Thursday, 12 August 2021



[1 Petrus 1:5-7]
Kamis, 12 Agustus 2021

Di tengah penderitaan, orang Kristen dipelihara dan 

dipersiapkan Allah untuk menerima kemuliaan.
(Renungan surat 1 Petrus 1:5-7)

Dalam penderitaan pandemi Covid-19 saat ini, tetap ada pengharapan yang besar. Allah dengan kekuatan-Nya memelihara orang-orang yang percaya kepada-Nya. Renungkan surat 1 Petrus. Bacalah 1 Petrus 1:5-7, orang-orang Kristen dipelihara dan dipersiapkan Allah untuk menerima kemuliaan.

“Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu (ayat 5a). Kalau dalam ayat sebelumnya dikatakan bahwa warisan keselamatan itu aman, maka sekarang dikatakan bahwa orang yang percaya kepada Allah itu juga aman, karena dipelihara oleh kekuatan Allah. Dalam teks Yunani, kata“kekuatan Allah” tertulis di awal kalimat dan memberikan jaminan yang kuat (bacalah Yohanes 10:27-30).

Kata “dipelihara” (“protected/shielded/dilindungi”) dalam teks Yunani merupakan suatu istilah militer dan menunjuk pada tindakan tentara yang menjaga kota/benteng. Kata ini hanya muncul 3 kali dalam kitab Perjanjian Baru. Kata ini menyatakan bahwa mereka secara “terus-menerus” dijaga oleh Allah, dan menjamin mereka bahwa mereka akan tiba dengan selamat di surga. Tersirat bahwa mereka lemah dan menghadapi banyak pergumulan. Dan mereka dijaga bukan oleh kuasanya sendiri, melainkan oleh kuasa Allah. Iman mereka di dalam Kristus telah mempersatukan mereka dengan Dia sedemikian rupa hingga kuasa-Nya sekarang menjaga dan memimpin mereka.

sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir (ayat 5b)Mereka adalah orang-orang yang telah diselamatkan (ayat 3) dan menantikan pembebasan total dari dosa, menerima sukacita dan hidup kekal di surga. Sekalipun lemah dan mengalami banyak penderitaan, tetapi mereka tetap aman karena dipelihara oleh kekuatan Allah.

Bergembiralah akan hal itu (ayat 6a). Kata “bergembira” di sini berasal dari kata Yunani “agalliasthe”, yang merupakan suatu istilah yang menunjukkan sukacita yang hebat. Kata ini juga dipakai Yesus dalam khotbahnya di bukit kepada orang banyak; mereka teraniaya tetapi tetap bersukacita dan bergembira (Matius 5:12). Kata “akan hal itu”  menunjuk pada “warisan di sorga”, “keselamatan” dan “dijaganya mereka oleh kekuatan Allah” (ayat 3-5). Jadi, ini menunjukkan bagaimana mereka bisa bersukacita/bergembira sekalipun mengalami berbagai-bagai pencobaan, yaitu dengan mengarahkan pikiran pada keselamatan dan warisan mereka di sorga.

“sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita(ayat 6b)“seketika” (“for a little while”) maksudnya adalah waktu yang singkat. Sekalipun penderitaan itu bisa kelihatannya lama, tetapi dibandingkan dengan sukacita dalam kekekalan, itu hanyalah waktu yang singkat. Kata “harus” menyatakan bahwa ada waktu-waktu tertentu di mana Allah tahu bahwa mereka perlu mengalami pencobaan. Petrus berharap mereka tetap mempercayai Allah, walaupun mereka tidak selalu mengerti. Jadi, pencobaan itu dikendalikan Allah dan diberikan sesuai dengan kebutuhan.

“berbagai-bagai pencobaan” (ayat 6b) berarti “beraneka warna, rupa-rupa”. Ia memakai kata yang sama untuk melukiskan kasih karunia Allah dalam 1 Petrus 4:10.  Allah menyediakan kasih karunia yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kita. Pencobaan itu bermacam-macam dan Allah menyesuaikan pencobaan itu dengan kekuatan dan kebutuhan kita. Jadi, pencobaan itu bermacam-macam, tetapi kasih karunia-Nya cukup mengatasinya.

“seketika harus berdukacita” (ayat 6b), berarti “mengalami kesedihan atau kesakitan”. Kata ini juga dipakai untuk melukiskan keadaan Yesus ketika di taman Getsemani (Matius 26:37), dan kesedihan orang-orang kudus pada waktu saudara-saudara yang dikasihi mereka meninggal dunia (1 Tesalonika 4:13). Mereka harus menerima kenyataan bahwa ada pengalaman-pengalaman yang sukar dalam hidup ini. Jadi, pencobaan itu memang tidak mudah, dan Yesus bisa merasakannya.

membuktikan kemurnian imanmu - yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana(ayat 7). Kata “membuktikan”  terkait erat dengan pengertian “memperoleh pengakuan”. Petrus menggambarkan kebenaran ini dengan menghubungkannya kepada pengolahan emas. Allah membiarkan mereka berada di dalam api penderitaan sampai mereka memantulkan kemuliaan dan keindahan Yesus Kristus. Hal ini menerangkan apa sebabnya Petrus menghubungkan sukacita dan penderitaan.

Di tengah penderitaan, sebagai orang yang telah dilahirkan kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus (ayat 3), Saudara patut berbesar hati karena mengetahui bahwa Allah memelihara dan mempersiapkan Saudara untuk menerima kemuliaan. Tuhan Yesus Kristus memberkati (erd120821).

No comments:

Post a Comment

Selasa, 31 Desember 2024 "Tahun Baru: Hidup Baru Dengan Ketaatan Kepada-Nya" (Renungan Natal menyambut Tahun Baru 2025) Banyak...