Kamis Putih, 6 April 2023
Yesus ditangkap, dihakimi, menderita siksaan dan disalibkan sampai mati. Kenyataan ini akan menggoncangkan iman murid-murid-Nya. Yesus sendiri mengatakannya, "Kamu semua akan tergoncang imanmu” (ayat 27).
Tetapi respon Petrus (“batu karang”), "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak" (ayat 29). Petrus membayangkan murid-murid lain melarikan diri, tapi dirinya sendiri tidak! Bahkan dengan lebih sungguh-sungguh berbicara lebih keras, "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua yang lainpun berkata demikian juga (ayat 31).
Tetapi, tidak lama kemudian pada saat Yesus ditangkap dan dihakimi, Petrus menyangkal Yesus. Ia mengutuk dan bersumpah, "Aku tidak kenal orang yang kamu sebut-sebut ini!" (ayat 71). Dan pada saat itu berkokoklah ayam untuk kedua kalinya. Maka teringatlah Petrus, bahwa Yesus telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." (ayat 30). Lalu menangislah Petrus tersedu-sedu (ayat 72). Kenyataannya, Petrus tergoncang juga imannya. Keinginannya jauh melebihi kemampuannya!
Petrus telah menyangkal Yesus, dan hatinya hancur. Tetapi kemudian, setelah bangkit dari kematian, Yesus menghampiri Petrus kembali dan memulihkannya (baca Yohanes 21:15-19). Dengan kekuatan iman yang dari Tuhan, Petrus dan murid-murid Yesus pergi memberitakan Injil ke seluruh penjuru dunia (ayat terakhir Injil Markus).
Sadarlah dan akuilah bahwa di tengah tantangan iman saat ini, Saudara tidak bisa mengandalkan kekuatan diri sendiri bahkan "menyangkal" Yesus juga. Kenalilah betapa lemahnya Saudara. Datang dan bersandarlah pada Yesus Kristus yang telah menang atas segala penderitaan dan telah mengalahkan maut dan kuasanya.
Selamat mempersiapkan hati, menghayati kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Dia setia menantikan Saudara. Datanglah pada-Nya yang mengasihi, mengampuni dan memulihkan Saudara. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd06042023)