Dalam menghadapi Pandemi Covid-19 saat ini, lihatlah realita yang ada seperti bagaimana umat Allah di tengah pendertiaan yang sedang dialaminya. Bacalah kitab Ratapan 3:25-27.
Ingat, kitab Ratapan adalah puisi yang indah justru ketika mereka sedang menghadapi pendertiaan yang mendalam. Iman memungkinkan mereka untuk melihat keadaan mereka saat itu melalui realitas Allah dan karakter-Nya, dan ini memberi mereka harapan.
Ratapan 3:25-27 dalam struktur teks Ibrani semuanya dimulai dengan kata “baik”. Meskipun penderitaan tidak enak, tetapi ada beberapa kebaikan dalam penderitaan. 1) Allah baik kepada orang yang berharap kepada-Nya. 2) Adalah baik menanti pertolongan Allah dengan diam (sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan). 3) Adalah baik dihukum dan didisiplin Allah karena kasih-Nya, sekarang daripada nanti.
“ALLAH itu baik bagi orang yang menanti-nantikan Dia, bagi jiwa yang mencari hadirat-Nya” (ayat 25, versi SB2010). Apakah Saudara masih merasakan Allah baik dalam hidup Saudara? Apakah Saudara hanya menganggap Allah baik bagi orang lain tetapi tidak baik bagi Saudara? Ingat, Saudara alami atau tidak kebaikan Allah dalam hidup Saudara, Allah tetap baik. Saudara terima atau tidak, Allah tetap baik. Kebaikan Allah tidak pernah ditentukan pengalaman atau perasaan Saudara. Kebaikan Saudara tidak pernah di tentukan dari apa yang Saudara telah atau belum terima. Apapun itu, Allah tetap baik. Bacalah Injil Lukas 11:11-13.
“Baik jika seseorang menanti dengan tenang keselamatan dari ALLAH” (ayat 26). Menantikan Allah bekerja dan berkarya dengan iman dan pengharapan. Menanti dengan penuh iman Allah berkarya memulihkan dan memberikan keselamatan. “Dalam pertobatan dan ketenangan kamu akan diselamatkan, dalam keheningan dan memercayakan diri akan ada kekuatanmu” (Kitab Yesaya 30:15b). Mengapa bisa tenang dan teduh dalam menghadapi Pandemi Covid-19 saat ini adalah karena iman.
“Adalah baik bagi seorang yang memikul kuk pada masa mudanya” (ayat 27). Adapun anak-anak dan remaja yang menderita, bahkan mereka bisa belajar dari pengalaman ini dan tumbuh menjadi pria dan wanita yang kuat (ayat 27). Nabi Yeremia dalam kitab Ratapan ini adalah seorang lelaki tua, tetapi dia menderita di masa mudanya, jadi dia tahu apa yang dibicarakan saat ini (lihat Yeremia 1: 8, 17-19; 15:10, 15-17). Pengalaman masa mudanya dalam berbagai penderitaan membantu mempersiapkannya untuk menghadapi penderitaannya saat ini.
Dalam penderitaan pandemi Covid-19 saat ini, Saudara senantiasa mendapatkan kekuatan baru karena pengharapan, komitmen, dan mengingat karakter Allah yang baik. Kebaikan Saudara tidak pernah di tentukan dari apa yang Saudara telah atau belum terima. Apapun itu, Allah tetap baik. Jadikanlah Allah sebagai yang terutama dalam hidup Saudara. Nantikanlah Allah dengan tenang dan iman. Tuhan Yesus Kristus memberkati. Soli Deo Gloria! (erd240721)
No comments:
Post a Comment