Friday, 9 April 2021



[Rut 4:1-12]
Jumat, 9 April 2021

"Tidak ada penebusan tanpa membayar harga." 
Bacaan: Rut 4:1-12

Kitab Rut dibuka dengan tiga pemakaman (Rut 1:3,5) tetapi ditutup dengan pernikahan dan kelahiran, mencatat kegembiraan yang meluap di kota kecil Betlehem. Tidak semua kisah hidup memiliki akhir jenis ini. Tetapi buku kecil Rut ini mengingatkan bahwa bagi orang Kristen, Tuhan masih menulis bagian/pasal terakhir. Saudara tidak harus takut akan masa depan. Sebab Yesus Kristus yang mati di salib itu hidup dan naik ke sorga, ada pengharapan kekal bagi Saudara.

Perhatikan Rut 4:1-2. Kata menebus berarti "untuk dibebaskan dengan membayar harga." Sebelumnya, Naomi dan Rut yang miskin kembali ke Betlehem (Rut 1:20-21). Properti Elimelekh telah terjual atau berada di bawah semacam hipotek. Namun, Rut dan Naomi terlalu miskin untuk menebus tanah tersebut. Menurut hukum di Imamat 25:23-34 dan Ulangan 25:5-10, penebusan hanya bisa dilakukan oleh kerabat terdekat. Penebusan dilakukan menurut hukum. Dan itulah yang nantinya dilakukan Boas sebagai penebus Rut.

Pada dasarnya, Saudara adalah budak dosa dan Iblis (Efesus 2:1-3; Yohanes 8:33-34) dan tidak dapat membebaskan diri. Tetapi Yesus memberikan hidup-Nya sebagai tebusan bagi orang-orang berdosa (Markus 10:45; Wahyu 5:9-10). Perhatikan, Yesus menyediakan diri dekat dengan Saudara sebelum menebus Saudara. Dia menjadi manusia dalam darah dan daging sehingga bisa mati untuk Saudara di kayu salib (Ibrani 2:14-15). Ketika Yesus dilahirkan di dunia ini dalam daging manusia, Ia menjadi "kerabat dekat," dan Dia akan tetap menjadi "kerabat" Saudara untuk selamanya.

Perhatikan Rut 4:3-8. Allah merancang penebusan dengan strategi yang sangat hebat. Boas mengerti bahwa ada penebus lain yang lebih dekat dibanding dirinya. Mengapa penebus yang lebih dekat itu tidak bersedia melakukannya? Ada risiko yang harus ditanggungnya: penebus harus menikahi Rut yang adalah orang Moab. Anak pertama Rut nantinya bisa mengklaim kepemilikan Elimelekh karena diperhitungkan sebagai keturunan Elimelekh, sementara itu penebus yang menikahi Rut tidak mendapatkannya. Anak-anak Rut akan menjadi beban tambahan bagi warisan si penebus sendiri dan membahayakan warisan keluarganya sendiri. Tetapi, ada jalan bagi Boas untuk mendapatkan Rut. Demikian juga kasih Allah kepada manusia berdosa, Allah merancang strategi yang hebat dan menggenapinya; meskipun sangat mahal harganya.

Perhatikan Rut 4:9-10. Penebusan dilakukan dengan sukarela dan membayar harga karena kasih. Boas yang tidak harus menebus tetapi bersedia menjadi penebus, mengambil risiko dan tidak mementingkan dirinya sendiri, rela menanggung kerugian. Tidak ada penebusan tanpa membayar harga, dan Boas mampu membayar harganya. Yesus mampu membayar harga penebusan Saudara manusia berdosa, bukan saja karena “kerabat dekat” (menjadi manusia) tetapi Dia adalah Allah juga. Bagi Saudara, keselamatan anugerah untuk “barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan” (Kisah Rasul 2:21), tetapi dari sudut pandang Allah, penebusan sangatlah mahal harganya.

Perhatikan Rut 4:11-12. Orang-orang berdoa agar Rut berbuah (Efrata: “berbuah”) melahirkan anak-anak sebagai berkah dan membawa kehormatan bagi kota kecil mereka, Betlehem. Seperti Rahel dan Lea, dibukakan kandungannya oleh Allah, melahirkan bangsa yang termasyur dan melaluinya Allah akan mengirimkan Mesias. Betlehem adalah tempat di mana Rahel dimakamkan (Kejadian 35:19), tetapi yang lebih penting, itu akan dikenal sebagai tempat di mana Yesus Kristus dilahirkan. Mereka ingin rumah Boas menjadi seperti Peres (Rut 4:12; Matius 1:3). Keluarga Peres telah menetap di Bethlehem (1 Tawarikh 2: 50-54), dan Boas adalah keturunan Peres (ayat 18). Tamar, ibu dari Peres, bukan wanita yang saleh, tetapi namanya ditemukan dalam silsilah Tuhan kita (Mat. 1: 3). Penebusan dilakukan dengan harapan untuk masa depan, supaya umat-Nya dapat ditebus dan memperoleh hidup kekal.

