Wednesday, 21 April 2021



[Nehemia 2:11-20]
Rabu, 21 April 2021

“Bagaimana Menghidupi Visi”
Bacaan: Nehemia 2:11-20

“Maka tibalah aku di Yerusalem. Sesudah tiga hari aku di sana, bangun-lah aku pada malam hari bersama-sama beberapa orang saja yang menyertai aku. Aku tidak beritahukan kepada siapa pun rencana yang akan kulakukan untuk Yerusalem, yang diberikan Allahku dalam hatiku. Juga tak ada lain binatang kepadaku kecuali yang kutunggangi. Demi-kian pada malam hari aku keluar melalui pintu gerbang Lebak, ke jurusan mata air Ular Naga dan pintu gerbang Sampah. Aku menyelidiki dengan seksama tembok-tembok Yerusalem yang telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya yang habis dimakan api.” (Nehemia 2:11-13)

Akhirnya, di cakrawala terlihat kota Yerusalem. Ini tentunya menjadi saat yang emosional bagi Nehemia ketika bayangan kota ini terlihat dari kejauhan. Ia telah meratapi gambaran tentang Yerusalem. Ia menangis ketika mendekati kota itu.

Tetapi, setibanya di Yerusalem, Nehemia tidak bersegera membagikan visinya dengan siapa pun di Yerusalem setidaknya selama tiga hari! Perhatikan. Selanjutnya, apa yang dilakukan Nehemia? Mengapa Nehemia melakukannya?

Nehemia melakukan sejumlah perjalanan sebelum melakukan pembicaraan. Nehemia tidak berjalan masuk ke kota dan menjelaskan maksudnya. Sebaliknya, Nehemia melakukan pencarian data. Ia tidak didorong dengan emosi saat itu. Meskipun Nehemia tentunya sangat bergairah, tetapi ia tetap tenang.

Penyelidikan akan menghasilkan setidaknya satu dari tiga hal. Penyelidikan akan meneguhkan sifat ilahi dari asal visi Saudara, memberinya definisi dan fokus lebih lanjut, atau memperingatkan Saudara bahwa Saudara telah memahami visi itu secara keseluruhan.

Apa yang Saudara pelajari dari apa yang dilakukan Nehemia? Ada tiga hal yang membuat orang tidak menginvestigasi visi mereka secara penuh. Alasan mana yang paling menggoda untuk Saudara pakai?

Tidak sabar"Saya tidak punya waktu untuk berjalan berkeliling, memeriksa reruntuhan tembok yang sekian banyak itu. Lagi pula, saya sudah tahu apa masalahnya. Inilah saatnya untuk segera membangun kembali."

Harga diri"Apa perlunya harus berjalan berkeliling untuk melihat reruntuhan tembok itu? Apa yang mungkin bisa saya pelajari yang saya belum tahu?"

Ketakutan"Saya khawatir jika tahu betapa buruknya kondisinya, saya mungkin akan menjadi kecil hati."

Bagaimana Saudara menghidupi dan mengerjakan visi hidup Saudara (pasangan/keluarga, pekerjaan/profesi, pelayanan, dsb.)?

Tuhan Yesus Kristus memberkati.

Selasa, 31 Desember 2024 "Tahun Baru: Hidup Baru Dengan Ketaatan Kepada-Nya" (Renungan Natal menyambut Tahun Baru 2025) Banyak...