Sampailah di pasal terakhir dari kitab Nehemia, pasal 13. Apakah cukup dengan akhir cerita tembok yang telah dibangun kembali? Hal penting apa yang harus diperhatikan?
Memimpin orang itu tidak mudah. Entah Saudara adalah ibu yang sendirian mengasuh anak laki-laki Saudara yang masih remaja atau direktur yang memimpin sebuah perusahaan, kepemimpinan itu sulit. Mempertahankan gerak maju suatu visi menuntut perhatian yang terus-menerus dari para visioner, harus sepenuhnya terlibat.
Kita tidak tahu berapa lama raja Artahsasta mengizinkan Nehemia pergi ke Yerusalem (Nehemia 2:6). Kita mengetahui bahwa ia tinggal di Yerusalem dua belas tahun sebelum akhirnya kembali ke Susan, meninggalkan Yerusalem dalam keadaan baik. Alkitab tidak memberi tahu kita berapa lama ia bersama Raja Artahsasta di Susan. Namun, akhirnya ia minta izin ke raja untuk kembali ke Yerusalem (Nehemia 13:6).
Bayangkan, apa yang dirasakan Nehemia ketika kembali ke Yerusalem? Mengenang perjalanan pertamanya yang penuh tantangan dan perjuangan. Kali ini ia berharap segala sesuatu dalam keadaan baik seperti ketika ia meninggalkannya. Akan tetapi, Nehemia mendapat kejutan. Kondisi Yerusalem memprihatinkan.
Perhatikan ayat 10, apa yang terjadi dengan peribadahan mereka? Ayat 16, apa yang terjadi dengan rasa hormat terhadap hari Sabat? Ayat 23, apa yang terjadi dengan perkawinan-perkawinan mereka? Ayat 24, apa yang terjadi dengan pengaruh budaya atas mereka? Tembok yang tidak akan pernah bisa dibangun jika tanpa campur tangan Allah, sebagai peringatan yang kasat mata mengenai kasih dan kuasa Allah yang menakjubkan, telah dilupakan.
Nehemia telah menginvestasikan banyak hal bagi kota itu dan orang Yerusalem, bahkan nyawanya sendiri. Ia tidak dapat tinggal diam sementara semuanya kacau. Nehemia menjadi kesal dan mengambil tindakan tegas dan berani. Tindakan yang layak dikerjakannya.
Perhatikan ayat 11, apa yang dilakukan terhadap pejabat kota? Ayat 17-18, tindakan proaktif apa yang dilakukan? Ayat 21, tindakan tegas apa yang dilakukan? Ayat 25-27, reaksi sangat tegas dan berani apa yang dilakukan?
Bagaimana dengan Saudara, adakah tindakan tegas yang harus Saudara lakukan saat ini untuk keberlangsungan visi Allah dalam hidup Saudara (pernikahan, keluarga, bisnis/karier, pelayanan)? Perhatikan dua hal:
Pertama, kepemimpinan yang berani harus
berdasarkan pada visi yang jelas (ayat 17-18). Kedua, tindakan berani harus dilakukan dengan latarbelakang
keyakinan dan perilaku yang didefinisikan dengan jelas (ayat 26-27).
Inilah kisah terakhir kitab Nehemia. Visi itu menuntut perhatian yang terus-menerus. Tetaplah melibatkan diri sepenuhnya. Rekayasa visi menuntut kepemimpinan yang berani. Kembangkan sikap tidak toleran yang sehat terhadap hal-hal yang berpotensi menghambat kemajuan Saudara ke arah apa yang dapat dan seharusnya terjadi, yaitu hal-hal yang telah Allah taruh dalam hati Saudara untuk Saudara kerjakan. Selamat mengerjakan Visi Allah dalam hidup Saudara (perkawinan, keluarga, bisnis/karier, pelayanan) tahun 2021.
Tuhan Yesus Kristus memberkati.
1. Apa yang sekarang sedang terjadi
dalam keluarga, bisnis/karier, pelayanan Saudara, atau organisasi lain yang
jika tidak ditinggalkan berpotensi membelokkan visi Saudara?
2. Tindakan apa yang perlu diambil
untuk membereskannya?
3. Apakah sudah waktunya untuk
bertindak?
4. Apa kerugian yang pasti akan
Saudara tanggung jika bertindak?
5. Apa kerugian yang pasti akan
Saudara tanggung jika tidak berbuat apa-apa?
6. Bicarkan dan doakan bersama
keluarga. Jika Saudara tidak yakin dengan apa yang akan Saudara lakukan,
konsultasikan dengan seseorang yang dapat membimbing Saudara.