Boas membayar penebusan Rut dan perubahan luar biasa terjadi pada kehidupan Rut. Dia beralih dari yang kesepian menjadi yang dicintai, dari kerja keras ke beristirahat, dari kemiskinan menuju kekayaan, dari kekhawatiran menjadi kepastian jaminan, dan dari keputusasaan ke pengharapan. Dia tidak lagi "Rut orang Moab," karena masa lalu sudah pergi, dan dia sedang membuat awal yang baru. Dia sekarang "Rut istrinya Boas," nama yang dia banggakan. Lebih daripada Boas, Yesus Kristus telah lunas membayar penebusan Saudara dengan memberikan diri-Nya di kayu salib; justru ketika Saudara masih berdosa (Roma 5:7-8). Perayaan Jumat Agung dan Paskah telah berakhir menurut tanggalnya, tetapi tetaplah serius hidup dalam penebusan-Nya dan beritakanlah Dia. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd090421)

Friday, 26 March 2021



[Markus 14:26-31, 70-72]
Jumat, 26 Maret 2021

“Keinginannya jauh melebihi kemampuannya!”
Bacaan: Markus 14:26-31, 70-72

Yesus ditangkap, dihakimi, menderita siksaan dan disalibkan sampai mati. Kenyataan ini akan menggoncangkan iman murid-murid-Nya. Dia sendiri mengatakannya, "Kamu semua akan tergoncang imanmu” (ayat 27).

Tetapi respon Petrus (“batu karang”), "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak" (ayat 29). Petrus membayangkan murid-murid lain melarikan diri, tapi dirinya sendiri tidak!  Bahkan dengan lebih sungguh-sungguh berbicara lebih keras, "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua yang lainpun berkata demikian juga (ayat 31).

Tetapi, tidak lama kemudian pada saat Yesus ditangkap dan dihakimi, Petrus menyangkal Yesus. Ia mengutuk dan bersumpah, "Aku tidak kenal orang yang kamu sebut-sebut ini!" (ayat 71). Dan pada saat itu berkokoklah ayam untuk kedua kalinya. Maka teringatlah Petrus, bahwa Yesus telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."  (ayat 30). Lalu menangislah Petrus tersedu-sedu (ayat 72). Keinginannya jauh melebihi kemampuannya!

Petrus telah menyangkal Yesus, dan hatinya hancur. Tetapi kemudian, setelah bangkit dari kematian, Yesus menghapiri Petrus kembali dan memulihkannya (baca Yohanes 21:15-19). Dengan kekuatan iman yang dari Tuhan, Petrus dan murid-murid Yesus pergi memberitakan Injil ke seluruh penjuru (ayat terakhir Injil Markus).

Saudara... sadarlah dan akuilah bahwa Saudara tidak bisa mengandalkan kekuatan Saudara sendiri. Kenalilah betapa lemahnya Saudara yang tidak sanggup mengandalkan kekuatan iman diri sendiri. Datang dan bersandarlah pada Yesus Kristus yang telah menang atas segala penderitaan dan telah mengalahkan maut dan kuasanya.

Selamat mempersiapkan hati, menghayati kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Bersandarlah pada-Nya. Beritakan kematian dan kebangkitan-Nya. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd260321)

Wednesday, 24 March 2021




“Perjumpaan pasangan yang serasi. Kisah penebus dari Allah”
Bacaan: Rut 3:6-18

Kitab Rut dimulai dengan kisah hidup yang tragis (Rut 1:1-5). Setelah 5 ayat tersebut, Alkitab mengkisahkan bagaimana Tuhan berkasih karunia kepada Naomi dan Rut langkah demi langkah. Hingga akhirnya ada pengharapan, Boas hadir sebagai penebus. Boas dan Rut menjadi pasangan yang serasi, menjadi leluhur dari Yesus Kristus, Mesias (Matius 1:5). Kisah Boas dan Rut adalah gambaran kisah penebusan Allah sendiri. Bacalah kitab Rut 3:6-18.

