Thursday, 22 April 2021



[Nehemia 2:11-18]
Kamis, 22 April 2021 
“Mengumumkan Visi”
Bacaan: Nehemia 2:11-18

Setelah memeriksa tembok Yerusalem yang runtuh, Nehemia tahu bahwa akhirnya telah tiba waktunya untuk membagikan visinya. Sebagaimana halnya dengan semua orang yang sedang membagikan visinya, Nehemia tidak tahu bagaimana orang-orang ini akan menanggapi. Bagaimanapun, ia adalah pendatang baru. Mereka telah biasa hidup tanpa manfaat dari tembok-tembok perlindungan selama beberapa generasi. Dari yang ia ketahui, kemungkinan mereka mungkin akan mengusirnya keluar kota, atau menertawakannya, atau lebih buruk dari itu, sekedar mengabaikannya.

Akan tetapi, orang dengan visi dari Allah adalah orang yang mengerjakan misi. Ia tidak dapat diam selamanya. Nehemia berupaya mengumpulkan orang bersama-sama. Dan kemudian ia membagikan visinya bagi kota itu.


 Nehemia 2:17-18:
"Berkatalah aku kepada mereka: "Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela."
Ketika kuberitahukan kepada mereka, betapa murahnya tangan Allahku yang melindungi aku dan juga apa yang dikatakan raja kepadaku, berkatalah mereka: "Kami siap untuk membangun!" Dan dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu.

Setiap visi yang mampu menggerakkan terdiri dari empat komponen, seperti dalam kutipan singkat pidato Nehemia di atas.

1) Apa masalahnya? (ayat 17a),

2) Apa solusinya (ayat 17b),

3) Apa alasan sesuatu harus dilakukan (ayat 17b), dan

4) Apa alasan sesuatu harus dilakukan sekarang (ayat 18a).

Dan bagaimana hasilnya? (ayat 18b).

Dengan menjawab keempat pertanyaan ini akan memungkinkan Anda mengikat pikiran, hati, imajinasi, dan energi orang lain. Ketika Anda dapat menyampaikan dengan jelas jawaban dari keempat pertanyaan ini, Anda siap mengumumkan visi Anda kepada khalayak. Khalayak bisa berarti pasangan Anda, anak perempuan Anda yag berumur enam belas tahun atau sebuah ruangan konferensi yang penuh dengan para relawan atau team pelayanan. Konteksnya tidak terlalu penting karena prinsipnya sama.

Ketika mereka yakin bahwa itu adalah jalan memuliakan Allah, akan selalu ada beberapa orang akan bertanya, "Sampai sejauh mana saya dapat memberikan hidup saya untuk visi ini?"

Bagaimana dengan visi hidup Saudara (dalam banyak persoalan keluarga/bidang/profesi/pekerjaan/pelayanan)? Bagaimana Saudara mengumumkannya?

Tuhan Yesus Kristus memberkati.

Wednesday, 21 April 2021



[Nehemia 2:11-20]
Rabu, 21 April 2021

“Bagaimana Menghidupi Visi”
Bacaan: Nehemia 2:11-20

“Maka tibalah aku di Yerusalem. Sesudah tiga hari aku di sana, bangun-lah aku pada malam hari bersama-sama beberapa orang saja yang menyertai aku. Aku tidak beritahukan kepada siapa pun rencana yang akan kulakukan untuk Yerusalem, yang diberikan Allahku dalam hatiku. Juga tak ada lain binatang kepadaku kecuali yang kutunggangi. Demi-kian pada malam hari aku keluar melalui pintu gerbang Lebak, ke jurusan mata air Ular Naga dan pintu gerbang Sampah. Aku menyelidiki dengan seksama tembok-tembok Yerusalem yang telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya yang habis dimakan api.” (Nehemia 2:11-13)

Akhirnya, di cakrawala terlihat kota Yerusalem. Ini tentunya menjadi saat yang emosional bagi Nehemia ketika bayangan kota ini terlihat dari kejauhan. Ia telah meratapi gambaran tentang Yerusalem. Ia menangis ketika mendekati kota itu.

