Ketika bahaya kelaparan terjadi di Israel, Elimelekh dan Naomi meninggalkan Israel menuju Moab. Harapan untuk memperoleh hidup layak, terbentang di depan mata. Namun, setelah sepuluh tahun berada di Moab, Naomi harus menerima kenyataan bahwa suaminya dan kedua anak laki-lakinya meninggal duia. Tinggallah dia bersama kedua menantunya. Berada jauh dari tanah kelahiran, kehilangan orang-orang yang paling dicintai, kehilangan laki-laki sebagai sandaran hidup dalam keluarga, membawa kesedihan besar dan mendalam bagi janda Naomi. Ketika didengarnya bahwa Tuhan telah memperhatikan umat-Nya di Israel, Naomi ingin pulang ke tanah airnya.
Naomi mengambil langkah pertama untuk kembali ke Betlehem (ayat 6, 7, 22). Para janda itu mungkin mengunjungi tiga kuburan orang yang mereka cintai untuk terakhir kalinya sebelum meninggalkan Moab. Kata "kembali/pulang" muncul 12 kali dalam kisah ini. "Naomi-kah itu?" kata perempuan-perempuan Betlehem ketika Naomi tiba, saat gemparlah seluruh kota (ayat 19). Langkah yang sulit karena Naomi kembali dengan tangan yang kosong (ayat 21).
Saudara tahu, dalam anugerah Tuhan, akhirnya langkah yang sulit itu mengubah jalan buntu menjadi pintu pengharapan. Naomi berpikir ia pulang dengan tangan kosong, tetapi Tuhan memberikan dia Rut yang percaya kepada Tuhan (ayat 16, 17). Arti nama Rut: "persahabatan". Ingat sebelumnya, 10 tahun Rut tinggal bersama Naomi. Arti nama Naomi: "menyenangkan". Iman Rut merupakan buah dari penderitaan dan iman Naomi. Bahkan, Tuhan juga sudah mempersiapkan pemeliharaan Naomi (ayat 22).
Rut adalah alat yang dipakai Tuhan untuk memenuhi kembali hidup Naomi (bacalah Rut 4:13-17). Perhatikan akhirnya, apa kata perempuan-perempuan yang sebelumnya berkata "Naomi-kah itu?" Mereka berkata: "Terpujilah TUHAN, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus. Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel." Naomi yang sudah lanjut usia itu meletakkan cucunya (anak Rut dan Boas) di panggkuannya dan tetangga-tetangga perempuannya memberi nama kepada anak itu Obed yang bisa berarti "pelayan". Obed adalah ayah Isai, ayah Daud. Daud adalah raja Israel yang berjaya dan dari keturunannyalah akan lahir Raja di atas segala raja, Mesias, Yesus Kristus (Matius 1:5-6)
Saudara tahu, dalam anugerah Tuhan, akhirnya langkah yang sulit itu mengubah jalan buntu menjadi pintu pengharapan. Memang benar bahwa Tuhan spesialisasi dalam mengubah jalan buntu menjadi pintu pengharapan. Apakah Saudara merasa menghadapi jalan buntu? Hidup Saudara suram karena kesalahan langkah hidup Saudara? "Kembalilah", Tuhan membuka pintu pengharapan untuk Saudara. "Kembali: langkah pertama yang sulit. Jalan buntu menjadi pintu pengharapan" Tuhan Yesus Kristus mengasihi Saudara. (erd020321)