Kamis, 18 Maret 2021
Dalam pasal 1-2, diceritakan tentang Naomi dan Rut, dua janda mengalami saat-saat yang sangat gelap dalam kehidupan mereka. Tetapi, lalu muncul titik terang dalam kehidupan mereka. Munculnya Boas (“di dalam dia ada kekuatan”) yang tertarik kepada Rut memberikan harapan baru kepada Naomi dan Rut. "Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati." Lagi kata Naomi kepada Rut: "Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita." Demikianlah Rut tetap dekat pada pengerja-pengerja perempuan Boas untuk memungut, sampai musim menuai jelai dan musim menuai gandum telah berakhir. Dan selama itu ia tinggal pada mertuanya (Rut 2: 20, 23). Ingatlah bahwa kitab Rut juga merupakan gambaran hubungan Kristus dengan orang-orang yang mempercayai-Nya dan ditebus menjadi milik-Nya.
Bacalah Rut 3:1-5. Tuhan memberikan harapan baru kepada Naomi dan Rut yang dapat terus melanjutkan hidupnya dengan ijin pemungutan jelai yang dilakukan Rut di ladang Boas. Setelah 2-3 bulan berlalu, ada perubahan dalam diri Naomi. Naomi (“menyenangkan”) sebelumnya sudah menyebut dirinya Mara (“pahit”) (1:20), cenderung menyalahkan Tuhan (1:13), pasif dan susah move-on (2:2). Semua yang dipikirkannya adalah “tentang aku, diriku sendiri, untukku.” Tetapi sekarang, Naomi melihat titik terang itu dan menjadi pribadi yang berbeda. Perhatiannya tidak lagi untuk dirinya sendiri dan kesedihannya, tetapi untuk Rut dan masa depannya. Naomi berani memiliki visi masa depan dan memperjuangkannya. Pertobatannya tidak hanya memulihkan relasi dengan Tuhan, tetapi juga relasi dengan sesama. Tak terelakkan, pertobatan menjadi berkat untuk orang lain juga. “Anakku, apakah tidak ada baiknya jika aku mencari tempat perlindungan bagimu supaya engkau berbahagia?” (3:1).
Sekarang, Naomi aktif berperan bahkan lebih mirip seorang “sutradara” yang memegang kunci mengarahkan alur cerita dalam pasal 3 ini. Sebelumnya, Naomi yang pesimis pernah berbicara kepada Orpa dan Rut tentang ketidakmungkinan pernikahan ipar (1:11-13). Sekarang, Naomi merencanakan untuk menikahkan Rut dengan Boas (3:2). Naomi dapat mengetahui dari cerita Rut sebelumnya bahwa Boas akan mendukung rencana tersebut, jadi dia mulai mengatur segalanya (budaya jaman itu, orang tua yang mengatur pernikahan). Naomi tidak berhenti puas dengan adanya harapan mendapat persediaan makan yang cukup dari ladang Boas. Naomi berusaha keras mengejar visinya; bukan sekedar mendapatkan makanan yang cukup, tetapi mendapatkan sumber makanan itu sendiri yaitu Boas. Bukan berkat makanan yang dicari, tetapi Pemberi berkat. Bagaimana dengan Saudara... lebih mencintai Pemberi berkat daripada hanya mencintai berkat-Nya saja?
Perhatikan ayat 2b-4. Naomi berani memiliki visi tetapi juga bersiap diri dan memilili strategi untuk mencapai visinya. Sebenarnya ada pria lain yang senang hati menikahi Rut (3: 10), tetapi didak dapat menebusnya. Naomi mengerti bahwa Boaslah yang bisa menebusnya (Ulangan 25:5-10). Boas bukanlah penebus pertama (3:12-13), maka Naomi meminta Rut datang secara tidak formal. Rut harus mempersiapkan diri dengan baik, datang diam-diam dan tidur di bawah kaki Boas; posisi yang rendah menunjukkan Rut sebagai pemohon yang mengharapkan penebusan Boas. Rencana Naomi memang cukup beresiko, tetapi dia melakukannya berdasar kebenaran yang sudah dilihatnya. Boas dan Rut memiliki karakter dan reputasi yang baik (perhatikan 2: 1, 6, 11 dan 3:11).
Akhirnya, Rut berjanji untuk taat (3: 5). ”Segala yang engkau katakan itu akan kulakukan." Rut tahu segala resikonya, tetapi dia melakukannya. Bagaimana Boas yang memiliki reputasi yang baik bersedia menebus Rut perempuan janda, orang asing dari Moab (musuh Israel, Ulangan 23:3-4; Nehemia 13:1-2; Yeheskiel 25:8)? Rut sadar butuh ditebus dan tak ada reputasi dalam dirinya. Rut bukan hanya pendengar Firman, tapi dia adalah pelaku Firman. Kesediaan untuk mematuhi Tuhan adalah rahasia untuk mengetahui kehendak-Nya dan diberkati.
Dalam kisah Naomi dan Rut ini, apa yang Saudara pelajari? Naomi tidak berdiam diri dalam kekecewaan dan kepahitan hidupnya. Anugerah-Nya memberikan harapan yang cukup bagi Naomi untuk bangkit, berani memikiki visi masa depan dan memperjuangkannya. Naomi tidak berhenti berpusat dan mengasihi diri sendiri, tetapi pertobatannya menjadi berkat bagi orang lain. Bukankah Saudara juga seperti Rut, tidak ada reputasi untuk penebusan? Hanya taat dan berharap pada Tuhan yang meresikokan reputasi-Nya sendiri untuk menebus Saudara. Tuhan Yesus memberkati. (erd180321).