Tetapi, setibanya di Yerusalem, Nehemia tidak bersegera membagikan visinya dengan siapa pun di Yerusalem setidaknya selama tiga hari! Perhatikan. Selanjutnya, apa yang dilakukan Nehemia? Mengapa Nehemia melakukannya?

Nehemia melakukan sejumlah perjalanan sebelum melakukan pembicaraan. Nehemia tidak berjalan masuk ke kota dan menjelaskan maksudnya. Sebaliknya, Nehemia melakukan pencarian data. Ia tidak didorong dengan emosi saat itu. Meskipun Nehemia tentunya sangat bergairah, tetapi ia tetap tenang.

Penyelidikan akan menghasilkan setidaknya satu dari tiga hal. Penyelidikan akan meneguhkan sifat ilahi dari asal visi Saudara, memberinya definisi dan fokus lebih lanjut, atau memperingatkan Saudara bahwa Saudara telah memahami visi itu secara keseluruhan.

Apa yang Saudara pelajari dari apa yang dilakukan Nehemia? Ada tiga hal yang membuat orang tidak menginvestigasi visi mereka secara penuh. Alasan mana yang paling menggoda untuk Saudara pakai?

Tidak sabar"Saya tidak punya waktu untuk berjalan berkeliling, memeriksa reruntuhan tembok yang sekian banyak itu. Lagi pula, saya sudah tahu apa masalahnya. Inilah saatnya untuk segera membangun kembali."

Harga diri"Apa perlunya harus berjalan berkeliling untuk melihat reruntuhan tembok itu? Apa yang mungkin bisa saya pelajari yang saya belum tahu?"

Ketakutan"Saya khawatir jika tahu betapa buruknya kondisinya, saya mungkin akan menjadi kecil hati."

Bagaimana Saudara menghidupi dan mengerjakan visi hidup Saudara (pasangan/keluarga, pekerjaan/profesi, pelayanan, dsb.)?

Tuhan Yesus Kristus memberkati.

Tuesday, 20 April 2021



[Nehemia 2:1-10]
Selasa, 20 April 2021 

“Siapa yang Menjadi Fokusnya?”
Bacaan: Nehemia 2:1-10

Apa yang menghancurkan hati Nehemia? Rencana besar apa yang sedang digumulkannya, didoakan, dan ditunggu-tunggunya? Ketika peluang/kesempatan datang untuk keberhasilan rencananya, bagaima-na respon Nehemia? Apa yang dikatakannya (ayat 4).

Selanjutnya, ketika pergumulannya doanya mulai terkabulkan, bagai-mana respon Nehemia? Apa yang dikatakannya (ayat 7-8).

Selama seluruh proses tersebut, Nahemia tidak pernah kehilangan kesadaran akan ketergantungannya pada Tuhan. Bahkan dengan kesempatan sekali seumur hidup yang ada di hadapannya, ia tidak berani melangkah sendiri. Ia sudah menundukkan kemauannya sendiri. Tidak ada kemandirian, sikap sok pahlawan, atau keinginan untuk bertindak sendiri dalam diri Nehemia. Ia begitu terkunci dalam sumber kekuatannya sehingga kejadian yang penuh emosi hati itu di ruangan istana  tidak menggoyahkanya. Ia tidak mengucapkan sepatah kata pun sebelum meminta pertolonga Allah.

Coba pikirkan hal ini. Nehemia telah mempersiapkan diri dengan baik dan ia siap. Namun, ia tidak bergantung pada persiapannya. Ia tidak bergantung pada raja. Ia tetap bergatung seperti sejak semula kepada Alah.

Inilah iman yang sedang Allah kembangkan dalam diri Saudara sementara Saudara sedang menunggu dalam tahap awal visi Saudara.

Perhatikan siapa yang mendapat pujian?

Nehemia mengetahui itu bukan kesabaran, persiapan, kemampuannya berbicara ataupun kepribadiaannya yang persuasif yang memungkin-kan persistiwa tersebut terjadi. "Raja menganugerahan hal itu kepadaku karena tangan Allahku yang murah melindungi aku." Hanya Allah yang dapat merekayasa peristiwa tersebut. Nehemia dapat dengan cermat memberikan pujian tersebut ke tempat yang semestinya. Ia mengenali sumber keberhasilannya.