Pehatikan ayat 6-9. Naomi tahu bahwa Boas adalah penebus bagi dirinya dan Rut (baca Ulangan 25:5-10; Imamat 25:25-31). Harapan baru ini memotivasi Naomi untuk bangkit kembali dan  mendorong Rut untuk menjumpai Boas. Berisiko, tetapi Rut mengerjakannya tepat seperti yang diperintahkan mertuanya. Tengah malam, Boas terkejut dengan kehadiran Rut dan bertanya siapakah dia. Rut tidak mengatakan dirinya sebagai orang Moab (lihat 1:22; 2:2, 21;4:5, 10) tetapi sekarang menyebut dirinya “hambamu, Boas”. Sekarang, Rut meminta Boas sebagai seorang Penebus untuk menikahinya (bandingkan ayat 9 dengan 2:12).

Perhatikan ayat 10-11. Bagaimana respon Boas? Boas melihat kasih Rut yang lebih besar dari sebelumnya. Boas memuji Rut sebagai “perempuan baik-baik” (“istri yang cakap” Amsal 31:10). Boas memanggilnya “putriku” (lihat juga 2:8) dan bahkan mengucapkan berkat  padanya (baca Efesus 1:3). Ingat, Rut adalah seorang janda dari Moab, negeri yang manjadi musuh Israel (Kejadian 19:30-38; Ulangan 4:3-4; 23:3-6; Bilangan 22-24; 25:1-3). Tetapi sekarang, Boas merespon Rut dengan baik. Renungkan, Bapa Surgawi dan Penebus (Yesus Kristus) mencari hubungan yang lebih dekat dengan Saudara, dan Saudara tidak perlu takut untuk mendekat dan menikmati cinta-Nya (baca Yohanes 14: 21-24). Sama seperti Boas berbicara dengan Rut, begitu juga Allah berbicara kepada Saudara melalui firman-Nya (baca Roma 10:17). Bagaimana seharusnya Saudara mendekat pada-Nya?

Perhatikan ayat 11. Boas meyakinkan Rut. Di tengah kegelapan malam, Rut tidak bisa melihat Boas, hanya mendengar suaranya; dan suara itu memberikan jaminan penuh kasih padanya “janganlah takut.” Boas juga berjanji kepada Rut tentang masa depannya “segala yang kaukatakan itu akan kulakukan kepadamu.” Renungkan, Tuhan memberikan jaminan kepada Saudara; jaminan yang bukan berdasarkan perasaan atau keadaan Saudara tetapi jaminan yang sudah tertulis dalam semua firman-Nya. Bacalah Ibrani 13:6 dan Filipi 1:6.

Perhatikan ayat 12-13. Boas menyatakan bahwa ada penebus pertama bagi Rut, bukan dirinya; dan Boas menghargainya. Tetapi Boas berkata “tetapi jika ia tidak suka menebus engkau, maka akulah yang akan menebus engkau.” Boas melakukan penebusan karena cintanya tetapi tetap mengikuti aturan yang ada saat itu. Renungkan. Allah mematuhi hukum-Nya sendiri ketika Ia menyelamatkan Saudara. Hukum-Nya berkata “orang yang berbuat dosa, harus mati” (Yehezkiel 18:4), dan Tuhan tidak mencari cara untuk menghindari hal ini, “Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua” (Roma 8:32). Tidak ada "penebus" lain yang bisa menebus dunia yang hilang, hanya Yesus Kristus.  Bacalah Kisah Rasul 4:12.

Perhatikan ayat 14-17. Dalam perspektif Allah, mereka adalah pasangan yang serasi (lihat 2:1 dan 3:11). Boas memberikan perlindungan dan memberikan hadiah kepada Naomi. Rut telah menikmati pemeliharaan Boas saat hari-hari sebelumnya memungut jelai (lihat 2:14). Pada hari pertama memungut jelai, Rut pulang dengan seefa jelai (2:17), tetapi sekarang Boas memberinya enam takar jelai, yang akan menjadi pasokan makanan lebih dari dua minggu. Naomi tidak bisa lagi mengatakan bahwa tangannya kosong (1:21). Sekarang mereka penuh karena kasih karunia kerabat-penebus. Iman dan kepatuhan Rut telah membawa transformasi lengkap dalam hidup mereka, dan sekarang mereka hidup menikmati anugerah.

Perhatikan ayat 18. Naomi memberikan nasihat bijak “duduk sajalah menanti.” Naomi mengerti bahwa “Orang itu tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga.” Mereka menunggu dengan sabar sampai mereka menerima kabar baik bahwa Rut akan menjadi pengantin wanita (lihat Mazmur 37:5). Rasul Paulus percaya, Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus” (Filipi 1:6). 

