Friday, 23 April 2021



[Nehemia 2:18-20]
Jumat, 23 April 2021 

"Visi Memiliki Harga."
Bacaan: Nehemia 2:18-20

Orang-orang yang berkumpul untuk mendegarkan visi Nehemia bagi Israel memberikan respon dan berkomitmen.

Ketika kuberitahukan kepada mereka, betapa murahnya tangan Allahku yang melindungi aku dan juga apa yang dikatakan raja kepadaku, berkatalah mereka: "Kami siap untuk membangun!" Dan dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu.

Cara kisah ini disampaikan memberi kesan seolah-olah orang di Yerusalem tidak memiliki sesuatu yag lebh baik untuk dilakukan selain membangun kembali tembok.

Mereka adalah masyarakat pertanian. Jika tidak bekerja, Anda tidak makan. Orang-orang ini punya banyak hal untuk dilakukan. Menambahkan proyek ini ke dalam rutinitas sehari-hari berarti mengesampingkan hal-hal yang lain. Dengan kata lain, membangun kembali tembok berarti pengurbanan dan resiko.

Kebanyakan orang telah pindah keluar kota dan tinggal di sekeliling Yerusalem. Membangun tembok kembali berarti harus meninggalkan rumah, ladang, dan usaha mereka, serta melakukan perjalanan ke kota untuk bekerja. Keputusan ini berarti menghentikan kehidupan yang selama ini telah mereka jalani, yaitu meninggalkan ladang, ternak, dan keluarga mereka. Pada akhirnya nanti mereka akan diminta untuk meninggalkan rumah mereka dan pindah ke kota agar pekerjaan itu lebih efisien. Namun, mereka melakuan semua itu dengan senang hati. Visi tentang apa yang dapat dan seharusnya terjadi mendorong mereka untuk memberikan pengurbanan yang diperlukan.  "Dan dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu."

Tidak setiap orang mendukung prospek Israel kembali berdiri secara ekonomi dan politik. Sanbalat, gubernur Samaria, adalah orang yang merasa terganggu karena seorang telah datang untuk memajukan kesejahteraan Israel (2:10). Ia, bersama-sama denga gubernur di kawasan sekelilingnya, telah mendapatkan keuntungan secara finansial serta politis dari keadaan Israel yang lemah. Hal yang paling tidak mereka inginkan adalah Israel menyusun kembali kekuatan mereka dan mendapatkan kembali pengaruh yang pernah mereka miliki di kawasan dunia itu.

Sanbalat dan sekutunya mulai mempertanyakan motivasi dan maksud Nehemia. Merka mulai mengedarkan hoax, isu dan surat ancaman. Tujuannya adalah tembok Yerusalem tidak pernah diselesaikan.

Akibatnya, pria dan wanita yang meninggalkan rumah dan ladang mereka untuk pergi ke Yerusalem dalam rangka mengerjakan tembok tersebut harus melakukan dengan resiko ketika kembali, mereka menemukan rumah mereka dibakar dan tanaman mereka dihancurkan. Apa pun yang berharga bagi mereka dipertaruhkan. Namun, mereka mengerjakan semuanya untuk pekerjaan yang baik, mereka bersedia berkurban. Mereka mengenali resiko dan melanjutkan proyek tersebut.

Sisa-sia Israel yang tidak terorganisir, tidak termotivasi, dan tidak terinspirasi rasa nasionalismenya ini bisa menjadi sebuah tim. Ketika memberikan tangan mereka kepada tugas itu, mereka berubah dari kelompok terserak yang melayani diri sendiri menjadi sebuah pasukan dan misi. Jika Allah telah melahirkan sebuah visi dalam hati mereka, akan tiba harinya ketika Anda akan dipanggil untuk melakukan pengurbanan guna mencapainya, bahkan ketika tampaknya tidak ada jaminan keberhasilan.

Apa yang Saudara pelajari tentang visi yang memiliki harga ini? Bagaimana dengan visi hidup Saudara?

Tuhan Yesus Kristus memberkati. 

Selasa, 31 Desember 2024 "Tahun Baru: Hidup Baru Dengan Ketaatan Kepada-Nya" (Renungan Natal menyambut Tahun Baru 2025) Banyak...