Bacaan: Rut 4:1-12
Kitab Rut dibuka dengan tiga pemakaman (Rut 1:3,5) tetapi ditutup dengan pernikahan dan kelahiran, mencatat kegembiraan yang meluap di kota kecil Betlehem. Tidak semua kisah hidup memiliki akhir jenis ini. Tetapi buku kecil Rut ini mengingatkan bahwa bagi orang Kristen, Tuhan masih menulis bagian/pasal terakhir. Saudara tidak harus takut akan masa depan. Sebab Yesus Kristus yang mati di salib itu hidup dan naik ke sorga, ada pengharapan kekal bagi Saudara.
Perhatikan Rut 4:1-2. Kata menebus berarti "untuk dibebaskan dengan membayar harga." Sebelumnya, Naomi dan Rut yang miskin kembali ke Betlehem (Rut 1:20-21). Properti Elimelekh telah terjual atau berada di bawah semacam hipotek. Namun, Rut dan Naomi terlalu miskin untuk menebus tanah tersebut. Menurut hukum di Imamat 25:23-34 dan Ulangan 25:5-10, penebusan hanya bisa dilakukan oleh kerabat terdekat. Penebusan dilakukan menurut hukum. Dan itulah yang nantinya dilakukan Boas sebagai penebus Rut.
Pada dasarnya, Saudara adalah budak dosa dan Iblis (Efesus 2:1-3; Yohanes 8:33-34) dan tidak dapat membebaskan diri. Tetapi Yesus memberikan hidup-Nya sebagai tebusan bagi orang-orang berdosa (Markus 10:45; Wahyu 5:9-10). Perhatikan, Yesus menyediakan diri dekat dengan Saudara sebelum menebus Saudara. Dia menjadi manusia dalam darah dan daging sehingga bisa mati untuk Saudara di kayu salib (Ibrani 2:14-15). Ketika Yesus dilahirkan di dunia ini dalam daging manusia, Ia menjadi "kerabat dekat," dan Dia akan tetap menjadi "kerabat" Saudara untuk selamanya.
Perhatikan Rut 4:3-8. Allah merancang penebusan dengan strategi yang sangat hebat. Boas mengerti bahwa ada penebus lain yang lebih dekat dibanding dirinya. Mengapa penebus yang lebih dekat itu tidak bersedia melakukannya? Ada risiko yang harus ditanggungnya: penebus harus menikahi Rut yang adalah orang Moab. Anak pertama Rut nantinya bisa mengklaim kepemilikan Elimelekh karena diperhitungkan sebagai keturunan Elimelekh, sementara itu penebus yang menikahi Rut tidak mendapatkannya. Anak-anak Rut akan menjadi beban tambahan bagi warisan si penebus sendiri dan membahayakan warisan keluarganya sendiri. Tetapi, ada jalan bagi Boas untuk mendapatkan Rut. Demikian juga kasih Allah kepada manusia berdosa, Allah merancang strategi yang hebat dan menggenapinya; meskipun sangat mahal harganya.
Perhatikan Rut 4:9-10. Penebusan dilakukan dengan sukarela dan membayar harga karena kasih. Boas yang tidak harus menebus tetapi bersedia menjadi penebus, mengambil risiko dan tidak mementingkan dirinya sendiri, rela menanggung kerugian. Tidak ada penebusan tanpa membayar harga, dan Boas mampu membayar harganya. Yesus mampu membayar harga penebusan Saudara manusia berdosa, bukan saja karena “kerabat dekat” (menjadi manusia) tetapi Dia adalah Allah juga. Bagi Saudara, keselamatan anugerah untuk “barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan” (Kisah Rasul 2:21), tetapi dari sudut pandang Allah, penebusan sangatlah mahal harganya.
Perhatikan Rut 4:11-12. Orang-orang berdoa agar Rut berbuah (Efrata: “berbuah”) melahirkan anak-anak sebagai berkah dan membawa kehormatan bagi kota kecil mereka, Betlehem. Seperti Rahel dan Lea, dibukakan kandungannya oleh Allah, melahirkan bangsa yang termasyur dan melaluinya Allah akan mengirimkan Mesias. Betlehem adalah tempat di mana Rahel dimakamkan (Kejadian 35:19), tetapi yang lebih penting, itu akan dikenal sebagai tempat di mana Yesus Kristus dilahirkan. Mereka ingin rumah Boas menjadi seperti Peres (Rut 4:12; Matius 1:3). Keluarga Peres telah menetap di Bethlehem (1 Tawarikh 2: 50-54), dan Boas adalah keturunan Peres (ayat 18). Tamar, ibu dari Peres, bukan wanita yang saleh, tetapi namanya ditemukan dalam silsilah Tuhan kita (Mat. 1: 3). Penebusan dilakukan dengan harapan untuk masa depan, supaya umat-Nya dapat ditebus dan memperoleh hidup kekal.
Boas membayar penebusan Rut dan perubahan luar biasa terjadi pada kehidupan Rut. Dia beralih dari yang kesepian menjadi yang dicintai, dari kerja keras ke beristirahat, dari kemiskinan menuju kekayaan, dari kekhawatiran menjadi kepastian jaminan, dan dari keputusasaan ke pengharapan. Dia tidak lagi "Rut orang Moab," karena masa lalu sudah pergi, dan dia sedang membuat awal yang baru. Dia sekarang "Rut istrinya Boas," nama yang dia banggakan. Lebih daripada Boas, Yesus Kristus telah lunas membayar penebusan Saudara dengan memberikan diri-Nya di kayu salib; justru ketika Saudara masih berdosa (Roma 5:7-8). Perayaan Jumat Agung dan Paskah telah berakhir menurut tanggalnya, tetapi tetaplah serius hidup dalam penebusan-Nya dan beritakanlah Dia. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd090421)