Sunday, 2 May 2021



[Nehemia 6:5-9, 15-16]
Minggu, 2 Mei 2021

"Gangguan Berbahaya: KRITIK"
(Nehemia 6:5-9, 15-16)

Selain kesempatan, gangguan kedua yang dihadapi oleh Nehemia adalah KRITIK. Tentu saja Nehemia sudah sudah terbiasa dengan hal ini. Namun, kritik ini tidak ditujukan kepada para pekerja atau kelayakan dari proyek ini. Kritik ini ditujukan kepadanya.

Kritik terhadap dirinya datang dalam bentuk tuduhan palsu. Sanbalat mengirim kepada Nehemia undangan yang sama lima kali. Keempat undangan yang pertama kali diberi jawaban yang sama oleh Nehemia, "Aku tengah mengerjakan suatu pekerjaan besar. Aku tidak bisa datang." Namun, kelima kalinya Sanbalat mengirim lebih dari sekadar undangan.

Perhatikan Nehemia 6:5-7. Pada masa itu, surat-surat ditulis di atas papirus atau kulit. Biasanya surat itu tergulung, diikat dengan tali, dan dimeteraikan dengan tanah liat. Namun, surat ini terbuka (ayat 5). Sanbalat dengan sengaja tidak memeteraikannya supaya isinya diketahui oleh setiap orang yang menyerahkannya. Tentu saja tujuannya adalah menyebarkan berita bahwa Nehemia sedang berusaha menjadikan dirinya raja Yudea.

Jelas hal itu sangat jauh dari kebenaran. Namun, orang biasanya tidak berminat terhadap kebenaran. Jikalau ada kabar bawa Nehemia sedang bersiap-siap untuk menyatakan dirinya menjadi raja, ia akan menghadapi perlawanan dari semua pihak. Di satu sisi, rakyatnya sendiri tidak senang memutuskan tali hubungan dengan pemerintah Persia. Di pihak lain, seandainya desas-desus itu sampai di telinga Raja Artahsasta, ia sadar bahwa ia akan mendapati dirinya kembali di Susan dengan sebuah tali di lehernya. Yang mana pun dari kedua kemungkinan ini, Sanbalat akan senang. Ia menghendaki Nehemia disingkirkan. Baginya tidak menjadi masalah siapa yang melaksanakan rencana jahat ini.

Bagaimana respon Nehemia? Namun, sekali lagi Nehemia tetap memusatkan pada pekerjaan yang ada. Ia tidak membuang waktu untuk mempertahankan diri sendiri. Ia tidak merasa cemas dengan apa yang akan terjadi. Ia terus bekerja ke arah apa yang dapat dan yang seharusnya dilakukan.

Perhatikan Nehemia 6:8-9. Bagaimana cara Nehemia memberikan tanggapan? Bukannya merisaukan desas-desus, Nehemia berpaling kepada DIA yang telah memimpinnya memasuki pekerjaan ini sejak semula. "Tetapi sekarang, ya, Allah, kuatkan tanganku" (ayat 9b).

Tidak ada sesuatu yang mendatangkan kritik seperti sebuah visi. Cara terbaik untuk membungkam pengkritik Saudara adalah menuntaskan visi Saudara sampai selesai. Perhatikan Nehemia 6:15-16.

Rasul Paulus mendorong orang percaya di Tesalonika untuk mempertahanan visi mereka tentang menjadi seperti Kristus melalui kata-kata berikut ini; "Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya" (1 Tesalonika 5:24). Apakah Saudara menghadapi bahaya kritikan saat ini? Bagaimana seharusnya Saudara menang-gapinya?

Tuhan Yesus Kristus memberkati. 



[Nehemia 6:1-4]
Sabtu, 1 Mei 2021

"Gangguan Berbahaya: KESEMPATAN"
Bacaan: Nehemia 6:1-4

Memasuki tahun yang baru 2021, apakah Saudara menemukan adanya peluang dan kesempatan baik dalam hidup Saudara? Saudara lebih bersemangat mengerjakannya? Kesempatan-kesempatan dalam hal hiburan, atletis, keuangan, kesempatan yang bersifat hubungan atau relasional, kesempatan religius, kesempatan investasi, kesempatan berkarier, kesempatan bisnis, kesempatan berlibur, dan kesempatan-kesempatan lain?

