Hidup terus berlanjut, tantangan hidup silih berganti menyertainya. Tak terduga, terjadi pandemi Covid-19 melanda dunia; jutaan nyawa jadi korbannya. Tak terbayangkan sebelumnya, terjadi krisis dalam segala aspek hidup manusia. Apakah Saudara menghadapi tantangan hidup yang terlihat semakian berat? Saudara merasa tidak sanggup lagi menghadapinya? Perhatikan, bagaimana perjalanan hidup bangsa Israel setelah keluar dari perbudakan Mesir dan sebelum masuk Tanah Perjanjian? Ada tantangan dan peperangan yang harus mereka hadapi, yang semakin berat sebelum akhirnya berhasil menduduki Tanah Perjanjian.
Perhatikan Yosua 11:1-5. Ingat, sebelumnya Yosua dan bangsa Israel menghadapi Yerikho dengan mengitari tembok kota yang akhirnya runtuh. Tetapi kalah dari Ai, kota yang lebih kecil; dan akhirnya menang setelah bangsa Israel bertobat dari dosanya. Setelah menang dari satu kota, selanjutnya mereka harus menghadapi lawan yang lebih berat lagi, 5 kota di bagian Selatan Kanaan yang bersatu; dan mereka menang lagi karena Allah menyertai mereka. Tetapi sekarang, mereka harus menghadapi lawan yang lebih berat lagi, persatuan raja-raja di Utara Kanaan yang jauh lebih banyak dari mereka. _"Kemudian keluarlah raja-raja ini bersama-sama semua tentaranya, amat banyak rakyat, seperti pasir di tepi laut banyaknya, beserta sangat banyak kuda dan kereta."_ (ayat 4). Mereka belum pernah menghadapi pasukan dengan penunggang kuda dan kereta kudanya.
Perhatikan ayat 6-8. Lalu apa yang dikatakan Allah kepada Yosua, "Janganlah takut menghadapi mereka.." Bangsa Israel harus terus maju mengalahkan musuh yang jumlahnya lebih banyak itu, dan harus menjaga waktu yang telah ditetapkan Allah (ayat 7). Perjalanan satu hari yang berat dan menakutkan, walaupun sebelumnya Allah telah menolong mereka. Dan Yosua mentaatinya; Allah menyerahkan semua musuh kepada mereka (ayat 8, 19).
Perhatikan ayat 9. Mengapa kuda-kuda harus dilumpuhkan dan kereta-kereta perang harus dibakar? Bukankah semuanya itu bisa menjadi jarahan perang yang sangat bermanfaat bagi hidup selanjutnya? Tetapi Allah tidak menghendakinya. Mereka harus selalu ingat bahwa Allah yang membuat mereka menang dan mereka tidak bergantung pada diri sendiri dengan kekuatan militernya. Dan Yosua tunduk dan taat pada Allah. Yosua menyangkal diri dengan yakin pada Allah dibandingkan hal-hal yang duniawi, "tidak ada sesuatu yang diabaikan Yosua dari segala yang diperintahkan TUHAN kepada Musa" (ayat 15).
Tantangan hidup kelihatan semakin berat, tetapi kehidupan harus terus dilanjutkan. Perhatikan, Kanaan tidak begitu saja diberikan Allah kepada mereka. Mereka harus melewati berbagai tantangan dan peperangan. Peperangan yang telah diatur Allah, mulai dari 1 kota – 5 kota yang lebih besar, dan kemudian lebih banyak lagi seperti pasir di tepi laut banyaknya. Allah menyertai mereka dengan tantangan dan disiplin yang semakin keras, untuk percaya kepada-Nya lebih besar lagi, dan menikmati kemenangan-Nya yang lebih tinggi juga.
Perhatikan. Allah menyertai Yosua, seperti seorang ibu yang memberikan dorongan kepada anaknya "Janganlah takut menghadapi mereka..." Janji bahwa Allah yang akan berperang, menolong Yosua terus maju dalam ketaatannya. Allah peduli mengarahkan Yosua untuk mengandalkan kekuatan-Nya dan bergantung pada-Nya. Allah memperhatikan dengan mengatur tantangan-tantangan yang dihadapi Yosua, dan menyelesaikannya. Allah peduli memelihara iman umat-Nya secara langsung.
Jadi, apakah tantangan hidup yang silih berganti dan terlihat terlalu berat membuat Saudara takut dan menyerah? Bagaiama seharusnya Saudara menghadapinya seperti Yosua menghadapi tantangan hidupnya. "Tantangan hidup terus berlanjut, jangan takut" Allah menyertai dan mengasihi Saudara. Bacalah 1 Korintus 10:13. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd100221)