hidup Baru Dengan Ketaatan Kepada-Nya" (Renungan Natal menyambut Tahun Baru 2025) Banyak...