Waspadalah. Setiap hari dalam hidup Saudara, berbagai kesempatan yang datang berpotensi mengalihkan Saudara dari hal-hal utama yang Allah kehendaki untuk Saudara kerjakan. Yang sering terjadi, hal-hal yang baiklah yang  berpotensi besar untuk membelokkan Saudara dari mengerjakan hal-hal yang terbaik, yaitu hal-hal yang terkait dengan VISI, berkaitan dengan apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup Saudara.

Perhatikan Nehemia 6:1-2a, gangguan yang dihadapi Nehemia ketika segala sesuatu sedang membaik. Musuh-musuh Nehemia memutuskan untuk memusatkan perhatian mereka kepada Nehemia. Jikalau dapat mengganggu pemimpinnya, mereka tahu hal itu akan dapat menghambat seluruh proyek.

Sanbalat dan rekan-rekannya mengundang Nehemia untuk suatu pertemuan. Awalnya Nehemia tidak mengetahui rencana mereka seutuhnya. Ia hanya tahu mereka ingin mengadakan pertemuan. Dari yang ia ketahui, mereka ingin mengadakan semacam kesepakatan damai. Pembangunan tembok Yerusalem akan selesai, dan masuk akal jika provinsi-provinsi di sekitar Yerusalem sekarang akan mulai menormalisasi hubungan dengan Yerusalem.

Namun, lihatlah reaksi Nehemia. Nehemia 6:2b-4, "Aku tengah melakukan suatu pekerjaan besar. Aku tidak bisa datang." Meluangkan waktu untuk menemui Sanbalat bukanlah sesuatu yang buruk. Berdamai dengan musuh biasanya dianggap ide yang bagus. Namun, Nehemia tahu bahwa apa yang ia lakukan adalah sesuatu dari Allah, pekerjaan besar. Ia akan tetap berkonsentrasi. Ia tidak akan berkompromi mengenai apa yang telah Allah perintahkan untuk ia lakukan. Ia memandang kesempatan ini sebagai gangguan. Keputusan untuk tidak menghadiri pertemuan ini adalah sesuatu yang baik. Sanbalat memang tidak bermaksud utuk berdamai.

Setiap visi menghadapi banyak gangguan yang potensial. Berhati-hatilah supaya Saudara tidak membiarkan kesempatan baik merampas sukacita Saudara untuk melihat visi Saudara menjadi kenyataan. Berusahalah dengan sungguh-sungguh untuk membedakan antara hal-hal yang baik dan hal-hal yang utama, antara kesempatan yang baik dan hal-hal yang terhadapnya Saudara merasa terpanggil.

Bagaimana Saudara menerapkan kebenaran ini dalam mengerjakan Visi hidup Saudara untuk keluarga (suami/istri/anak-anak), pasangan hidup, pekerjaan, dan pelayanan?

Tuhan Yesus Kristus memberkati. 

Friday, 30 April 2021



[Nehemia 5:14-19]
Jumat, 30 April 2021 

“Otoritas Moral Nehemia"
Bacaan: Nehemia 5:14-19

Pengaruh Saudara jauh lebih menentukan bagi keberhasilan visi Saudara daripada kedudukan Saudara. Pada umumnya, yang melahirkan dan menyampaikan visi-visi yang besar bukanlah orang yang berkedudukan.

Setiap pemimpin besar, setiap ayah dan ibu yang berhasil, setiap pernikahan, siapa pun yang pernah menerima dan berhasil mewujudkan visi yang diberikan Allah memiliki bentuk otoritas yang tidak bertumpu pada kedudukan atau prestasi, tetapi pada keyakinan yang dalam dan kerelaan untuk membawa hidupnya sesuai dengan keyakinan itu. Kesesuaian antara keyakinan dan perilaku seseoranglah yang membuat hidupnya mempunyai daya tarik. Disinilah kunci dari pengaruh yang terus-menerus; otoritas moral. Otoritas moral adalah unsur yang menentukan, tak dapat dinegosiasikan, dan harus ada bagi pengaruh yang terus-menerus. Tanpa otoritas moral, pengaruh Saudara akan terbatas dan hanya sementara.