“Perjumpaan pasangan yang serasi. Kisah penebus dari Allah” Bersediakah Saudara menempatkan diri di kaki Yesus Kristus, Penebus yang mencintai Saudara? Dan bersedia mempercayai-Nya berkarya dalam anugerah-Nya? Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd240321)

Friday, 19 March 2021


 
[Yohanes 19:38-42]
Jumat, 19 Maret 2021

Yesus beberapa kali berkata kepada para murid-Nya bahwa Ia akan menderita, dibunuh, dan pada hari ketiga akan dibangkitkan. Maka hati murid-murid-Nya pun sedih sekali (Matius 17:23). Yesus pun disalibkan dan mati di atas salib itu. Petrus, murid terdekat Yesus menyangkal-Nya (Yohanes 18:12-27). Semua murid meninggalkan Yesus dan melarikan diri (Markus 14:50). Siapa yang berani mengambil risiko berurusan dengan Mahkamah Agama dan penguasa Romawi dalam kasus terpidana mati tersebut? Kemudian, bagaimana rencana Tuhan tergenapi bahwa Yesus mati dan pada hari ketiga akan dibangkitkan?

Perhatikan. Rencana Tuhan pasti tergenapi. Dalam kedaulatan-Nya, Tuhan mempersiapkan dan memanggil pribadi-pribadi yang menyediakan diri dipakai-Nya. Bahkan pribadi-pribadi yang sebelumnya tidak diperhatikan banyak orang, tetapi berani tampil dengan segala risiko yang harus ditanggungnya. Pada saat semua murid meninggalkan Yesus dan melarikan diri ketika Yesus ditangkap, disalibkan dan mati di salib, tampillah Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus. Menjelang malam, memberanikan diri menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus untuk dikuburkan (Markus 15:43). Siapakah mereka dan bagaimana mereka tangguh menanggung risiko saat itu?

Siapakah Yusuf dari Arimatea? Namanya baru muncul dalam peristiwa penguburan Yesus. Ia adalah orang kaya (Matius 27:57), seorang anggota Majelis Besar yang terkemuka (Markus 15:43), seorang yang baik lagi benar (Lukas 23:50). Ternyata murid Yesus juga, walaupun sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi (Yohanes 19:38).

Siapakah Nikodemus? Nama Nikodemus hanya disebutkan 5 kali dalam 5 ayat di Injil Yohanes. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus; seorang Farisi, pemimpin Yahudi (Yohanes 3:1-2). Nikodemus juga bagian dari imam-imam kepala (Yohanes 7:50).

Perhatikan. Bagaimana Yusuf dari Arimatea meresikokan reputasi bahkan kehidupan mereka. Mahkamah Agama (70 orang anggota) adalah badan keagamaan umat Yahudi yang tertinggi, di bawah pimpinan Imam Besar. Mahkamah ini mempunyai kewibawaan penuh di bidang agama. Merekalah yang memegang peran penting dalam penghakiman dan penyaliban Yesus sebagai terpidana mati (Yohanes 18).

Tetapi sekarang, Yusuf dan Nikodemus memberanikan diri menghadap Pilatus dan menguburkan mayat Yesus terpidana mati yang disalib itu. Perhatikan bagaimana upaya terbaik yang mereka lakukan. Apa yang Saudara pikirkan tentang risiko yang harus Yusuf dan Nikodemus tanggung? Bagaimana dengan reputasi mereka sebagai bagian dari Mahkaham Agama dan imam-imam kepala yang menghakimi Yesus? Besar kemungkinan mereka kehilangan profesi dan statusnya itu. Bahkan mengalami kesulitan dalam hidup mereka selanjutnya.

Perhatikan. Yusuf dari Arimatea itu tidak takut lagi menyembunyikan diri sebagai murid Yesus (Yohanes 19:38). Begitu juga dengan Nikodemus, yang selalu disebut yang dahulu datang waktu malam kepada Yesus (Yohanes 3:2; 7:50; 19:39). Perhatikan, bagaimana pertumbuhan iman Nikodemus digambarkan dalam tiga kali kesempatan di Injil Yohanes. Pertama, Nikodemus datang kepada Yesus pada malam hari. Yesus berbicara tentang seseorang harus dilahirkan kembali untuk dapat melihat Kerajaan Allah, dan Nikodemus tidak memahaminya (Yohanes 3:1-21). Berikutnya, kisah Nikodemus muncul lagi saat dia mulai berani membela Yesus di hadapan imam-iman kepala dan orang-orang farisi lainnya (Yohanes 7:45-52). Tetapi yang terakhir, dikisahkan Nikodemus berani tampil dan merisikokan reputasinya saat menguburkan Yesus (Yohanes 19:38-42).