Visi dari Allah akhirnya kembali kepada Allah. Apa pun peran Saudara, Saudara tidak akan pernah menjadi poin utama dari visi yang sungguh-sungguh dari Allah. Dialah fokusnya.

Iman merupakan ungkapan keyakinan terhadap pribadi dan karakter Allah. Iman merupakan tanggapan yang tepat terhadap janji atau pernyataan Allah.

Bagaimana dengan pergumulan visi hidup Saudara? Siapa dan apa yang menjadi fokus dalam pergumulan tersebut? Bagaimana Saudara dapat meneladani Nehemia dalam pergumulan visi hidupnya?

Tuhan Yesus Kristus memberkati.


Lalu kata raja kepadaku: "Jadi, apa yang kauinginkan?" Maka aku berdoa kepada 
Allah semesta langit, ... Dan raja mengabulkan permintaanku itu, 
karena tangan Allahku yang murah melindungi aku.”
(Nehemia 2:4, 8)

Monday, 19 April 2021



[Nehemia 1:4-11]
Senin, 19 April 2021 

“Bagaimana Berdoa”
Bacaan: Nehemia 1:4-11

“Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit”. (Nehemia 1:4)

Ketika Nehemia mendengar kondisi Yerusalem yang menyedihkan, ia memikirkan melampaui realitas fisik yang ada; bukan sekedar tentang bangunan tembok yang hancur. Kepedulian dan doa Nehemia menjadi pondasi bagi cerita selanjutnya. Sesudah puluhan tahun dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela (ayat 3), akhirnya tembok Yerusalem berhasil dibangun kembali dan bangsa Israel dipulihkan.

Bagaimana semua itu dimulai? Bagaimana visi itu dilahirkan? Perha-tikan, bagaimana Nehemia menuliskannya?

1)     Ketika kudengar berita itu - Nehemia mengenal kebutuhan dengan benar.

2)    duduklah aku menangis dan berkabung  - Nehemia memperhatikan kebutuhan yang utama.

3)    aku berdoa -  Nehemia berdoa.

4)    biarlah hamba-Mu berhasil  - Nehemia menyediakan diri untuk memenuhi kehendak Allah (ayat 11).

Alkitab menceritakan siapa yang dipakai Tuhan adalah pribadi-pribadi yang mempunyai relasi intim dengan Tuhan, menghidupi visi dari Tuhan, dan hidup dalam doa yang benar serta taat pada firman-Nya.

Perhatikan. Bagaimana Nehemia berdoa?

1)     Pertama, Nehemia fokus pada kebesaran Allah (ayat 5).

2)   Pengakuan dosa. "Juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa" (ayat 6, 7).

3)   Firman Tuhan menjadi dasar doa (ayat 8-10).

4)   Percaya bahwa Tuhan berkuasa. "... dan mendapat belas kasihan dari  orang ini" (ayat 11) Di hadapan Allah, Nehemia menyebut Raja Artahsasta yang berkuasa dengan perkataan "...dari orang ini"


Bagaimana dengan kehidupan doa Saudara?
Tuhan Yesus Kristus memberkati.

Sunday, 18 April 2021



[Nehemia 1:4-11] 
Minggu, 18 April 2021

"Nehemia: saatnya berdoa dan merencanakan"
Bacaan: Nehemia 1:4-11

Ketika Nehemia mendengar kondisi Yerusalem saat itu, ia menangis dan berkabung beberapa hari, dan tidak ada satu pun yang dapat ia lakukan untuk memulihkan situasi. Tidak ada. Sepintas kita melihat bahwa Nehemia berada di tempat yang salah dengan pekerjaan yang salah dan bekerja untuk orang yang salah. Ia tidak memiliki cara untuk mengubah satu hal pun dari kondisi tersebut. Ia tidak bebas untuk bertindak atas visinya.

Pernahkah Saudara mengalami seperti yang dialami Nehemia dalam periode yang menakutkan ketika tampaknya tidak mungkin bergerak lebih jauh dengan visi Saudara? Saudara tahu sekali dengan minggu-minggu, bulan-bulan, dan mungkin tahun-tahun ketika berbagai situasi tidak memungkinkan Saudara menjadi proaktif. Saat-saat Saudara tidak bebas untuk bertindak?

