Renungkan
sejenak, hari ini sudah memasuki minggu yang baru di bulan ke-5 tahun 2021,
masih dengan pergumulan hidup menghadapi pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020
yang lalu. Seberapa banyak Saudara menyadari kehadiran Tuhan dan meyakini bahwa Dia memelihara Saudara? Ataukah
Saudara mulai kehilangan pengharapan? Baca dan renungkan Kitab Ester, kisah
tentang pemeliharaan Tuhan yang dibelakang layar atas umat-Nya yang berada di
pembuangan bangsa asing,
Persia.
Kitab Ester ditulis sekitar tahun 480 sebelum Masehi, mengisahkan tentang pemeliharaan Tuhan yang dibelakang layar pada masa pemerintahan raja Ahasyweros (486-465 sM). Persia adalah kerajaan besar dunia pada saat itu, dan ada umat Allah yang terbuang di sana.
Tahukah Saudara bahwa tidak ada kata “Allah” dan "Tuhan" dalam keseluruhan kitab, tetapi kitab ini menjadi bagian Alkitab yang penting bagi mereka saat itu. Kitab Ester adalah salah satu kitab yang dibacakan di depan umum pada salah satu hari raya Yahudi setiap tahunnya. Sekalipun nama "Allah" dan "Tuhan" tidak disebutkan secara khusus, bukti pemeliharaan-Nya jelas sepanjang kitab ini (2:7, 17, 22; 4:14; 4:16-5:2; 6:1, 3-10; 9:1).
Perhatikan Ester 1:1-9. Pada bagian awal Kitab Ester, siapa yang diceritakan dan kejadian apa yang dituliskan? Kitab ini diawali dengan pameran kuasa raja (manusia): pamer kuasa, kejayaan dan tentu saja kekayaan. Raja memamerkan kekuasaan dan kekayaan selama 180 hari kepada para pembesar, tentara, dan bangsawan (ayat 1-4). Selanjutnya, diadakan juga pesta meriah yang berlangsung selama 7 hari (ayat 5-8). Ada juga pesta khusus perempuan di istana (ayat 9). Pada masa jayanya di abad ke-5 sebelum Masehi, Persia menguasai daerah seluas 8 juta Km2 dan mencakup hampir separuh penduduk dunia pada waktu itu. Bahkan lebih besar dari daerah kerajaan Romawi pada masa jayanya di abad ke-1 SM (6,5 juta Km2) dan 15 kali lebih besar dari luas wilayah Babel di bawah Nebukadnezar. Menaklukkan 127 kerajaan dari India hingga Etiopia.
Renungkan, dalam latar belakang situasi dunia sekuler seperti ini, dimanakah dan apakah yang dilakukan Tuhan? Apa yang dilakukan Tuhan di balik kekuasaan, kekayaan, wilayah dan keagungan Raja Ahasyweros yang sedemikian besar?
Jika Saudara membaca keseluruhan Kitab Ester, Saudara akan melihat bahwa di balik kekuasaan Raja Ahasyweros, Tuhan yang tidak nampak, kenyataannya tinggal bersama-sama umat-Nya. Dia tidak berdiam diri, namun Dia mengendalikan situasi. Tuhan Raja di atas segala raja mengatasi kekuasaan dan kebesaran Ahasyweors. Tuhan mempersiapkan rencana-Nya dengan sempurna melalui Ahasyweros dalam kesombongan dan kelemahan-kelemahannya.
Perhatikan. Kitab Ester diawal dengan kisah pesta pora yang menunjukkan manusia yang pamer dengan kekuasaan dan kekayaannya, tetapi diakhiri dengan kisah pesta juga; tetapi pestanya bangsa Israel sendiri di kerajaan Persia. Mereka mengadakan perayaan hari sukacita, hari perjamuan, hari gembira untuk antar-mengantar makanan. Hal ini mereka lakukan karena telah mendapat keamanan atas musuh-musuh mereka, dukacita mereka berubah menjadi sukacita (bacalah: Ester 9:19-23). Dan kenyataannya, pameran kuasa, kejayaan dan kekayaan Ahasyweros yang luar biasa tidak dapat menjamin kemenangan militer Persia. Tahun 400-an SM Persia ditaklukkan, mengakhiri impian Ahasyweros dari Kekaisaran dunia.
“Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan” (Amsal 16:18).
Di tengah dunia yang semakin sekuler, jauh dari Tuhan, membuat hukum-hukumnya sendiri yang melawan Firman-Nya, dan menindas “orang benar”, seberapa jauhkah Saudara menyadari kehadiran dan karya Tuhan dalam hari-hari yang Saudara lewati? Walaupun tidak ada kata “Allah” atau "Tuhan" dalam keseluruhan Kitab Ester, tetapi pemeliharaan Tuhan nyata atas umat-Nya. Allah berkuasa bahkan atas raja yang paling berkuasa di dunia dan atas segala sesuatu di muka bumi ini.
Yesus Kristus adalah Tuhan, percayalah kepada-Nya. Berjalanlah bersama-Nya dan temukan Dia dalam kehidupan Saudara hari demi hari. Tuhan Yesus Kristus memberkati.