Selain kesempatan, gangguan kedua yang dihadapi oleh Nehemia adalah KRITIK. Tentu saja Nehemia sudah sudah terbiasa dengan hal ini. Namun, kritik ini tidak ditujukan kepada para pekerja atau kelayakan dari proyek ini. Kritik ini ditujukan kepadanya.
Kritik terhadap dirinya datang dalam bentuk tuduhan palsu. Sanbalat mengirim kepada Nehemia undangan yang sama lima kali. Keempat undangan yang pertama kali diberi jawaban yang sama oleh Nehemia, "Aku tengah mengerjakan suatu pekerjaan besar. Aku tidak bisa datang." Namun, kelima kalinya Sanbalat mengirim lebih dari sekadar undangan.
Perhatikan Nehemia 6:5-7. Pada masa itu, surat-surat ditulis di atas papirus atau kulit. Biasanya surat itu tergulung, diikat dengan tali, dan dimeteraikan dengan tanah liat. Namun, surat ini terbuka (ayat 5). Sanbalat dengan sengaja tidak memeteraikannya supaya isinya diketahui oleh setiap orang yang menyerahkannya. Tentu saja tujuannya adalah menyebarkan berita bahwa Nehemia sedang berusaha menjadikan dirinya raja Yudea.
Jelas hal itu sangat jauh dari kebenaran. Namun, orang biasanya tidak berminat terhadap kebenaran. Jikalau ada kabar bawa Nehemia sedang bersiap-siap untuk menyatakan dirinya menjadi raja, ia akan menghadapi perlawanan dari semua pihak. Di satu sisi, rakyatnya sendiri tidak senang memutuskan tali hubungan dengan pemerintah Persia. Di pihak lain, seandainya desas-desus itu sampai di telinga Raja Artahsasta, ia sadar bahwa ia akan mendapati dirinya kembali di Susan dengan sebuah tali di lehernya. Yang mana pun dari kedua kemungkinan ini, Sanbalat akan senang. Ia menghendaki Nehemia disingkirkan. Baginya tidak menjadi masalah siapa yang melaksanakan rencana jahat ini.
Bagaimana respon Nehemia? Namun, sekali lagi Nehemia tetap memusatkan pada pekerjaan yang ada. Ia tidak membuang waktu untuk mempertahankan diri sendiri. Ia tidak merasa cemas dengan apa yang akan terjadi. Ia terus bekerja ke arah apa yang dapat dan yang seharusnya dilakukan.
Perhatikan Nehemia 6:8-9. Bagaimana cara Nehemia memberikan tanggapan? Bukannya merisaukan desas-desus, Nehemia berpaling kepada DIA yang telah memimpinnya memasuki pekerjaan ini sejak semula. "Tetapi sekarang, ya, Allah, kuatkan tanganku" (ayat 9b).
Tidak ada sesuatu yang mendatangkan kritik seperti sebuah visi. Cara terbaik untuk membungkam pengkritik Saudara adalah menuntaskan visi Saudara sampai selesai. Perhatikan Nehemia 6:15-16.
Rasul Paulus mendorong orang percaya di Tesalonika untuk mempertahanan visi mereka tentang menjadi seperti Kristus melalui kata-kata berikut ini; "Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya" (1 Tesalonika 5:24). Apakah Saudara menghadapi bahaya kritikan saat ini? Bagaimana seharusnya Saudara menang-gapinya?
Tuhan Yesus Kristus memberkati.