Perhatikan. Yusuf dan Nikodemus tampil dan menyediakan diri mereka justru pada saat Yesus sudah mati disalibkan dan murid-murid meninggalkan Yesus, sitausi yang tidak mudah. Melalui Yusuf dan Nikodemus, dalam pertumbuhan iman mereka dan kapasitas/sumber daya yang mereka miliki, Tuhan memakainya untuk menyatakan rancangan keselamatan-Nya. Puji Tuhan.

“Tuhan panggil pribadi yang bertumbuh dan tangguh menanggung risiko.” Yesus Kristus sendiri sudah merisikokan reputasi-Nya, menjadi manusia yang menderita dan mati di Salib. Adakah yang sudah Saudara risikokan untuk memberitakan kematian dan kebangkitan-Nya? Selamat mempersiapkan hati menghayati Jumat Agung dan Paskah minggu depan. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd 190321)

Thursday, 18 March 2021



[Rut 3:1-5]
Kamis, 18 Maret 2021

“Berani memiliki visi. Pertobatan sejati membawa berkat bagi orang lain”
Bacaan: Rut 3:1-5

Dalam pasal 1-2, diceritakan tentang Naomi dan Rut, dua janda mengalami saat-saat yang sangat gelap dalam kehidupan mereka. Tetapi, lalu muncul titik terang dalam kehidupan mereka. Munculnya Boas (“di dalam dia ada kekuatan”) yang tertarik kepada Rut memberikan harapan baru kepada Naomi dan Rut. "Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati." Lagi kata Naomi kepada Rut: "Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita." Demikianlah Rut tetap dekat pada pengerja-pengerja perempuan Boas untuk memungut, sampai musim menuai jelai dan musim menuai gandum telah berakhir. Dan selama itu ia tinggal pada mertuanya (Rut 2: 20, 23). Ingatlah bahwa kitab Rut juga merupakan gambaran hubungan Kristus dengan orang-orang yang mempercayai-Nya dan ditebus menjadi milik-Nya.

Bacalah Rut 3:1-5. Tuhan memberikan harapan baru kepada Naomi dan Rut yang dapat terus melanjutkan hidupnya dengan ijin pemungutan jelai yang dilakukan Rut di ladang Boas. Setelah 2-3 bulan berlalu, ada perubahan dalam diri Naomi. Naomi  (“menyenangkan”)  sebelumnya sudah menyebut dirinya Mara (“pahit”) (1:20), cenderung menyalahkan Tuhan (1:13), pasif dan susah move-on (2:2). Semua yang dipikirkannya adalah “tentang aku, diriku sendiri, untukku.” Tetapi sekarang, Naomi melihat titik terang itu dan menjadi pribadi yang berbeda. Perhatiannya tidak lagi untuk dirinya sendiri dan kesedihannya, tetapi untuk Rut dan masa depannya. Naomi berani memiliki visi masa depan dan memperjuangkannya. Pertobatannya tidak hanya memulihkan relasi dengan Tuhan, tetapi juga relasi dengan sesama. Tak terelakkan, pertobatan menjadi berkat untuk orang lain juga. “Anakku, apakah tidak ada baiknya jika aku mencari tempat perlindungan bagimu supaya engkau berbahagia?”  (3:1). 

Sekarang, Naomi aktif berperan bahkan lebih mirip seorang “sutradara” yang memegang kunci mengarahkan alur cerita dalam pasal 3 ini.  Sebelumnya, Naomi yang pesimis pernah berbicara kepada Orpa dan Rut tentang ketidakmungkinan pernikahan ipar (1:11-13). Sekarang, Naomi merencanakan untuk menikahkan Rut dengan Boas (3:2). Naomi dapat mengetahui dari cerita Rut sebelumnya bahwa Boas akan mendukung rencana tersebut, jadi dia mulai mengatur segalanya (budaya jaman itu, orang tua yang mengatur pernikahan). Naomi tidak berhenti puas dengan adanya harapan mendapat persediaan makan yang cukup dari ladang Boas. Naomi berusaha keras mengejar visinya; bukan sekedar mendapatkan makanan yang cukup, tetapi mendapatkan sumber makanan itu sendiri yaitu Boas. Bukan berkat makanan yang dicari, tetapi Pemberi berkat. Bagaimana dengan Saudara... lebih mencintai Pemberi berkat daripada  hanya mencintai berkat-Nya saja?