Saudara tidak memiliki cukup uang untuk menyelesaikan sekolah? Pekerjaan Saudara saat ini tidak memberikan fleksibilitas untuk mengejar ide dari kepedulian Saudara? Setiap orang mengatakan Saudara memerlukan lebih banyak pengalaman? Tanggung jawab keluarga Saudara tidak memberikan waktu luang yang cukup kepada Saudara? Saudara merasa berada di tempat yang salah dari negeri ini? Saudara punya hutang yang harus dibayar?

Jadi, apa yang seharusnya Saudara lakukan sementara itu!? Apa yang dapat Saudara lakukan untuk tetap membuat visi itu hidup?

Perhatikan. Nehemia bukannya tidak aktif. Empat bulan (bulan Kislew – bulan Nisan/ Desember – April) lamanya di antara kejadian saat ia mendengar kondisi tembok Yerusalem tersebut dan akhirnya dapat berbuat sesuatu, merupakan waktu produktif bagi Nehemia. Ia menggunakan waktu ini untuk mempersiapkan hari ketika Tuhan akan melepaskan ia untuk mengejar visinya. Ia tidak membiarkan kemunduran waktu membuatnya kecil hati atau menyurutkan langkahnya. Nehemia tidak membiarkan visinya mati.

Nehemia menggunakan waktunya untuk melakukan dua hal: BERDOA dan MERENCANAKAN.

Nehemia berdoa untuk dua hal sehubungan dengan visinya: sebuah KESEMPATAN dan KEMURAHAN (Nehemia 1:11). Bukan berdoa bagi adanya mukjizat/sesuatu yang bersifat supranatural, tetapi berdoa bagi kesempatan.

Orangtua memiliki visi untuk keberhasilan anak-anaknya. Bukan hanya berdoa agar mereka menjadi pria dan wanita yang memiliki karakter, tetapi berdoa untuk kesempatan yang membangun karakter itu di dalam hidupnya. Doa untuk teman-teman yang hidup dalam dosa, bukan hanya berdoa agar mereka diselamatkan; tetapi berdoa untuk kesempatan berbicara dengan mereka tentang Kristus.

Nehemia berdoa agar Tuhan membuat Raja Artahsasta berminat dan mendukung visinya. Raja dikenal bukan sebagai orang yang suka berbelaskasihan. Itu bukan wataknya. Dalam kenyataannya, ketika Nehemia akhirnya mendapat kesempatan untuk berbicara kepada raja, ia mengatakan "sangat takut" (2:2).

Pikirkan hal ini. Jika Allah dapat menggerakkan Raja Artahsasta untuk membiayai pembangunan kembali tembok Yerusalem, Dia tentu saja dapat mengubah hati mereka yang menghalangi Saudara dan visi yang Allah berikan kepada Saudara. Secara manusiawi, tidak ada cara apa pun yang membuat Raja Artahsasta mendukung visi Nehemia. Namun, doa membawa kita jauh melampaui kemungkinan manusia.

Jadi, apakah yang Saudara kerjakan dalam masa-masa pergumulan dan penantian saat ini? Sudahkan Saudara berdoa dan merencanakannya dengan baik? Peluang-peluang apa saja yang Saudara doakan? Siapa saja yang Saudara doakan, mereka yang dapat membantu Saudara mencapai visi Saudara? (Pada perenungan selanjutnya, renungkan isi doa Nehemia dan rencana yang disusunnya).

Tuhan Yesus Kristus memberkati Saudara dan pergumulan visi Saudara. 

"Ya, Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hamba-hamba-Mu 
yang rela takut akan nama-Mu, dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini 
dan mendapat belas kasihan dari orang ini." 
(Nehemia 1:11)

Saturday, 17 April 2021



[Nehemia 1:1-4]
Sabtu, 17 April 2021

Visi yang ditetapkan Allah berawal dari ta kepedulianngisan. 
Bacaan: Nehemia 1:1-4 

Kisah di bulan Desember (bulan Kislew) tahun 445 sM (2.500an tahun yang lalu). Kisah pribadi Nehemia yang bekerja sebagai juru minuman raja Persia yang berkuasa di dunia pada waktu itu. Kerajaan yang terletak 800 mil (± 1.000 Km) dari Yerusalem. Nehemia tinggal di istana kerajaan yang menjadi ibukota dunia saat itu. Bagaimana kehidupan Nehemia di istana Persia – kedudukan dan fasilitas yang dinikmatinya?

