Saturday, 2 July 2022



[Hakim-hakim 15:1-20]
Sabtu, 2 Juli 2022

"Pilihan yang diambil bukan berdasarkan hikmat Allah akan menghasilkan konsekuensi dan konsekuensi itu menghasilkan pilihan yang lain; dan pilihan yang lain itu menghasilkan konsekuensi yang semakin merusak dan menjadi pola hidup. Mintalah hikmat-Nya!"
(Kitab Hakim-hakim 15:1-20)

Sebelumnya, Simson telah mengambil keputusan berdasarkan kesenangan dirinya sendiri, melanggar hukum Musa (Kitab Keluaran 34:14-16; Kitab Ulangan 7:3); memaksa orangtuanya mengambil gadis Filistin yang diinginkannya menjadi istrinya. Tetapi pada akhirnya, istri Simson melakukan hal yang mendatangkan amarah yang menyala-nyala dalam diri Simson. Simson membunuh 30 orang dan bahkan kehilangan istrinya (Kitab Hakim-hakim 14:19-20). Pilihan Simson juga membawa masalah pada orang lain dan membawa konsekuensi yang semakin merusak. Bacalah kitab Hakim-hakim 15:1-20.

Ayat 1-3. Konteks budaya saat itu, istri tetap tinggal dengan orangtuanya dan suaminya hanya kadang-kadang saja mengunjunginya. Ironi, setelah beberapa lama berpisah dengan istrinya dan ingin menemuinya kembali, Simson tidak dapat menemui istrinya karena sudah diserahkan kepada teman Simson sendiri menjadi istrinya. Simson merasa sudah diperlakukan tidak adil dan dia berhak untuk membalas dendam. Tetapi ingat, semuanya dimulai ketika Simson memilih istri yang salah dengan melanggar hukum Allah dan sudah lama tidak mengunjungi istrinya. Kemarahan Simson terhadap seorang Filistin (mertuanya sendiri) berakibat buruk kepada keseluruhan orang Filistin. Kemarahan sudah menjadi pola hidup yang bermasalah dan merusak dalam diri Simson.

Ayat 4-5. Kemarahan Simson mendorong dia kepada pilihan yang lain dan membawa konsekuensi yang berpengaruh kepada orang lain lebih parah lagi. Perhatikan detailnya, betapa sulitnya Simson menangkap 300 ekor anjing hutan (serigala), binatang yang cerdas dan sulit ditangkap. Selanjutnya, Simson harus melakukan 150 kali mengikatkan sebuah obor diantara ekor-ekor 2 serigala. Terbakarlah tumpukan-tumpukan gandum dan gandum yang belum dituai dan kebun-kebun pohon zaitun kepunyaan orang Filistin. Ingat, hanya satu orang Filistin yang memberikan istrinya kepada orang lain, tetapi Simson dalam kemarahannya menghukum seluruh masyarakat Filistin. Pilihan Simson menghasilkan konsekuensi yang semakin merusak.

Ayat 6-8. Apakah Saudara melihat konsekuensi yang semakin meningkat dan menyebar kepada orang lain? Simson membakar ladang, dan orang-orang desa itu membalas dendam dengan membakar seorang laki-laki dengan putrinya. Dan lihat, hal ini pun belum cukup bagi Simson "... sesungguhnya aku takkan berhenti sebelum aku membalaskannya kepada kamu" (ayat 7). Dengan pukulan yang hebat, Simson meremukkan tulang-tulang mereka.

Ayat 9-17. Peristiwa yang terjadi karena pilihan Simson telah menakutkan komunitas Israel. Sebanyak 3.000 orang dari suku Yehuda mencari Simson (suku Dan) dan kemudian menyerahkan dia kepada orang Filistin untuk diadili. Pemimpin yang diharapkan membebaskan dari Filistin justru mereka serahkan kepada Filistin. Pilihan Simson semakin membawa konsekuensi yang berat. Dengan rahang keladai sebagai senjatanya, Simson membantai 1.000 orang.

Perhatikan, dalam ketidaktaatannya pada hukum Allah, Simson telah membuat pilihan dan menghasilkan konsekuensi, dan konsekuensi itu menghasilkan pilihan yang lain dan pilihan yang lain itu menghasilkan konsekuensi berikutnya yang semakin meningkat. Dari perkawinan Simson yang gagal, kemudian ladang-ladang yang terbakar, selanjutnya  seorang laki-laki dan putrinya yang dibakar, kemudian pembataian besar-besaran dan 1.000 orang dibunuh; mengerikan!

Ayat 18-20. Pilihan Simson membawa konsekuensi yang semakin merusak. Kapan Simson datang kepada Allah? "Ketika ia sangat haus, berserulah ia kepada TUHAN..." (ayat 18), dan Allah menjawab doa Simson. Adalah anugerah Allah, ketika Allah mendengarkan doa Simson. Apakah Saudara memiliki pola hidup seperti Simson? Datanglah kepada Allah dan mintalah hikmat-Nya untuk mengambil pilihan yang baik dan benar, bukan karena kemarahan dan nafsu; supaya konsekuensinya adalah yang baik, Saudara tetap berjalan bersama Allah dan tidak semakin menjauhi-Nya.

"Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, -yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit-, maka hal itu akan diberikan kepadanya" (Surat Yakobus 1:5). Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd02072022)

Selasa, 31 Desember 2024 "Tahun Baru: Hidup Baru Dengan Ketaatan Kepada-Nya" (Renungan Natal menyambut Tahun Baru 2025) Banyak...