Perhatikan ayat 2b-4. Naomi berani memiliki visi tetapi juga bersiap diri dan memilili strategi untuk mencapai visinya. Sebenarnya ada pria lain yang senang hati menikahi Rut (3: 10), tetapi didak dapat menebusnya. Naomi mengerti bahwa Boaslah yang bisa menebusnya (Ulangan 25:5-10). Boas bukanlah penebus pertama (3:12-13), maka Naomi meminta Rut datang secara tidak formal. Rut harus mempersiapkan diri dengan baik, datang diam-diam dan tidur di bawah kaki Boas; posisi yang rendah menunjukkan Rut sebagai pemohon yang mengharapkan penebusan Boas. Rencana Naomi memang cukup beresiko, tetapi dia melakukannya berdasar kebenaran yang sudah dilihatnya. Boas dan Rut memiliki karakter dan reputasi yang baik (perhatikan 2: 1, 6, 11 dan 3:11).

Akhirnya, Rut berjanji untuk taat (3: 5). ”Segala yang engkau katakan itu akan kulakukan." Rut tahu segala resikonya, tetapi dia melakukannya. Bagaimana Boas yang memiliki reputasi yang baik bersedia menebus Rut perempuan janda, orang asing dari Moab (musuh Israel, Ulangan 23:3-4; Nehemia 13:1-2; Yeheskiel 25:8)? Rut sadar butuh ditebus dan tak ada reputasi dalam dirinya. Rut bukan hanya pendengar Firman, tapi dia adalah pelaku Firman. Kesediaan untuk mematuhi Tuhan adalah rahasia untuk mengetahui kehendak-Nya dan diberkati.  

Dalam kisah Naomi dan Rut ini, apa yang Saudara pelajari? Naomi tidak berdiam diri dalam kekecewaan dan kepahitan hidupnya. Anugerah-Nya memberikan harapan yang cukup bagi Naomi untuk bangkit, berani memikiki visi masa depan dan memperjuangkannya. Naomi tidak berhenti berpusat dan mengasihi diri sendiri, tetapi pertobatannya menjadi berkat bagi orang lain. Bukankah Saudara juga seperti Rut, tidak ada reputasi untuk penebusan? Hanya taat dan berharap pada Tuhan yang meresikokan reputasi-Nya sendiri untuk menebus Saudara. Tuhan Yesus memberkati. (erd180321).

Tuesday, 16 March 2021



[Rut 2:17-23]
Senin, 15 Maret 2021

"Harus hidup dalam pengharapan”
Bacaan: (Rut 2: 17-23)

Harapan adalah penting dalam kehidupan, apalagi dalam jaman yang penuh pergumulan saat ini. Sementara banyak orang tidak berpengharapan, bagaimana Saudara memandang realita harapan dalam hidup Saudara saat ini? Allah, sumber pengharapan, menginginkan setiap umatnya hidup dalam pengharapan yang telah disediakan-Nya. Belajarlah dari kisah Rut; bacalah Rut 2:17-23.

Sepanjang hari, Rut sebagai janda miskin di negeri orang, bekerja dengan hati yang bahagia dan penuh harapan di tengah berbagai resiko. Dia makan saat lapar, minum saat haus, dan istirahat saat kelelahan. Bulir-bulir jelai yang dia kumpulkan berjumlah 1 efa, cukup untuk makan dua janda itu selama hampir seminggu. Rut juga memiliki sisa makanan dari makan siangnya (ayat 18). Rut pekerja yang rajin, berhati-hati agar tidak menyia-nyiakan apapun yang Tuhan berikan padanya.

Bagaimana tanggapan Naomi terhadap pengalaman Rut? Terakhir kali diceritakan, Naomi berbagi kekecewaannya dengan para wanita Betlehem dan menyalahkan Tuhan atas kesedihan dan kemiskinannya. Ketika Rut meminta izin untuk pergi ke ladang untuk memungut bulir-bulir jelai, yang Naomi katakan padanya hanyalah "Pergilah, putriku" (ayat 2). Dia tidak memberikan kata-kata dorongan kepada menantunya, bahkan tidak juga doanya. Tersirat, Naomi belum bisa move-on dari kepahitan hidupnya.

