Tuesday, 27 April 2021



[Nehemia 4]
Selasa, 27 April 2021 

"Ingatan tentang bagaimana Allah telah memimpin,
memberikan keberanian untuk melangkah di tengah semua kritikan dan ancaman."
Bacaan: Nehemia pasal 4.

Nehemia tidak sulit untuk percaya bahwa Allah berminat dengan keberhasilan misinya. Misinya jelas merupakan usaha rohani. Kenyataan bahwa pekerjaannya berkisar terutama pada batu bata, campuran semen, dan rincian sampah tidak membelokkannya dari dimensi rohani visinya. Ia dapat melihat melalui hal-hal yang detail menembus ke akar dari apa yang menjadi esensi dari visinya.

Tanggapannya kepada kritik dan ancaman para pemimpin  di sekeliling-nya menjadi contoh yang baik sekali bagi kita dalam menangai kritik.

Nehemia 4:3. “Lalu berkatalah Tobia, orang Amon itu, yang ada di dekatnya: “Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor angjing hutan menoncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka.”

Nehemia 4:4-5. “Ya, Allah kami, dengarlah bagaimana kami dihina. Balikkanlah cercaan mereka menimpa kepala mereka sendiri dan serahkanlah mereka menjadi jarahan di tanah tempat tawanan. Jangan Kau tutupi kesalahan mereka, dan dosa mereka jangan Kau hapis dari hadapan-Mu, karena mereka menyakiti hati-Mu dengan sikap mereka terhadap orang-orang yang sedang membangun.”

Nehemia 4:6. “Tetapi kami terus membangun tembok sampai setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati.”

Sekarang, kritik apa lagi yang dihadapi Nehemia (ayat 3). Bagaimana hal ini bisa membangkitkan emosi dan pertaruhan ketahanan Nehemia dalam menyelesaikan misinya? Perhatikan, bagaimana respon Nehemia yang pertama terhadap kritik yang dialimnya (ayat 4-5)? Apa perbedaan antara respon Nehemia ini dengan kritik yang dihadapi sebelumnya? Perhatikan doa Nehemia, apa yang Saudara pelajari dari apa yang didoakannya?

Nehemia tidak berhenti dengan doa. Apa yang selanjutnya dikerjakannya (ayat 6)? Bukan pada musuh dan kritik yang dihadapinya, apa yang tetap menjadi fokus Nehemia?

Nehemia 4:14. “Kuamati semuanya, lalu bangun berdiri dan berkata kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: “Jangan kamu takut terhadap mereka! Ingatlah kepada Tuhan yang maha besar dan dahsyat dan berperanglah untuk saudara-saudaramu, untuk anak-anak lelaki dan anak-anak perempuanmu, untuk istrimu dan rumahmu.”

Nehemia bukan hanya berdoa, ia mengingat. Perhatikan, apa yang Nehemia lakukan untuk mengingatkan mereka yang sedang menghadapi musuh dan kritikan tersebut (ayat 14)? Ingatan tentang bagaimana Allah telah memimpin (siapa yang membawanya sampai Yerusalem, intervensi Allah pada Raja Artahsasta, apa yang seharusnya terjadi pada Yerusalem), memberikan keberanian kepada Nehemia untuk melangkah di balik semua kritik dan ancaman.

Bacalah Nehemia 4:9, 16-18.

Selain berdoa dan mengingat, selanjutnya bagaimana respon Nehemia menanggapi kritik dan ancaman? Apa yang dilakukan Nehemia (ayat 16-18)

Tanggapan Nehemia kepada kritik dan ancaman para pemimpin di sekelilingnya menjadi contoh yang baik sekali bagi kita dalam menanggapi kritik. Nehemia melakukantiga hal: berdoa, ingat sumber visinya, dan merevisi rencananya. Visi terus-menerus dipertajam – tidak berubah; rencanalah yang diperbaiki – jarang sekali tetap sama. Tanggapilah kritik dengan doa, mengingat Allah, dan jika perlu, regisi atas rencana visi hidup Saudara.

Bagaimana dengan pergumulan visi hidup Saudara? Apa yang akan Saudara kerjakan berdasarkan kebenaran yang Saudara pelajari?

Tuhan Yesus Kristus memberkati. 

Selasa, 31 Desember 2024 "Tahun Baru: Hidup Baru Dengan Ketaatan Kepada-Nya" (Renungan Natal menyambut Tahun Baru 2025) Banyak...