[Kisah kurban yang pertama dan yang terakhir]
Kata “kurban” yang artinya dekat, dimaknai sebagai mendekatkan diri kepada Allah dengan pemberian persembahan (penyembelihan binatang) untuk menyatakan kesetiaan atau kebaktian. Menariknya, kisah tentang kurban sebenarnya bukan kisahnya manusia tetapi kisahnya Allah sendiri; bahkan sejak Allah menciptakan manusia. Kisahnya tercatat di Kitab Taurat, Zabur, Kitab Para Nabi dan Injil. Bagaimana kisah kurban yang pertama kali? Bacalah Kitab Kejadian 3:1-24; Nabi Adam dan Siti Hawa jatuh ke dalam dosa; Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk menutupi ketelanjangan mereka.
Bacalah Kejadian 2:1-25. Pada mulanya setelah Allah menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, Allah menciptakan Nabi Adam dan Siti Hawa. Mereka ditempatkan di taman yang indah seperti taman firdaus. Allah sangat akrab dengan Nabi Adam dan Siti Hawa dan semuanya sempurna di sana. Allah memberikan perintah kepada Nabi Adam dan Siti Hawa untuk tidak makan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Kalau mereka melanggar perintah Allah, mereka akan dihukum sampai mati. Allah berfirman, “janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati" (Kejadian 2:17).
Bacalah Kejadian 3:1-13. Celakanya, Hawa tergoda oleh Iblis. Hawa mengambil dan makan buah pohon terlarang itu dan memberikan kepada Adam. Adam juga memakannya. Adam dan Hawa telah melanggar perintah Allah dan berdosa. Mereka langsung merasa telanjang dan malu dan mengambil daun-daun untuk menutupi ketelanjangan mereka. Kemudian Allah datang untuk berbicara dengan mereka, tetapi mereka bersembunyi karena takut. Perhatikan, sebenarnya mereka tidak bisa sembunyi dari Allah!
Bacalah Kejadian 3:14-20. Berapa kalikah Adam dan Hawa melanggar perintah Allah? Hanya satu kali. Mereka makan buah yang dilarang oleh Allah, dan Allah menghukum mereka dengan hukuman yang berat. Hawa akan susah melahirkan anak-anak, dan sempai sekarang semua perempuan susah melahirkan anak-anak. Adam harus bekerja dengan susah payah untuk mecukupi keperluan hidup keluarga, dan sampai sekarang, sejak mereka diusir dari taman Firdaus itu, dan tidak dapat kembali lagi. Akhirnya, sebagai kutuk bagi dosa mereka sendiri, mereka harus mati. Allah tidak merencanakan kematian bagi manusia, melainkan merencanakan hidup. Namun upah dosa ialah maut.
Bagaimanapun juga, Allah masih mengasihi manusia yang Dia ciptakan dan menginginkan agar dosa mereka dapat diampuni. Pada waktu itu Iblis pun dihukum. Allah berjanji akan mengirim penyelamat yang akan menghancurkan kepala si ular yang dengan kelicikannya berhasil menggoda Hawa. Ular akan menghancurkan tumit penyelamat itu. Allah berfirman kepada ular itu, “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Kejadian 3:15).
Setelah janji tersebut, Allah melakukan sesuatu yang menarik. Allah mengganti pakaian Adam dan Hawa. Pada waktu berbuat dosa, Adam dan Hawa membuat pakaian dari dedaunan, tetapi Allah mengganti pakaian itu dengan kulit binatang. Seekor binatang harus disembelih dan mati. “Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk istrinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka” (Kejadian 3:21).
Perhatikan dengan seksama, ternyata Allah sendiri mempersembahkan kurban binatang yang pertama untuk melunasi hutang dosa manusia. Cara Allah menebus manusia dari dosa adalah melalui pengorbanan darah dari binatang korban. Nenek moyang kita semua seperti Nabi Adam dan Siti Hawa, Kabil dan Habil, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim dan Nabi Musa semua mempersembahkan binatang kurban untuk dosa mereka.
Kitab Taurat, Zabur, Para Nabi dan Injil mengajarkan bahwa ketika ada penumpahan darah, maka ada pengampunan dosa. Allah berjanji akan mengirimkan Penyelamat yang akan menderita, mengorbankan diri-Nya, mengalahkan Iblis dan menghapus dosa manusia. Banyak nabi menubuatkan kedatangan Penyelamat itu selama beratus-ratus tahun.
Pada suatu hari, seorang nabi yang bernama Yahya, melihat Yesus dan berkata begini, “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” (Injil Yahya 1:29). Karena anak domba adalah binatang kurban, Yesus akan menjadi kurban yang sempurna dari Allah sendiri yang menebus manusia dari dosa. Yesus menyerahkan diri-Nya kepada orang-orang jahat. Mereka membunuh Yesus dan darah-Nya tertumpah keluar. Sebelum Yesus mati dia berkata “Sudah selesai.” Artinya sudah lunas! Yesus menundukkan kepala-Nya dan mati (Injil Yahya 19:30.) Tiga hari kemudian Yesus hidup kembali dan menampakkan diri kepada para pengikut-Nya selama 40 hari. Kemudian Yesus terangkat ke surga (Kisah Para Rasul 1:9).
Kitab Suci Injil berkata “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan” (Surat Roma 10:9). Tuhan Yesus Kristus memberkati Saudara. (erd030724)