Sekarang, sampailah di bagian akhir dari kitab Yosua dan bagian akhir dari hidup Yosua sendiri. Bagian terakhir kitab ini sekali lagi menegaskan bahwa Allah setia dan menepati janji-Nya. Bangsa Israel berkumpul kembali di tempat dimana 600-an tahun sebelumnya, untuk pertama kalinya Allah berjanji akan memberikan tanah Kanaan kepada Abram (Kejadian 12:6-7; Yosua 24:25). Selanjutnya, apa yang harus diperhatikan bangsa Israel dalam hidup mereka selanjutnya? Apa yang harus mereka pilih?
Perhatikan ayat 14-15. "Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" (ayat 15). Sekarang, apa pesan terakhir Yosua? Kata “beribadah” diulang-ulang dan menjadi salah satu kunci penting dalam bagian ini. Bangsa Israel harus membuat keputusan dengan tegas; memilih beribadah kepada Allah Israel atau allah nenek moyang mereka (“seberang sungai Efrat”: leluhurnya Abram), atau allah orang Amori. Perhatikan... tidak ada sikap netral, tidak bisa memilih semuanya, harus memilih salah satu.
Perhatikan ayat 16-24. Bagaimana bangsa Israel memutuskan pilihan kepada siapa mereka akan beribadah? Tiga kali mereka menegaskan keinginan untuk beribadah hanya kepada Tuhan (ayat 16-18, 21, 24). Tetapi bagaimana respon Yosua? Tetapi Yosua berkata kepada bangsa itu: "Tidaklah kamu sanggup beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah yang kudus, Dialah Allah yang cemburu. Ia tidak akan mengampuni kesalahan dan dosamu" (ayat 19). Yosua hendak menekankan "pikirkanlah baik-baik" dengan hatimu dan akal budimu. Keselamatan adalah anugerah, tetapi mengikut Tuhan harus siap membayar harganya.
Ingat... generasi sebelumnya dalam pimpinan Musa telah bertemu Tuhan di Gunung Sinai, seluruh bangsa Israel berkata "Segala yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan." Lalu Musapun menyampaikan jawab bangsa itu kepada TUHAN (Keluaran 19: 8). Pasal berikutnya, Allah memberikan Sepuluh Perintah, diawali dengan, “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi” (Keluaran 20: 3-4). Tetapi beberapa minggu kemudian, mereka memilih membuat dan menyembah “anak lembu emas”. Ngeri akibatnya, pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribu orang dengan pedang penghukuman oleh tetangga, temannya, dan saudaranya sendiri (Keluaran 32: 27-29).
Perhatikan ayat 16, 24-28. Yosua tahu bahwa mudah bagi mereka berjanji untuk memilih taat beribadah kepada Tuhan: "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain! (Yosua 24: 16). Tetapi apakah cukup untuk mereka benar-benar melakukannya, itu persoalan lain. Dan Yosua mengingatkan mereka dengan sungguh-sungguh, menuliskannya ke dalam kitab hukum Allah dan kemudian mendirikan sebuah batu besar sebagai saksi abadi atas pelihan ketaatan mereka. Ini adalah batu peringatan yang kesembilan dan terakhir yang disebutkan dalam kitab Yosua, sebelum akhirnya Yosua meninggalkan mereka untuk selamanya.
Namun demikian, apa yang terjadi dengan generasi selanjutnya? Mereka meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada allah-allah Kanaan. Tuhan menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka (Hakim-hakim 2:6-15). Generasi Yosua gagal memenuhi janji mereka dan mengajar anak-anak serta cucu mereka untuk memilih Tuhan dan hidup melayani Dia. Saudara... "Hidup adalah pilihan, pilihlah Dia" Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd240221)