Tetapi sekarang, Saudara mendengar kata baru dari bibir Naomi: "Diberkatilah!" (ayat 19-20). Naomi tidak hanya mengucapkan berkat kepada orang yang memperhatikan Rut, tetapi dia juga memuji Tuhan! Mereka telah berpindah dari kepahitan (“mara”) menjadi berkat. Ketika Naomi melihat gandum, dia memberkati pria yang mengizinkan Rut bekerja di ladangnya, dan ketika dia mendengar bahwa pria itu adalah Boas, Naomi memuji Tuhan. Betapa berubahnya hati janda miskin yang berduka ini! Perubahan ini terjadi karena harapan baru yang ada di dalam hatinya, dan orang yang memberinya harapan baru itu adalah Boas (“di dalam dia ada kekuatan”).

“Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita” (Rut 2: 20b). Naomi kemudian menjelaskan kepada Rut hukum “penebusan seorang kerabat” (Imamat 25: 25, 47–55). Ada hal lain yang terlibat saat itu, yaitu “hukum pernikahan levirat.”  Kata “levir”  adalah bahasa Latin untuk "saudara laki-laki suami" (Ulangan 25:5-10)

Perhatikan. Bukan hanya kebaikan dan kasih Boas kepada Rut yang membuat Naomi percaya diri, karena perasaan indah itu bisa berubah dalam semalam. Prinsip penebusan yang telah Tuhan tulis di dalam Firman-Nya itulah yang memberi Naomi kepastian bahwa Boas akan menyelamatkan mereka.

Naomi memperingatkan Rut untuk mematuhi perintah Boas dan tetap dekat dengan hamba-hambanya saat dia mengumpulkan di ladang. Panen jelai terjadi selama bulan Maret dan April, dan panen gandum selama bulan Juni dan Juli. Sementara itu, Rut tetap sibuk dan mengumpulkan makanan yang cukup untuk dirinya dan ibu mertuanya. Tetapi sekarang dia bekerja termotivasi oleh harapan yang luar biasa.

Tuhan menggunakan Rut untuk mengubah kepahitan Naomi menjadi rasa syukur, ketidakpercayaannya menjadi iman, dan keputusasaannya menjadi harapan. Iman Rut pada Firman Tuhan membawanya ke ladang Boas. Kasih Boas pada Rut memimpinnya untuk mencurahkan kasih karunia atas Rut dan memenuhi setiap kebutuhannya. Kasih karunia adalah kasih yang membayar harga untuk membantu yang tidak layak. Pengalaman kasih karunia Rut memberinya harapan baru yang berpusat pada seseorang, Boas ("di dalam dia ada kekuatan").

Boas menjadi gambaran Yesus Kristus bagi Saudara saat ini. Faktanya, Yesus Kristus adalah pengharapan Saudara (1 Timotius 1: 1; 1 Tesalonika 1: 3; Kolose 1:27). Melalui iman di dalam Kristus, kita telah dilahirkan kembali ke dalam hidup yang penuh pengharapan (1 Petrus 1: 3). Harapan yang melekat pada dunia adalah harapan yang mati, tetapi harapan Saudara adalah harapan yang hidup karena itu berakar pada Kristus yang hidup.

Tidak peduli bagaimana perasaan Saudara hari ini, tidak peduli betapa sulitnya keadaan Saudara, Saudara dapat bersukacita dalam pengharapan jika Saudara memfokuskan iman pada Yesus Kristus. "Oleh kekuatan Roh Kudus Saudara berlimpah-limpah dalam pengharapan" (Roma 15:13). “Harus hidup dalam pengharapan”  Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd150321)

 

Saturday, 13 March 2021



[Yosua 2:1-17]
Sabtu, 13 Maret 2021

Hidup oleh anugerah Tuhan. 
Tuhan sangat murah hati terhadap umat yang bergantung pada-Nya
Bacaan: Rut 2:1-17

 Anugerah bisa berarti belas kasihan dan bantuan cuma-cuma yang diberikan kepada seseorang yang tidak pantas dan tidak bisa menerimanya. Bacalah Rut 2:1-16. Perhatikan bagaimana Rut hidup oleh anugerah Tuhan. Sebagai seorang wanita, janda miskin, orang asing di negeri orang, berada di strata sosial yang rendah; Rut nyaris tidak bisa berharap apapun dan mengklaim siapa pun. Ketika pagi itu, Rut berangkat untuk memungut jelai seharian di bawah terik matahari entah di ladang siapa, dia mencari seseorang yang akan menunjukkan belas kasihan kepadanya (ayat 2). Dan perhatikan ayat 10 dan 13; Rut mendapatkan belas kasihan tersebut bahkan pertolongan sepenuhnya bagi hidup selanjutnya.