Dengan otoritas moralnya, Nehemia berhasil memimpin penduduk Yerusalem melewati krisis sosial dan ekonomi. Sebelumnya, Nehemia berhadapan dengan berbagai krisis yang memuncak pada suatu konfrontasi yang memanas antara Nehemia dan para penguasa kota. Ketika Nehemia menyelesaikan konfrontasi tersebut, mereka dengan malu mundur; minta maaf, mengembalikan apa yang telah mereka ambil, dan pergi. Seperti yang akhirnya diungkapkan oleh Nehemia, “Kemudian mereka diam dan tidak mendapatkan sepatah kata pun untuk dikatakan” (Nehemia 5:8b).

Bacalah Nehemia 5:14-19.

Perhatikan. Bagaimana otoritas moral Nehemia digambarkan dalam teks tersebut? Bagaimana komitmen Nehemia terhadap proyek pembangunan tembok Yerusalem dan rakyat Yerusalem?

Bukanlah kedudukan Nehemia yang memberinya pengaruh terhadap para pemuka dan pejabat kota, melainkan otoritas moralnya. Ia telah menjalani apa yang diucapkannya sejak ia tiba dan mengumumkan maksudnya untuk membangun kembali tembok itu. Ada kesesuaian antara keyakinannya dan kelakuannya. Ia menjalani hidup sesuai dengan visinya. Ada tiga hal yang dimiliki Nehemia dalam mengembangkan dan mempertahankan otoritas moralnya: karakter, pengurbanan, dan waktu (proses diuji/dibentuk).

Bagaimana dengan otoritas moral Saudara dalam menghidupi visi hidup Saudara.

Wahai Bapak dan Ibu, pertahankan otoritas moral Saudara di hadapan anak-anak apa pun harga yang harus dibayar. Para Pemimpin, hiduplah sedemikian rupa sehingga hidup Saudara menandai kata-kata dan keyakinan Saudara. Demikian juga setiap pribadi di hadapan pasangannya. Selalu akan ada orang yang tidak mau percaya apa yang Saudara percayai. Namun, janganlah memberi mereka alasan untuk meragukan bahwa Saudara mempercayai apa yang Saudara nyatakan sebagai apa yang Saudara percayai.

Hidup kita akan selalu bicara lebih keras ketimbang perkataan kita. Seperti Nehemia, marilah kita pastikan bahwa kehidupan dan kata-kata kita mengatakan hal yang sama.

Tuhan Yesus Kristus memberkati.

 

“Teladan bukanlah hal yang utama dalam mempengaruhi orang lain, teladan adalah satu-satunya hal” (Albert Schweitzer: teolog, musikus, filsuf dan dokter, penerima Nobel perdamaian 1952)

Thursday, 29 April 2021



[Nehemia 5:1-13]
Kamis, 29 April 2021

"Mempertahankan Visi di Tengah Krisis yang Mengancamnya"
Bacaan: Nehemia 5:1-13

Karena pemakaian yang lama dan entakan keras, ban mobil bisa tidak padu lagi dengan setir dan bodi mobil. Jika tidak dibetulkan, ketidakpaduan akan berakhir pada reparasi besar-besaran dan  mobil tidak bisa dipakai. Tidak tahukah Saudara, Nehemia dipaksa berurusan dengan masalah ketidakpaduan ini saat membangun tembok Yerusalem. Pekerjaan pembangunan tembok Yerusalem memper-hadapkan para pekerja dengan berbagai risiko dan pengurbanan.

Dan ada yang berteriak: "Ladang dan kebun anggur dan rumah kami gadaikan untuk mendapat gandum pada waktu kelaparan."  (Nehemia 5:3).

Setelah berpikir masak-masak, aku menggugat para pemuka dan para penguasa. Kataku kepada mereka: "Masing-masing kamu telah makan riba dari saudara-saudaramu!" Lalu kuadakan terhadap mereka suatu sidang jemaah yang besar. (Nehemia 5:7)

Perhatikan Nehemia 5:1-8.

Bagaimana situasi rakyat dan juga dari pihak istri digambarkan?  Apa yang mereka alami? Apa yang terjadi dengan para pemuka dan para penguasa pada saat itu? Mengapa Nehemia menjadi sangat marah ketika mendengar keluhan mereka dan berita-berita tersebut?