Ketika saudara-saudara Nehemia datang  ke puri Susan dari tempat yang jauh, apa yang dilakukan Nehemia? Mengapa informasi tentang "kesukaran besar, keadaan tercela, tembok Yerusalem yang terbong-kar, pintu-pintu gerbang yang terbakar" penting bagi Nehemia? Hal apa sebenarnya yang dilihat Nehemia, melampaui realitas fisik yang ada, bukan sekedar tentang bangunan tembok yang hancur?

"...aku menangis dan berkabung selama beberapa hari." (ayat 4). Kemudian, mengapa Nehemia menangis dan berkabung, pada saat ia menjadi juru minuman raja Persia? Bagaimana hal ini (Nehemia menangis) bisa terjadi? Perihal apa yang menyebabkan Nehemia menangis dan berkabung? Apakah hal tersebut berkaitan dengan kepentingan pribadi Nehemia yang sudah mapan dan nyaman?

Visi yang ditetapkan Allah berawal dari ta kepedulianngisan. Visi adalah gambaran mental yang jelas tentang apa yang dapat terjadi, yang didorong oleh keyakinan terhadap apa yang seharusnya terjadi. Kasih Allah dan kedaulatan Allah sepanjang sejarah manusia, dinyatakan melalui pribadi-bribadi yang menangkap visi Allah dan taat mengerjakannya.

Selama 90 tahun bangsa Israel dalam keadaan tercela dan hancur. Kelihatannya tidak ada yang peduli lagi dengan apa yang terjadi, tidak ada pengharapan. Kemudian tampillah Nehemia yang menangis dan berkabung setelah mendengar realitas yang ada; dengan visi dari Allah yang lahir di hatinya. Kedaulatan kasih Allah dinyatakan, tembok Yerusalem dibangun kembali dan pemulihan terjadi. Arti nama Nehemia adalah "Yahweh yang menghibur".  

Bagaimana dengan visi hidup Saudara (keluarga, pekerjaan, profesi, studi, pelayanan)? Sesuatu hal yang membuat Saudara menangis dan berkabung; bahkan dalam segala kenyamanan dan kemapanan Saudara saat ini? Bagaimana tangisan kepedulian Saudara menjadi berkat dan Tuhan dimuliakan di  dalamnya?

Tuhan Yesus Kristus memberkati visi Saudara.

Saturday, 10 April 2021



[Rut 4:13-22]
Sabtu, 10 April 2021

"Kehadiran dan penebusan-Nya lebih berharga 
dari semua berkat jasmani yang ada" 
Bacaan: Rut 4:13-22

Kisah Rut dan Naomi berakhir dengan penuh kebahagiaan. Ingat, kitab Rut diawali dengan 5 ayat duka cita (Rut 1:1-5). Terjadi kelaparan, Elimelekh memilih pergi ke negeri asing bersama Naomi dan kedua anak laki-lakinya. Kemudian matilah Elimelekh dan kedua anaknya. Naomi hidup bersama 2 perempuan janda menantunya di negeri asing dalam kemiskinan. Tetapi, 80 ayat berikutnya kitab ini bercerita semakin jelas bagaimana Allah memelihara Naomi bersama-sama Rut perempuan Moab itu, menantunya, kembali pulang ke Betlehem dari daerah Moab. Harapan baru datang, perubahan hidup terjadi ketika Boas hadir sebagai penebus. Bukan sekedar berkat-berkat jasmani yang mereka nikmati, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana janji pemeliharaan Allah berlaku atas mereka.