 Saluran anugerah itu adalah Boas. Nama Boas berarti “di dalam dia ada kekuatan”. Betapa baiknya mengetahui bahwa Tuhan memiliki orang-orang baik yang hidup di masa-masa sulit! Jika Saudara hanya membaca kitab Hakim-hakim, mungkin Saudara menyimpulkan bahwa  orang benar telah binasa dari muka bumi (Hakim-hakim 21:25; Mazmur 12: 1–3; Yesaya 57: 1; Mikha 7: 2). Tetapi... masih ada orang seperti Boas yang mengenal Tuhan dan berusaha untuk menuruti kehendak-Nya. Boas prihatin tentang pekerjanya dan ingin mereka menikmati berkat Tuhan (ayat 4). Ketika Rut sibuk seharian memungut bulir-bulir jelai yang tercecer, dalam anugerah Tuhan hadirlah Boas yang menunjukkan kemurahan hati yang luar biasa (ayat 5-7). Rut adalah seorang janda miskin di negeri orang, tetapi Tuhan akan menciptakan hubungan baru yang akan mengubah hidup Rut sepenuhnya.

Penafsir Kitab Suci mempelajari bahwa Boas adalah gambaran Tuhan Yesus Kristus dalam hubungan-Nya dengan mempelai wanita-Nya, gerejanya (orang-orang percaya). Seperti Rut, orang berdosa yang terhilang berada di luar keluarga perjanjian Allah, terpuruk, tak berdaya untuk menuntut belas kasihan Tuhan. Tetapi Tuhan mengambil inisiatif dan menyediakan jalan bagi Saudara untuk masuk ke dalam keluarga-Nya melalui iman kepada Yesus Kristus (lihat Efesus 2: 10-22).

Tuhan sangat murah hati terhadap umat yang bergantung pada-Nya. Perhatikan... kemurahan hati Tuhan diberikan melalui tindakan umat-Nya. Kemurahan hati Tuhan melampaui apa yang Saudara dapat bayangkan. Sekarang, perhatikan anugrah Tuhan dalam cara Boas berinteraksi dengan Rut.

Boas mengambil inisiatif (ayat 8). Bukan karena Rut berhak mendapatkannya, tetapi karena Boas mencintainya (bacalah 1 Yohanes 4:19; Roma 5:6-10; Efesus 2:1-10).

Boas berbicara dengan Rut (ayat 8). Hak apa yang dimiliki seorang janda dan orang asing untuk menyapa pria hebat seperti Boas? Tuhan masih berbicara kepada Saudara dan mebimbing Saudara dalam kehidupan sehari-hari (bacalah Ibrani 1:1-2).

Boas berjanji untuk melindungi Rut dan memenuhi kebutuhannya (ayat 9, 14–16). Faktanya, Boas makan bersama Rut (ayat 14). Yesus Kristus datang ke dunia ini sebagai seorang hamba (Filipi 2: 1–11) agar Dia dapat menyelamatkan kita dan menjadikan kita bagian dari keluarga-Nya. Kita, "orang asing" yang tidak layak, adalah anggota keluarga Allah dan memiliki semua warisan-Nya.

Boas mendorong Rut (ayat 10–13). Tanggapan Rut kepada Boas adalah salah satu dari kerendahan hati dan rasa syukur. Rut mengakui ketidaklayakannya dan menerima anugrahnya. Dan Boas meneguhkannya. Rut melupakan ketakutannya dan berpegang pada janji yang diterimanya (bacalah Ibrani 12:2).

Boas memastikan bahwa Rut merasa puas (ayat 14, 17). Rut makan sampai kenyang, bahkan ada sisanya. Rut membawa pulang “seefa” jelai (36 liter: bulir jelai dalam 2 galon Aqua, cukup untuk 5 hari). Perhatikan! Semua ini terjadi pada Rut karena imannya kepada Tuhan Israel.

Boas mengetahui sepenuhnya kisah Rut yang telah meninggalkan rumahnya dan allahnya serta menaruh imannya kepada TUIHAN Allah Israel. Rut telah berlindung "di bawah sayap-Nya" (ayat 11-12).

Saudara... apapun pergumulan hidup Saudara saat ini, tetaplah beriman dan percayalah kepada-Nya. “Hidup oleh anugerah Tuhan. Tuhan sangat murah hati terhadap umat yang bergantung pada-Nya Kemurahan hati Tuhan diberikan melalui tindakan umat-Nya. Dan kemurahan hati Tuhan melampaui apa yang Saudara dapat bayangkan. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd130321).

Selasa, 31 Desember 2024 "Tahun Baru: Hidup Baru Dengan Ketaatan Kepada-Nya" (Renungan Natal menyambut Tahun Baru 2025) Banyak...