Bagaimana Nehemia segera bertindak? Dia tetap fokus pada misi membangun tembok Yerusalem (visi ilahi), tetapi juga peduli pada krisis yang dialami rakyat dan pengabaian hukum Allah oleh para pemuka dan para penguasa.

Taurat melarang orang Yahudi memperbudak orang Yahudi lain (Imamat 25:39-42; Kej 21:8). Namun, para pemuka dan penguasa melelang saudara-saudara Yahudi mereka dan keluarga mereka pada penawar tertinggi. Nehemia baru saja menghabiskan sejumlah uang dan waktu untuk membeli kembali orang Yahudi yang telah dijual sebagai budak kepada orang asing. Sekarang para pemuka dan penguasa mejual mereka kembali. Ini berarti Nehemia akan membeli mereka kembali. Semua ini terjadi ketika uang begitu sulit didapatkan.

Perhatikan Nehemia 5:6-7.

Visi sedang dipertaruhkan dalam situasi yang sangat menggangu. Kemudian, apa yang dilakukan Nehemia?

Perhatikan Nehemia 5:8-9.

Apa yang dikatakan Nehemia? Bagaimana perkataan Nehemia ini menolong mereka untuk kembali ke skema yang lebih besar di tengah situasi yang sedang terjadi? Ingat, alasan membangun kembali tembok itu adalah membangun kembali Yerusalem sebagai terang kepada bangsa-bangsa kafir yang tidak percaya.

Perhatikan Nehemia 5:10-13.

Nehemia dengan cepat membahas krisis yang ada dalam terang visi Allah untuk Israel.

Apakah Saudara mengalami situasi seperti yang dialami Nehemia dalam mengerjakan visi hidup Saudara saat ini? Hal buruk apakah yang telah terjadi sebagai dampaknya? Bagaimana Saudara segera bertindak sehingga visi hidup Saudara tetap berjalan dengan benar? Jika Allah telah melahirkan visi dalam hati Saudara, ada terlalu banyak hal yang dipertaruhkan jika membiarkan masalah keterpaduan tetap tidak dibereskan. Bertindaklah.

Tuhan Yesus Kristus memberkati.

Wednesday, 28 April 2021



[Nehemia 4:4-6, 9, 14-18]
Rabu, 28 April 2021

”Berdoa, Ingat Sumber Visinya, Merevisi Rencananya”
Bacaan: Nehemia 4:4-6, 9, 14-18

“Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka” (Nehemia 4:3). Bagaimana respon pertama Nehemia terhadap kritik-kritik yang dialaminya? Apa yang dilakukannya? Perhatikan Nehemia 4:4-5, 6

Doa memampukan Saudara untuk mengevaluasi kritik dari sudut pandang Allah. Dengan perspektif yang tepat, Saudara aka berada pada posisi yang lebih baik untuk menanggapi dengan tepat kritik yang ditujukan kepada Anda. Setelah melepaskan keluhan kepada Pribadi yang mengenal hati Saudara, Saudara akan menemukan betapa lebih mudah menyapa para pengritik Saudara dengan anugerah.

Perhatikan Nehemia 4:14.

Bukan sekedar berdoa, apa yang dilakukan Nehemia? Apa yang memberikan keberanian kepada Nehemia untuk melangkah di balik semua kritik dan ancaman?

Perhatikan Nehemia 4:9, 16-18.

Selain berdoa dan mengingat, Nehemia menanggapi dengan penuh strategi. Selanjutnya, apa yang dilakukan Nehemia?

Ketika seseorang mengkritik visi Saudara, salurkan emosi Saudara kepada Bapa di surga; berdoalah. Saat Saudara menghadapi kritik yang tidak dapat dihindari, yang menyertai visi yang diberikan Allah, sediakan waktu untuk mengingat Tuhan yang Mahabesar dan Mahadahsyat. Pikirkan kembali waktu ketika Dia pertama kali melahirkan visi ini dalam hati Saudara. Baca kembali bagian Alkitab yang mula-mula Dia gambarkan untun menuntun Saudara. Ingat Tuhan yang Mahabesar dan Mahadahsyat.