Perhatikan Rut 4:13-14a. Ingat sebelumnya, Naomi dan Rut kehilangan laki-laki sandaran hidup mereka. Bahkan, 10 tahun tinggal di Moab, Rut belum mendapat keturunan dari Mahlon, suaminya (Rut 1:4). Tetapi sekarang, Rut melahirkan seorang anak laki-laki; karena karunia TUHAN. Dan yang pertama dikatakan perempuan-perempuan kepada Naomi: “Terpujilah Tuhan..” Merekalah yang pada waktu Naomi tiba di Betlehem, gempar dan berkata: “Naomikah itu?”. Naomi berkata kepada mereka: “Janganlah sebutkan aku Naomi (“yang menyenangkan/ kesukaan”); sebutlah aku Mara, sebab Yang Maha Kuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku” (Rut 1:19-20). Yang terutama, segala pujian hanya bagi Allah, bukan pada Boas yang telah bersedia menebus dan menikahi Rut. Tersirat dengan jelas, narasi kitab menggambarkan kedaulatan kasih Allah atas umat-Nya, apapun yang terjadi dalam hidup mereka.

Perhatikan Rut 4:14b-17. “Termasyurlah kiranya nama anak itu di Israel.”  Bukan saja Boas yang menjadi pengharapan saat ini, tetapi juga anak yang dilahirkan Rut, menjadi pengharapan masa depan mereka. Anak itu akan menyegarkan jiwa dan memelihara Naomi  pada waktu rambutnya telah putih. Naomi telah kehilangan 3 laki-laki yang sangat dikasihinya, tetapi sekarang dikatakan: “perempuan yang lebih berharga bagimu dari 7 anak laki-laki.” Angka 7 adalah lambang kepenuhan/kesempurnaan.

Perhatikan, tetangga-tetangga perempuan Naomi memberikan nama kepada anak Rut. Anak yang sekarang ada di pangkuan Naomi menjadi berkat bagi banyak orang. Nama Obed dalam bahasa Ibrani berarti “pelayan/melayani”. Obed adalah ayah Isai. Isai adalah ayah Daud (“yang dikasihi”), raja yang membangun Israel dan melahirkan keturunan yang melahirkan Mesias, Yesus Kristus. Bukan sekedar berkat jasmani yang diterima Naomi dan Rut, tetapi terlebih penting adalah berkat rohani dan pemeliharaan Allah yang berdaulat. Allah berkasih karunia kepada pribadi-pribadi yang bergumul dalam kehidupan mereka, tetapi dipakai-Nya untuk menyatakan kedaulatan kasih Allah. Tersirat dengan jelas adanya jaminan masa depan dalam rancangan Allah.

Perhatikan Rut 4:18-22. Bandingkan dengan lima ayat pertama dari kitab Rut, yang secara ringkas dan padat menceritakan duka cita dalam sepuluh tahun tinggal di Moab. Sekarang, dalam lima ayat terakhir kitab Rut, ada sepuluh nama/generasi tercatat dalam silsilah Daud; mulai dari Peres hingga Daud. Tersirat dengan jelas bagi pembaca kitab Rut tentang kesetiaan dan campur tangan Allah, serta jaminan pemeliharaan-Nya; meskipun mereka yang terlibat di dalamnya tidak menyadarinya. Dan Saudara tahu, pemeliharaan Allah dan jaminan keselamatan-Nya tergenapi melalui keturunan Daud (Matius 1); Yesus Kristus lahir dan mati di kayu salib menjadi penebus Saudara.

"Kehadiran dan penebusan-Nya lebih berharga dari semua berkat jasmani yang ada.” Yang Allah janjikan bukan sekedar berkat-berkat jasmani, tetapi yang terpenting adalah penebusan dan pemeliharaan-Nya. Rasul Paulus dalah pertobatannya menuliskan: “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara (Roma 8:28-29). 

Allah tetap hadir dan pedulikan hidup Saudara. Selamat menikmati akhir pekan, mensyukuri penebusan dan pemeliharaan Allah. Tetap setia dan sepenuhnya hidup bersandar pada-Nya yang terlebih setia senantiasa. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd100421)

Selasa, 31 Desember 2024 "Tahun Baru: Hidup Baru Dengan Ketaatan Kepada-Nya" (Renungan Natal menyambut Tahun Baru 2025) Banyak...