Pandemi Covi-19 sudah berjalan 2 tahun; new normal, hidup tidak sama seperti dulu lagi. Ada banyak perubahan dalam kehidupan ibadah kepada Allah. Bagaimana dengan hidup ibadah Saudara kepada Allah saat ini (ibadah pribadi maupun bersama jemaah)? Renungkanlah restorasi ibadah yang dikerjakan Allah atas umat Israel, ketika mereka semakin jauh hidup dalam dosa dengan menyembah dewa Baal. Bacalah kitab 1 Raja-raja 18:30-40.
Dikisahkan bahwa Israel menjadi kerajaan yang dipimpin oleh raja-raja yang tangguh, sampai pada pemerintahan raja Ahab (874-853 sebelum Masehi). Tetapi, raja Ahab melakukan apa yang jahat di mata Allah lebih dari pada semua raja sebelumnya. Ia memperistri Ezebel dari Sidon yang menyembah dewa Baal ("tuan/pemilik") dan akhirnya berpengaruh sangat buruk bagi kehidupan ibadah Israel. Mereka beribadah kepada dewa Baal dan sujud menyembah kepadanya. "Ahab menimbulkan sakit hati Tuhan, Allah Israel, lebih dari semua raja-raja Israel yang mendahuluinya" (1 Raja-raja 16:29-34). Allah menghukum dengan tidak menurunkan hujan selama 3,5 tahun yang pasti mendatangkan penderitaan bagi mereka. Dan akhirnya, Allah yang sejati menunjukkan kekuasaan-Nya dengan menurunkan hujan secara ajaib. Bagaimana tindakan Allah menurunkan hujan?
Perhatikan, tersirat bahwa yang terpenting bukan tentang turunnya hujan dan berakhirnya kekeringan/penderitaan tetapi bagaimana restorasi kehidupan ibadah yang dikerjakan Allah atas umat-Nya. Allah menunjukkan bahwa Ia adalah Allah yang sejati. Allah menunjukkan kuasa-Nya melalui Nabi Elia yang taat mengerjakan kehendak-Nya. Renungkan 5 pokok restorasi ibadah yang dikerjakan Allah dalam peristiwa di gunung Karmel itu.
Pertama. Memperbaiki ibadah (ayat 30-33). Nabi Elia meruntuhkan mezbah yang telah dibangun oleh 450 nabi Baal dan membangun kembali mezbah untuk Allah dengan menumpuk 12 batu, menurut jumlah suku keturunan Yakub. Perhatikan, Nabi Elia sebenarnya nabi di kerajaan Israel Utara yang terdiri atas 10 suku saja. Tindakan Nabi Elia menunjukkan bahwa ia mengingat janji Allah tentang restorasi dan berkat atas seluruh Israel (12 suku).
Kedua. Pengorbanan ibadah (ayat 34-35). Perhatikan, air mengalir sekeliling mezbah; bahkan parit penuh dengan air. Ingat, setelah tidak turun hujan selama 3,5 tahun, pasti air sangat berharga bahkan sangat sulit mendapatkannya saat itu. Tindakan ini menunjukkan bahwa ada harga mahal yang dikorbankan dalam ibadah. Seorang utusan Injil tingkat dunia pernah berkata "Jika Kristus menyediakan diri mati di kayu salib, maka tidak ada hal yang terlalu besar dalam hidup saya untuk saya persembahkan kepada-Nya".
Ketiga. Kerinduan supaya nama Allah diketahui oleh dunia (ayat 36-37). Pada waktu mempersembahkan korban, Nabi Elia berkata "biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel.. bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali." Bagaimana hidup ibadah Saudara saat ini, apakah nama Allah yang sejati semakin dikenal dunia; atau kebesaran nama Saudara sendiri dan justru nama Allah semakin dihujat dunia?
Keempat. Kerinduan dikenal sebagai hamba Allah (ayat 36). Nabi Elia berkata, "dan bahwa aku ini hamba-Mu". Bukan hanya rindu supaya nama Allah dikenal oleh dunia, apakah Saudara juga rindu nama Saudara sendiri dikenal oleh dunia sebagai hamba Allah? Apakah Saudara malu mengakui identitas Saudara sebagai hamba Yesus Kristus yang sudah mati disalibkan dan bangkit? Bagaimana dengan kesaksian hidup Saudara sendiri di tengah dunia?
Kelima. Mengikatkan diri pada Allah dan firman-Nya saja (ayat 36). Selanjutnya, Nabi Elia berkata "dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini". Ia berhadapan dengan 450 nabi Baal bukan karena kehendak dan kemauan diri sendiri tetapi hanya karena Allah dan taat mengikuti firman-Nya. Walaupun kelihatannya sulit bahkan tidak logis, ketaatan pada firman-Nya mendatangkan pertobatan dan pemulihan umat-Nya serta nama Allah ditinggikan (ayat 38-40)
Saudara, renungkanlah 5 pokok restorasi ibadah di atas. Rindukanlah ibadah yang benar kepada Allah, bukan hanya merindukan berkat-Nya saja. Selamat beribadah. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd050222)