Apakah Saudara menghadapi berbagai masalah dampak dari pandemi Covid-19 yang telah terjadi berbulan-bulan lamanya? Apakah Saudara direpotkan oleh orang-orang di sekitar Saudara yang terkena dampak pandemi Covid-19 tersebut? Bagaimana respon Saudara? Dalam situasi seperti ini, integritas Saudara sangat diperlukan. Integritas dalam hal mementingkan nama Allah dari segala-galanya, mempercayai janji-Nya, membuat strategi yang tepat dan berseru pada-Nya dalam doa. Bacalah Yosua 10:1-28, kisah bagaimana Yosua menghadapi musuh-musuhnya dan menolong orang-orang Gibeon yang menghadapi gempuran dari 5 raja di sekitarnya.
Perhatikan ayat 1-6. Sebelumnya, bangsa Isreal menumpas Yerikho dan Ai serta menundukkan kota Gibeon. Gibeon adalah kota besar dan semua penduduknya adalah pejuang yang perkasa. Nanum demikian, mereka telah menipu Yosua dan bangsa Israel. Hasilnya, bangsa Israel membuat ikatan perjanjian persahabatan dengan mereka. Yang seharusnya ditumpas, sekarang diam di tengah-tengah bangsa Israel. Dan sekarang, karena dianggap berkhianat, 5 kota di sekitanya bersatu siap menggempur Gibeon. Pastilah semua orang Gibeon bisa mati terbunuh, jika tidak mendapat pertolongan. Dan mereka minta pertolongan kepada Yosua dan bangsa Israel yang sebelumnya telah mereka tipu. Apakah Yosua bersedia menolong mereka?
Perhatikan ayat 7 dan 9. Renungkan. Seandainya membiarkan Gibeon digempur oleh 5 kota yang telah bersatu, pastilah mereka habis terbunuh. Pikirkan, sebenarnya bagi bangsa Israel, lebih baik ada orang Gibeon ataukah tidak? Gibeon yang seharusnya ditumpas dan telah menipu mereka, akhirnya bisa ditumpas bukan oleh bangsa Israel sendiri? Tetapi Yosua (arti namanya: Yehovah itu keselamatan) dan bangsa Israel menolong mereka.
Perhatikan bagaimana mereka menolong orang Gibeon (ayat 7, 9); apakah mereka menolong dengan sungguh-sungguh? Yosua mengerahkan semua pahlawan yang gagah perkasa dan semalam-malaman bergerak maju dan berperang keesokan harinya. Mereka menolong orang Gibeon seperti menolong saudaranya sendiri.
Sekarang perhatikan ayat 8, 10-15. Apa yang dikerjakan Allah? Tersirat bahwa Allah senang dengan apa yang dilakukan Yosua menolong orang Gibeon. Allah meneguhkan hati mereka (ayat 8). Setelah semalam-malaman menuju medan peperangan, Allah tidak membiarkan mereka berperang sendiri (ayat 10,11), "sebab yang berperang untuk orang Israel ialah TUHAN" (ayat 14). Allah memberikan mujizat, bahkan mujizat besar yang belum pernah terjadi (ayat 11-14). Ini adalah mujizat terakhir yang dicatat dalam kitab Yosua. Yosua dan bangsa Israel menang kembali (ayat 15).
Yosua yang berintegritas, mementingkan nama Allah dari segala-galanya dan Allah memberikannya kemenangan. Perhatikan tiga hal penting: memercayai janji ilahi (ayat 8), menggunakan strategi yang tepat (ayat 9), dan berseru kepada Tuhan dalam doa (ayat 10–15).
Renungkan. Tanpa mereka semua ketahui sebelumnya, Allah memakai peristiwa tersebut untuk mencapai tujuan-Nya sendiri. Allah telah membantu Yosua menaklukkan lima kota sekaligus pada satu waktu! Seperti sebelumnya, dalam anugera-Nya, Allah menggunakan kesalahan Yosua dengan orang Gibeon untuk melindungi Gibeon dan mempercepat penaklukan Kanaan. Yosua mengumpulkan kembali semua orang Israel dan berkata, "Janganlah takut dan janganlah tawar hati, kuatkan dan teguhkanlah hatimu..." (ayat 25). Kata-kata yang Allah ucapkan kepada Yosua ketika ia memulai kariernya (1: 6–9). Yosua adalah tipologi Yesus Kristus yang telah mengalahkan semua musuh-Nya dan suatu hari akan kembali dan menghancurkan mereka selamanya (Roma 16:20).
Apakah Saudara memiliki "Integritas: mengutamakan Allah, percaya janji-Nya, strategi yang tepat, dan berseru pada-Nya dalam doa?" Tuhan Yesus Kristus menyertai dan memberkati Saudara. 🙏(erd090221)