Nehemia memahami keseimbangan yang sulit antara berjalan dengan iman dan memimpin dengan strategi. Kepercayaannya adalah kepada Allah. Namun, pada waktu yang bersamaan ia tidak mengabaikan tanggung jawabnya untuk melakukan apa yang dapat ia lakukan untuk melanjutkan visi tersebut. Ia kemudian merevisi rencananya. Dan hasilnya:

”Ketika didengar musuh kami bahwa rencara mereka sudah kami ketahui dan bahwa Allah telah menggagalkannya, maka dapatlah kami semua kembali ke tembok, masing-masing ke pekerjaannya.” (Nehemia 4:15)

Visi terus-menerus dipertajam – tidak berubah; rencanalah yang diperbaiki – jarang sekali tetap sama. Berdoa. Ingat sumber visinya. Merevisi rencananya. Bagaimana dengan visi Saudara di tahun 2021 ini?

Tuhan Yesus Kristus memberkati.

Tuesday, 27 April 2021



[Nehemia 4]
Selasa, 27 April 2021 

"Ingatan tentang bagaimana Allah telah memimpin,
memberikan keberanian untuk melangkah di tengah semua kritikan dan ancaman."
Bacaan: Nehemia pasal 4.

Nehemia tidak sulit untuk percaya bahwa Allah berminat dengan keberhasilan misinya. Misinya jelas merupakan usaha rohani. Kenyataan bahwa pekerjaannya berkisar terutama pada batu bata, campuran semen, dan rincian sampah tidak membelokkannya dari dimensi rohani visinya. Ia dapat melihat melalui hal-hal yang detail menembus ke akar dari apa yang menjadi esensi dari visinya.

Tanggapannya kepada kritik dan ancaman para pemimpin  di sekeliling-nya menjadi contoh yang baik sekali bagi kita dalam menangai kritik.

Nehemia 4:3. “Lalu berkatalah Tobia, orang Amon itu, yang ada di dekatnya: “Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor angjing hutan menoncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka.”

Nehemia 4:4-5. “Ya, Allah kami, dengarlah bagaimana kami dihina. Balikkanlah cercaan mereka menimpa kepala mereka sendiri dan serahkanlah mereka menjadi jarahan di tanah tempat tawanan. Jangan Kau tutupi kesalahan mereka, dan dosa mereka jangan Kau hapis dari hadapan-Mu, karena mereka menyakiti hati-Mu dengan sikap mereka terhadap orang-orang yang sedang membangun.”

Nehemia 4:6. “Tetapi kami terus membangun tembok sampai setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati.”

Sekarang, kritik apa lagi yang dihadapi Nehemia (ayat 3). Bagaimana hal ini bisa membangkitkan emosi dan pertaruhan ketahanan Nehemia dalam menyelesaikan misinya? Perhatikan, bagaimana respon Nehemia yang pertama terhadap kritik yang dialimnya (ayat 4-5)? Apa perbedaan antara respon Nehemia ini dengan kritik yang dihadapi sebelumnya? Perhatikan doa Nehemia, apa yang Saudara pelajari dari apa yang didoakannya?

Nehemia tidak berhenti dengan doa. Apa yang selanjutnya dikerjakannya (ayat 6)? Bukan pada musuh dan kritik yang dihadapinya, apa yang tetap menjadi fokus Nehemia?

Nehemia 4:14. “Kuamati semuanya, lalu bangun berdiri dan berkata kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: “Jangan kamu takut terhadap mereka! Ingatlah kepada Tuhan yang maha besar dan dahsyat dan berperanglah untuk saudara-saudaramu, untuk anak-anak lelaki dan anak-anak perempuanmu, untuk istrimu dan rumahmu.”

Nehemia bukan hanya berdoa, ia mengingat. Perhatikan, apa yang Nehemia lakukan untuk mengingatkan mereka yang sedang menghadapi musuh dan kritikan tersebut (ayat 14)? Ingatan tentang bagaimana Allah telah memimpin (siapa yang membawanya sampai Yerusalem, intervensi Allah pada Raja Artahsasta, apa yang seharusnya terjadi pada Yerusalem), memberikan keberanian kepada Nehemia untuk melangkah di balik semua kritik dan ancaman.

Bacalah Nehemia 4:9, 16-18.

