Saturday, 29 May 2021



[Ester 6:1-14]
Sabtu, 29 Mei 2021

 "Yang tidak Saudara sadari dan ketahui, tangan Allah yang tidak kelihatan itu 
bekerja untuk kebaikan Saudara."
(Kitab Ester 6:1-14)

Ingat peristiwa sebelumnya, Haman dengan otoritas raja Ahasyweros membuat siasat untuk membinasakan semua orang Yahudi yang terbuang di  127 daerah kerajaan Persia, mulai dari India sampai ke Etiopia (Ester 1:1; 3:13). Kemudian, Mordekhai dan Ester (sudah menjadi ratu) serta orang-orang Yahudi lainnya berpuasa 3 hari lamanya (Ester 4:16-17). Bukan saja berpuasa, Mordekhai dan ratu Ester mulai bertindak. Yang tidak mereka sadari dan ketahui adalah tangan Allah yang tidak kelihatan sedang bekerja menyelamatkan mereka. Bacalah Kitab Ester 6:1-14; bagaimana Allah yang bekerja di belakang layar.

Perhatikan ayat 1-5, pemeliharaan Allah dalam keadaan yang kritis. Haman menyuruh membuat tiang gantungan untuk Mordekhai besok paginya (Ester 5:14) dan Ester tidak dapat menolong. Tetapi dalam waktu yang mendesak tersebut, Allah bekerja di belakang layar melalui beberapa peristiwa yang kelihatannya hanya "kebetulan" saja.

Pertama, ada banyak kemungkinan mengapa raja tidak dapat tidur malam itu. Tetapi realitanya, saat itulah raja menemukan suatu kebenaran yang akhirnya bisa merubah keadaan secara radikal. Kedua, ada banyak hal yang bisa dilakukan raja saat tidak dapat tidur. Tetapi realitanya, raja bertitah untuk mengambil kitab sejarah dan dibacakan untuknya. Ketiga, ada banyak kitab sejarah dan tidak ada perintah raja untuk mengambil kitab sejarah tertentu. Tetapi realitanya, kitab sejarah yang dibacakan adalah tentang Mordekhai yang berjasa menyelamatkan raja dari rencana pembunuhan (Ester 2:19-23). Keempat, ada banyak alasan mengapa terjadi penundaan pemberian anugerah kehormatan kepada Mordekhai. Ada penundaan 5 tahun lamanya (Ester 2:16; 3:7). Tetapi realitanya, penundaan itu akhirnya terwujud justru di waktu yang tepat. Allah bertanggung jawab dan sudah memiliki hari yang dipilih-Nya untuk Mordekhai mendapat kehormatan. Apakah Saudara juga mengalami "penundaan anugerah kehormatan" dalam hidup Saudara? Menurut Saudara, adakah hal baik yang layak Saudara terima saat ini tetapi belum terjadi? Renungkan, mungkin Allah sudah merancangkan waktu yang tepat, yang tidak Saudara pahami saat ini. Penundaan Allah bukan penolakan Allah. Kelima, ada kemungkinan Haman tiba dua jam kemudian setelah raja membaca kitab sejarah tentang jasa Mordekhai. Raja akan berkonsultasi dengan penasihat lain, dan Haman akan terhindar dari peristiwa perayaan kehormatan untuk Mordekhai. Tetapi realitanya, Haman muncul di waktu yang pas. Allah ingin Haman menghabiskan hari itu untuk menghormati Mordekai yang tidak jadi digantungnya. Allah benar-benar memperingatkan Haman bahwa dia lebih baik mengubah arah atau dia akhirnya akan dihancurkan.

Perhatikan ayat 4-11, betapa humorisnya Allah mengatur rancangan-Nya. Pertama, mungkin saja Haman telah terjaga sepanjang malam hingga pagi menikmati pembangunan tiang gantungan. Haman ingin melihat raja sesegera mungkin memberikan izin untuk menggantung Mordekhai; semakin awal digantung, semakin baik dan menyenangkan hatinya. Tubuh Mordekhai akan jadi pameran sepanjang hari dan menjadi ketakutan bagi orang-orang Yahudi di kota. Setelah mengeksekusi Mordekhai, Haman bisa yakin bahwa semua orang akan mematuhi perintah raja dan tunduk padanya. Tetapi realitanya, justru raja Ahasyweros hendak menghormati Mordekhai.

Kedua, Haman memberikan usulan kepada raja seperti yang begitu diinginkannya (ayat 7-9). Tetapi realitanya, justru itulah kehormatan yang diberikan kepada Mordekhai, bukan kepada Haman.

Ketiga, sebelumnya Haman berkata kepada istri dan semua sahabatnya:  "si Mordekhai, si Yahudi itu, duduk di pintu gerbang istana" (Ester 5:13). Tetapi realitanya, sekarang raja berkata kepada Haman: "kepada Mordekhai, orang Yahudi, yang duduk di pintu gerbang istana" untuk sesuatu yang baik bagi Mordekhai. Sebuah pukulan telak bagi Haman.

Perhatikan ayat 12-14, prediksi Haman yang berbeda dengan yang dirancangnya. Sangat kontras dengan akhir pasal 5, justru Mordekhai mendapat kehormatan dari raja Ahasyweros. Dan Haman dengan segera menuju kepada kehancurannya (ayat 14, bandingkan 5:5; 6:10). Jika Mordekhai pernah bingung karena raja mempromosikan Haman tetapi mengabaikannya (3:1), dia akan segera mengetahui bahwa sebenarnya Allah tidak melakukan kesalahan.

Jadi, kedaulatan Allah tidak menghilangkan tanggung jawab manusia. Dan pada akhirnya rencana Allah yang akan menyempurnakan rencana Saudara. Bersyukurlah dan percayalah: Tangan Allah yang tidak kelihatan itu bekerja untuk kebaikan Saudara. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd290521)

Selasa, 31 Desember 2024 "Tahun Baru: Hidup Baru Dengan Ketaatan Kepada-Nya" (Renungan Natal menyambut Tahun Baru 2025) Banyak...