Monday, 22 February 2021

 

[Yosua 24:1-15]

”Ingatlah sejarah sebagai kisah-Nya”
Bacaan: Yosua 24:1-15

History is His story. ­_Sejarah adalah kisah-Nya. Dalam usia Saudara saat ini, semua hal apa yang Saudara ingat dan kenang? Bukan tentang diri tetapi tentang Allah? Bacalah Yosua 24:1-14; apa yang dikenang dan dinasihatkan Yosua di usia senjanya?

Nasihat Yosua yang terakhir dalam hidupnya, diberikannya saat usianya mencapai 110 tahun (Yosua 24:29). Ingat, sejak muda dia menjadi abdi Musa. Pada saat berumur 40 tahun, Tuhan berfirman tentang Tanah Perjanjian kepada Musa; dan akhirnya Kanaan berhasil diduduki setelah 45 tahun lamanya Yosua dalam pengembaraan di padang gurun bersama bangsa Israel (Bilangan 14:30; Yosua 14:10).

Perhatikan, menakjubkan mengetahui di mana Yosua memberikan nasihat terakhirnya pada waktu itu. ”Kemudian Yosua mengumpulkan semua suku orang Israel di Sikhem” (Yosua 24:1). Di sinilah, Yosua membangun mezbah Allah dan menuliskan hukum-hukum Allah pada sebuah batu besar dan membacakan serta menyimak kembali hukum-hukum tersebut untuk seluruh bangsa Israel (Yosua 8:30-35).

Di sinilah, untuk pertama kalinya Abraham menerima janji Allah, bahwa Dia akan memberikan seluruh tanah Kanaan kepada Israel, dan di sini pulalah Abraham menolak kesediaannya menyembah allah lain dengan jalan mendirikan sebuah mezbah bagi Allah, satu-satunya Allah yang benar (Kejadian 12:6-7). Di sini pulalah, Yakub setelah pengembaraannya di Mesopotamia, menyucikan dan menguduskan seluruh keluarganya dari penyembahan berhala dengan cara membakar semua berhala-berhala yang ada dan mendirikan sebuah altar bagi Allah pula (Kejadian 33:18-20; 35:1-4).

Yosua ingin agar semua orang tahu bahwa Allah Abraham, Iskak dan Yakub-lah yang memimpin mereka, sehingga mereka memperoleh kemenangan yang besar di tanah Kanaan, sejak mereka menyeberang sungai Yordan, bahkan sejak awal dalam sejarah mereka.

Perhatikan ayat 2-4. Allah-lah yang memilih mereka. “Tetapi Aku mengambil Abraham, bapamu itu, dari seberang sungai Efrat” (ayat 3). Seharusnya mereka tetap rendah hati dan taat. Bacalah Yohanes 15:16.

Perhatikan ayat 5-7. Allah membebaskan Israel. “Lalu Aku mengutus Musa serta Harun” (ayat 5). “Setelah Aku membawa nenek moyangmu keluar dari Mesir”_ (ayat 6). Renungkan, berapa harga penebusan Saudara dari dosa?

Perhatikan ayat 8-10. Allah membimbing Israel. “Aku membawa kamu ke negeri orang Amori... dan mereka Kuserahkan ke dalam tanganmu” (ayat 8). “Demikianlah Aku melepaskan kamu dari tangan Bileam” (ayat 10).

Perhatikan ayat 11-13. Allah memberikan Kanaan. “Kuserahkan (bangsa Kanaan) ke dalam tanganmu” (ayat 11). “Aku melepaskan tabuhan mendahului kamu” (ayat 12). “Demikianlah Kuberikan kepadamu negeri yang kamu peroleh tanpa bersusah-susah dan kota-kota yang tidak kamu dirikan” (ayat 13).

Perhatikan ayat 14-15. “Oleh sebab itu...”  Yosua mengakhiri nasihat dengan sebuah kesaksian yang paling hebat dan berkuasa di seluruh kitab. Dengan suara yang bergetar karena usianya yang telah lanjut, dia meneriakkan: “Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"  Kata “serve” (melayani, beribadah) ditulis 15 kali dalam pasal ini; menjadi kata kunci yang harus diperhatikan.

Allah terlibat sepenuhnya dalam perjalanan sejarah. Allah hadir. Allah berkuasa menggenapkan rencana-Nya. Allah setia pada janji-Nya. Bagaimana kenyataan ini membuat hati Saudara tidak berhenti bersyukur sekalipun jalan Saudara tidak mulus?  Bagaimana hal ini menguatkan Saudara menghadapi masa pandemi Covid-19 saat ini, situasi berbagai bencana dan hidup ke depannya? ”Ingatlah sejarah sebagai kisah-Nya.” Bacalah Roma 8:28. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd220221)

Selasa, 31 Desember 2024 "Tahun Baru: Hidup Baru Dengan Ketaatan Kepada-Nya" (Renungan Natal menyambut Tahun Baru 2025) Banyak...