Friday, 14 July 2023



[Yosua 2:1-24; 6:22-25]
Jumat, 14 Juli 2023

"Tidak ada satu pribadi yang berada di luar jangkauan kasih dan setia Allah.Allah ingin mempertobatkan orang berdosa yang putus asa dengan iman".(Kitab Yosua 2:1-24; 6:22-25)

Seorang perempuan pelacur tinggal di pinggiran kota bangsa yang memiliki kebudayaan yang kotor dan tidak berTuhan. Tetapi, hidupnya berubah; ia menjadi salah satu pahlawan iman seperti Nuh, Ibrahim, Ishaq, Yakub, Yusuf dan Musa. Ribuan tahun berikutnya, namanya juga terdaftar dalam kitab-kitab Injil Perjanjian Baru. Bahkan dia menjadi perempuan yang terkenal karena namanya tercantum dalam silsilah kelahiran Yesus Kristus, Isa Al-Masih. Bagaimana seorang pelacur bisa menerima kasih karunia Allah ini? Bacalah kisah Rahab di kitab Yosua 2:1-24; 6:22-25.

Setelah keluar dari Mesir dan menghabiskan waktu 40 tahun mengembara di padang gurun, tibalah waktunya bagi anak-anak Israel untuk memasuki Tanah Perjanjian sebagai penggenapan janji Allah kepada nenek moyang mereka (Kitab Kejadian 12:7; 15:18). Mereka harus menyeberangi Sungai Yordan dan menaklukkan Yerikho, kota terdekat yang berbenteng. Di tengah latar belakang peristiwa inilah (masuknya Israel ke Tanah Perjanjian) terselip kisah Rahab, seorang pelacur.    

Bacalah ayat 1-7.Rahab, pelacur yang diuji imannya. Dari sudut pandang Yahudi, Rahab menghadapi tiga pukulan: seorang wanita, orang Kanaan (bangsa kafir) dan seorang pelacur. Rahab disebutkan 8 kali dalam Kitab Suci (Yosua 2:1, 3; 6:17, 23, 25; Matius 1:5; Ibrani 11:31; Yakobus 2:25), dan dalam 6 kejadian ini, namanya ditemukan dengan kata benda deskriptif tertentu, "pelacur". Tetapi Allah menuntun 2 orang pengintai utusan Yosua, menyeberangi Sungai Yordan hingga bertemu dengan pelacur itu. Dengan berani dan mempertaruhkan nyawanya sendiri, pelacur itu justru melindungi dan menyelamatkan para pengintai, musuh bangsanya sendiri. Rahab mulai meninggalkan bangsanya dan berpihak kepada bangsa yang menyembah Allah yang benar. Iman Rahab, yang tampaknya lemah, telah diuji.

Bacalah ayat 8-11. Pengakuan iman Rahab. Pengakuan iman Rahab yang berani didasarkan pada bukti yang dipahaminya. Pertama, bukti dari apa yang diketahuinya, "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu.." (ayat 9). Fakta yang menakjubkan adalah bahwa Rahab tidak memberontak terhadap kenyataan itu tetapi menerimanya. Dia mengakui kekalahan orang Kanaan dan hak kedaulatan orang Israel atas tanah itu. Kedua, bukti dari apa yang didengarnya, "Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir..." (ayat 10). Semua orang menjadi tawar hati serta jatuh semangatnya, tetapi Rahab menarik kesimpulan yang berbeda dan benar tentang Allah. Rahab menyimpulkan dari apa yang mereka ketahui bahwa "TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.." (ayat 11). Dan Rahab mengakui siapa Allah itu, Tuhan Yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi.

Bacalah ayat 12-21. Rahab menunjukkan imannya dalam tindakan. Fakta bahwa Rahab mengatakan "bersumpahlah kiranya demi TUHAN" (ayat 12) dan berani mencari perlindungan kepada Allah Israel menunjukkan bahwa ia memiliki iman yang benar. Iman Rahab juga mengakibatkan perhatian dan pelayanannya kepada orang lain. Rahab tetap tinggal di Yerikho dan meyakinkan seluruh isi keluarganya (ayah, ibu, saudara-saudara laki-laki dan perempuan serta orang-orang lain) agar mau tinggal dalam rumahnya untuk mendapat perlindungan Allah juga. Dan sebagai tanda, Rahab menggantungkan seutas tali merah di jendela rumahnya yang terletak di atas tembok kota 10 meter tingginya. Saat itu, belum ada yang tahu tentang rencana Allah menghancurkan kota Yerikho dengan cara merobohkan tembok kota itu.

Bacalah ayat 22-24; 6:22-25. Allah menghargai iman Rahab. Kedua pengintai sudah kembali dan menceritakan segala pengalaman mereka kepada Yosua. Rahab membangkitkan iman mereka bahwa Allah akan mengalahkan kota Yerikho (ayat 24). Meskipun demikian ada sesuatu yang belum diketahui oleh kedua pengintai ini, yaitu Allah hendak meruntuhkan tembok kota Yerikho, sedangkan Rahab dan keluarganya tinggal di atas tembok itu! Bagaimana janji mereka kepada Rahab dapat digenapi? Rahab meyakinkan seluruh isi keluarganya agar mau tetap tinggal dalam rumahnya selama 7 hari, sementara bangsa Israel berputar mengitari tembok Yerikho. Meskipun pada saat itu Rahab tidak tahu kapan kehancuran itu akan tiba, namun dengan imannya, dia harus berusaha meyakinkan seluruh keluarganya bahwa sewaktu-waktu tembok itu akan roboh. Pada akhirnya, seluruh tembok kota runtuh kecuali bagian rumah Rahab. Allah menyelamatkan Rahab dan seluruh isi rumahnya. Seorang pelacur di kota Yerikho itu sekarang hidup di tengah bangsa Israel, menikah dengan pria Yahudi, menjadi seorang ibu dan nenek moyang Yesus Kristus, namanya tercatat di Kitab Suci sebagai pahlawan iman.

Tidak ada satu pribadi yang berada di luar jangkauan kasih setia Allah,  bahkan pribadi yang telah jatuh ke dalam dosa. Allah ingin mempertobatkan orang berdosa yang putus asa dengan iman. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd14072023)

Selasa, 31 Desember 2024 "Tahun Baru: Hidup Baru Dengan Ketaatan Kepada-Nya" (Renungan Natal menyambut Tahun Baru 2025) Banyak...