Selain berdoa dan mengingat, selanjutnya bagaimana respon Nehemia menanggapi kritik dan ancaman? Apa yang dilakukan Nehemia (ayat 16-18)

Tanggapan Nehemia kepada kritik dan ancaman para pemimpin di sekelilingnya menjadi contoh yang baik sekali bagi kita dalam menanggapi kritik. Nehemia melakukantiga hal: berdoa, ingat sumber visinya, dan merevisi rencananya. Visi terus-menerus dipertajam – tidak berubah; rencanalah yang diperbaiki – jarang sekali tetap sama. Tanggapilah kritik dengan doa, mengingat Allah, dan jika perlu, regisi atas rencana visi hidup Saudara.

Bagaimana dengan pergumulan visi hidup Saudara? Apa yang akan Saudara kerjakan berdasarkan kebenaran yang Saudara pelajari?

Tuhan Yesus Kristus memberkati. 

Monday, 26 April 2021



[Nehemia 4]
Senin, 26 April 2021

“Visi: alasan kuat untuk bertahan menghadapi kritik dan tantangan"
Bacaan: Nehemia pasal 4

Visi mudah dikritik. Visi mengundang kritik. Visi sulit dipertahankan terhadap kritik. Visi sering mati karena kritik.

Nehemia dan orang-orangnya tentu saja menghadapi kritik. Visinya bukannya tidak diamati oleh para pemimpin di daerah-daerah sekitar Yerusalem.

Bacalah Nehemia 4:1-3, 7-8, 12.

Bagaimana respons dan kritik Sanbalat, gubernur Samaria? (mencari alasan tembok tidak akan terselesaikan, mengkritik karakter mereka, meragukan kemampuan mereka, menantang komitmen mereka, dan meragukan kelayakan dari proyek tersebut untuk dimulai).

Bacalah Nehemia 4:6-8, 12

"Tetapi kami terus membangun tembok sampai setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati.

Ketika kata-kata kritikan tidak mampu menghentikan para pekerja, bagaimana respon Sanbalat dan seluruh penguasa provinsi Yerusalem (orang Amon, orang Asdod, orang Arab)? Pesan yang disampaikan jelas, “Menyerahlah atau hadapi ancaman kematian.”

Hambatan untuk membangun kembali tembok mulai tampak tak teratasi. Ada lebih banyak sampah yang harus mereka hadapi ketimbang yang mereka perkirakan sebelumnya. Mereka lelah. Semangat menyala untuk proyek yang baru telah padam. Seperti anak-anak yang menempuh perjalanan jauh, mereka mulai mengeluh, “Apakah kita sudah sampai?”

Semua tekanan itu melebihi apa yang dapat mereka tanggung, keluarga mereka dalam bahaya. Orang-orang mereka sendiri mendorong mereka untuk meninggalkan pekerjaan mereka. Kombinasi dari ketakutan dan kecil hati mendesak mereka sampai ke ujung jurang. Mereka pun mundur dari pekerjaan mereka tersebut. Mereka tidak lagi bersedia mengerjakan pekerjaan yang baik itu. Siapa yang bisa menyalahkan mereka?

Coba Saudara pikirkan hal ini. Kalau Saudara mempertimbangkan risiko yang sedang mereka hadapi dibandingkan dengan apa yang mereka peroleh dengan menyelesaikan tembok Yerusalem, mengapa harus bertahan?

Hanya ada satu alasan yang kuat. V I S I

Bagaimana dengan visi hidup Saudara (pribadi, keluarga, pekerjaan, pendidikan, pelayanan)? Kritik dan tantangan apa saja yang Saudara hadapi, yang membuat Saudara ingin menyerah? Bagaimana Saudara tetap bertahan sampai akhir?

Kita semua dapat memahami apa yang dirasakan oleh tim Nehemia. Jika Saudara mengejar sebuah visi dengan skala apa pun, Saudara pasti telah mengalami kritik. Mungkin visi Saudara mengingatkan seseorang tentang apa yang tidak terdapat padanya. Namun, pada saat yang sama, visi tersebut mengingatkannya akan apa yang dapat dan seharusnya terjadi. Nyatanya, tembok Yerusalem berhasil dibanguan dan Tuhan dimuliakan.

Tuhan Yesus Kristus memberkati. 

Selasa, 31 Desember 2024 "Tahun Baru: Hidup Baru Dengan Ketaatan Kepada-Nya" (Renungan Natal menyambut Tahun Baru 2025) Banyak...