Tuesday, 21 September 2021



[1 Petrus 2:9-10] 
Selasa, 21 September 2021

Saudara tidak dapat berbicara tentang identitas Saudara 
tanpa berbicara tentang tindakan Allah pada Saudara, 
relasi Allah dengan Saudara, dan tujuan Allah bagi Saudara.
(Renungan surat 1 Petrus 2:9-10)

Pandemi Covid-19 telah memaparkan tentang keterbatasan manusia. Tetapi juga memperjelas kapasitas Saudara sebagai mahkluk ciptaan Allah yang mulia dibandingkan ciptaan yang lainnya. Kapasitas untuk melihat, mendengar, merasakan, dan kemudian memikirkan semua kenyataan pandemi Covid-19. Selanjutnya, membuat penilaian tentang semuanya; mengetahui yang benar dan salah, baik dan buruk. Saudara terlibat secara emosi di dalam kesedihan, keputusasaan, dan juga pengharapan serta sukacita saling mengasihi dan menolong. Dan akhirnya, merencanakan hidup untuk hari depan yang lebih naik, new normal. Kapasitas tersebut memperjelas jawaban pertanyaan penting tentang: Siapa saya? Bagaimana saya mendapat identitas itu? Saya di sini untuk tujuan apa? Apa kata Alkitab tentang pertanyaan penting ini? Bacalah surat 1 Petrus 2:9-10.

Ingat, Rasul Petrus sedang mengindentifikasi orang-orang yang beriman kepada Yesus Kristus, yang sedang hidup dalam penderitaan dan penganiayaan karena iman mereka. Siapa mereka sebagai orang beriman, bagaimana mereka mendapatkan identitas sebagai orang beriman dan apa tujuan hidup beriman. Rasul Petrus menjelaskan 5 hal untuk menggambarkan identitas mereka, menjawab pertanyaan tentang siapa mereka. Pertama, "kamulah bangsa yang terpilih" (ayat 9a). Mereka dipilih bukan karena ras tertentu, warna kulit atau kualifikasi yang lain; bukan karena memiliki nilai lebih baik dari yang lain; bukan karena pantas atau memenuhi segala kualifikasi untuk mendapatkannya. Siapa saya? Saya dipilih, bahkan sebelum saya dilahirkan (1 Petrus 1:2; Efesus 1:4). Dan ini membuat mereka sangat bersukacita dan memuliakan Allah. Pertama, Identitas mereka adalah "Allah memilihku".

Kedua, "yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan (ayat 10b). Mereka tidak hanya dipilih. Mereka dikasihi Allah. Ketika Allah memilih mereka, Allah melihat mereka yang dalam dosa dan rasa bersalah, dan Allah mengasihani serta menyelamatkan mereka. Mereka mendapatkan identitas pertama kali bukan dari tindakan mereka, tetapi dari Allah yang memilih dan ditindaklanjuti dengan belas kasihan menyelamatkan mereka. Kedua, identitas mereka adalah "Allah mengasihiku".

Ketiga, "Tetapi kamulah... umat kepunyaan Allah sendiri" (ayat 9)... yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya (ayat 10). Mereka dipilih oleh Allah; mereka dikasihi Allah. Dan efek dari belas kasihan itu adalah bahwa Allah membawa mereka untuk menjadi milik-Nya sendiri. Menjadi milik Allah berarti Dia tinggal bersama Allah (bacalah 2 Korintus 6:16). Ketiga , identitas mereka adalah "Saya milik Allah".

Keempat, "Kamulah... bangsa yang kudus" (ayat 9). Mereka telah dipilih dan dikasihi serta dimiliki oleh Allah. Dan karena itu, sekarang mereka bukan hanya bagian dari dunia; karena Allah kudus, mereka kudus. Jika mereka tidak hidup kudus, mereka bertentangan dengan hakekat mereka sebagai orang beriman. Keempat, identitas mereka adalah "Saya kudus".

Kelima, "kamulah... imamat yang rajani" (ayat 9). Mereka dipilih oleh Allah, dikasihi Allah, dimiliki oleh Allah, kudus seperti Allah, dan sebagai imam kerajaan Allah. Mereka memiliki akses langsung ke Allah. Dan, mereka memiliki peran mulia dan aktif dalam kehadiran Allah. Mereka tidak terpilih, dikasihi, dimiliki, dan kudus hanya untuk membuang waktu tidak melakukan apa-apa. Mereka dipanggil sekarang untuk melayani di hadapan Allah (bacalah roma 12:1-2). Kelima, identitas mereka adalah "Saya imamat rajani".

Jadi identitas mereka (siapa aku?) langsung terhubung dengan tujuan (untuk apa aku di sini?), melayani sebagai imam. Identitas mereka asalnya dari Allah karena anugerah-Nya, "telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib".

Mereka tidak dapat berbicara tentan identitas mereka tanpa berbicara tentang tindakan Allah pada mereka, hubungan Allah dengan mereka, dan tujuan Allah bagi mereka. Identitas yang berpusat pada Allah.

Dalam hidup new normal saat ini, nikmatilah dan nyatakanlah identitas yang sudah diberikan Allah kepada Saudara. Allah memberikan identitas kepada Suadara supaya identitas-Nya dapat diberitakan melalui Saudara. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd210921)

Selasa, 31 Desember 2024 "Tahun Baru: Hidup Baru Dengan Ketaatan Kepada-Nya" (Renungan Natal menyambut Tahun Baru 2025) Banyak...