Apakah Saudara pernah menjumpai seseorang yang kelihatan hebat di dalam hidupnya tetapi mengakhiri hidup dengan menyedihkan? Kenyataannya, setiap orang sangat rawan jatuh ke dalam dosa dan itulah sebabnya sangat membutuhkan anugerah Allah. Alkitab dengan terus terang menceritakan kenyataan ini dalam kisah hidup tokoh-tokoh Alkitab. Bacalah kisah hidup Simson dalam Kitab Hakim-hakim pasal 13-16.
Anugerah Allah kepada Simson. Simson lahir dari ibu yang tidak dikenal sebelumnya; perempuan mandul yang waktu itu dianggap sebagai kutukan yang sangat memalukan (13:1-3). Simson dipanggil secara dramatis menjadi hakim dan nazir Allah bahkan sejak dari kandungan ibunya, menjadi besar dan diberkati Allah (13:4-5, 24-25). Ketika sangat haus, Simson berseru kepada Allah dan Allah menjawab doanya dengan ajaib (15:18-20).
Kekuatan dan peluang istimewa dari Allah. Simson adalah nazir Allah yang paling perkasa di jamannya, mampu mencabik singa seperti orang mencabik anak kambing, tanpa apa-apa di tangannya (14:6). Simson menangkap 300 anjing hutan (serigala: cerdas dan mematikan), diikatnya ekor dengan ekor dan ditaruhnya sebuah obor di antara tiap-tiap dua ekor; 150 kali dia melakukannya (15:4). Tali-tali terkuat yang mengikat tangan Simson menjadi seperti batang rami yang telah habis dimakan api dan segala pengikatnya hancur tanggal dari tangannya (15:14). Sebanyak 1.000 orang dibunuh Simson hanya dengan tulang rahang keledai yang masih baru (15:15). Simson mencabut kedua daun pintu gerbang kota dan kedua tiangnya serta palangnya, diletakkannya di atas kedua bahunya, lalu semuanya itu diangkatnya ke puncak gunung sejauh 60 Km (16:3).
Kekuatan jasmaniah Simson yang luar biasa ditandingi oleh kelemahan spiritual yang juga luar biasa. Simson ditetapkan Alah menjadi seorang nazir Allah sejak dari kandungan ibunya untuk menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Filistin (13:5). Tetapi, justru Simson melanggar hukum Allah, mengambil gadis Filistin (bangsa yang tidak menyembah Allah) yang dilihat dan disukainya menjadi isterinya. Tertulis ada 3 peristiwa Simson jatuh cinta kepada perempuan-perempuan Filistin yang dilihat dan disukainya. Simson jatuh cinta dengan seorang perempuan Filistin dari lembah Sorek yang namanya Delila. Dan kisah ini merupakan episode terakhir dalam kehidupan Simson yang perkasa dan menjadi lemah. Simson sebagai nazir Allah, tetapi hidup mengejar kepuasan diri sendiri (14:1-3,7-8; 15:1-2; 16:1,4,20-21).
Simson ingin menentukan jalannya sendiri dan mengabaikan nasihat. Orangtua Simson menasihati dia supaya tidak mengambil perempuan Filistin (bangsa yang tidak menyembah Allah) yang disukainya untuk menjadi isterinya, karena hal ini melanggar hukum Allah. Tetapi Simson tidak mendengarkan nasihat orangtuanya (14:3,7). Seorang nazir Allah dilarang bersentuhan dengan bangkai, tetapi Simson melanggarnya saat mengambil madu dari bangkai singa dengan tangannya. Simson memberikannya juga kepada ayah dan ibunya, tetapi tidak menceritakan dari mana asalnya (14:8-9)
Simson tidak belajar dari pengalaman hidup, mudah terperdaya. Simson dibujuk dan diperdaya oleh perempuan Filistin yang dicintainya; sebanyak 3 kali bahkan 4 kali Alkitab menuliskannya dengan kalimat yang sama (16:9, 12, 14, 20). Setelah perempuan itu berhari-hari merengek-rengek kepada Simson dan terus mendesak-desak dia, ia tidak dapat lagi menahan hati, sehingga ia mau mati rasanya. Simson tunduk di pangkuan perempuan itu dan lenyaplah kekuatannya; ditangkap musuh, dicungkil kedua matanya dan dibelenggu dengan rantai tembaga (16:16-21).
Simson emosional dan menanggung akibatnya. Alkitab menulis kemarahan Simson yang menyala-nyala. Akibat kemarahannya, Simson kehilangan isterinya; bahkan isterinya tersebut dan ayah mertuanya mati dibakar oleh orang-orang Filistin sendiri. Dalam kemarahannya, Simson membakar tumpukan-tumpukan gandum kepunyaan orang Filistin. Kemarahan Simson berdampak buruk kepada banyak orang lain, bahkan hilangnya nyawa orang (14:19-20; 15:5-6).
Tanpa kedewasaan rohani, semuanya bisa menjadi sia-sia. Hidup Simson berakhir tragis. Memulai di ranjang perempuan Sundal di Gaza, berakhir di penjara di Gaza (16:1,21). Memulai dengan kekuatan yang luar biasa, berakhir dengan tanpa kekuatan dan dihina (16:2,21). Simson “memegang” daun pintu, Filistin menangkap (memegang) Simson (16:3,21). Hakim yang paling perkasa kalah di tangan seorang perempuan lemah. Simson yang artinya "bagaikan matahari" tetapi mengakhiri hidup dengan mata buta dan dihina dengan melakukan pekerjaan budak perempuan (16:21). Tragis, Simson diingat sebagai Hakim yang mengakhiri hidup dengan menyedihkan dan mengambil nyawanya sendiri.
Sampai pada akhirnya Simson tidak mengetahui bahwa Allah telah meninggalkan dia (16:20) dan berakhirlah keperkasaannya, menyedihkan. Simson sudah menunjukkan sikap tidak membutuhkan Allah, tetapi pada akhirnya dia datang kepada Allah dalam doa yang lemah, selemah tubuhnya. Simson berseru, "Ya Tuhan ALLAH, ingatlah kiranya kepadaku dan buatlah aku kuat..." (16:28) dan Allah yang penuh anugerah menjawab doa Simson (16:29-31; Ibrani 11:32). Bagaimana dengan Saudara? Ingatlah Allah, taat pada-Nya dan berdoalah senantiasa. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd11082022)