Thursday, 26 May 2022



[Kisah Para Rasul 1:8-11]
Kamis, 26 Mei 2022 – Kenaikan Isa Al-Masih

"Kenaikan Isa Al-Masih kembali ke sorga menjadi dasar yang kokoh bagi kepastian keselamatan dan ketaatan menjadi saksi-Nya sampai ke ujung bumi!"(Kisah Para Rasul 1:8-11)

Hari raya "Kenaikan Isa Al-Masih" dirayakan setiap tahun. Apa maknanya bagi Saudara sendiri? Yesus Kristus bukan saja pernah datang ke dalam dunia, tetapi Ia hidup dan mati untuk menyelamatkan Saudara. Kebangkitan-Nya mengalahkan maut dan kenaikan-Nya kembali ke sorga menjadi jaminan pengharapan bagi Saudara yang percaya kepada-Nya di tengah dunia ini. Bacalah Kisah Para Rasul 1:8-11.

"Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga" (ayat 11). Mengapa hal ini dikatakan kepada murid-murid Yesus? Perhatikan, bahwa sebenarnya awan sudah menutupi Yesus dari pandangan mereka (ayat 9) tetapi mereka tetap berdiri melihat ke langit. Apa yang salah ketika mereka "berdiri melihat ke langit"? Kalimat ini menggambarkan tindakan mereka yang terus memaksakan dengan keras untuk melihat Yesus secara tajam selama mungkin bahkan ketika Yesus sudah hilang dari pandangan mereka.

Tersirat bahwa mereka enggan percaya bahwa mereka sekarang harus berpisah dengan Yesus secara jasmani untuk selama-lamanya. Betapa mereka masih menginginkan kehadiran-Nya secara jasmani, sekalipun Ia sudah memberi tahu mereka bahwa lebih berguna bagi mereka jika Dia pergi. Mungkin mereka berharap akan melihat adanya suatu perubahan di langit yang bisa terlihat ketika Yesus naik, supaya dengan demikian mereka akan berseru-seru penuh sukacita dan kemenangan.

Pertanyaan "mengapa kamu berdiri melihat ke langit" menyadarkan kepada mereka bahwa ketika bersukacita melihat kemuliaan Allah di langit (gambaran sorga) yang menakjubkan, kaki mereka masih menginjak bumi. Dan sebelumnya, Yesus sudah berkata "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi" (ayat 8). Ada panggilan sebagai saksi Yesus Kristus sampai ke ujung bumi yang harus segera mereka kerjakan, meskipun ada banyak penderitaan yang akan mereka alami.

Beberapa kali mereka disebut sebagai "orang-orang Galilea" (Kisah Para Rasul 1:11; 2:7; 13:31), mengingatkan dari mana mereka berasal. Kecuali Yudas Iskariot, kesebelas murid Yesus berasal dari Galilea; daerah yang dipandang rendah oleh penduduk Yudea karena di sana terdapat suatu populasi orang bukan Yahudi yang tidak "kosher" (ketat) dalam melakukan tradisi-tradisi Yahudi. Tetapi sekarang, Yesus Kristus sudah memberikan kehormatan besar kepada mereka dengan menjadikan mereka sebagai duta-duta-Nya. Murid-murid Yesus Kristus tidak boleh lagi berdiri dan kebingungan saja, karena mereka mempunyai pedoman hidup yang pasti untuk berjalan, dan fondasi yang kokoh untuk membangun di atasnya.

"Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga" (ayat 11b). Ketika sedang berdiri dalam kebingungan dan ketakutan, mereka disadarkan dan dikuatkan dengan kebenaran bahwa Yesus Kristus akan datang kembali dan menyongsong mereka masuk dalam kemuliaan-Nya yang kekal di sorga.

Yesus Kristus yang sudah naik dan ada di sorga akan datang kembali untuk menyambut Saudara yang percaya kepada-Nya, masuk dalam kemuliaan-Nya yang kekal di sorga. Bukan hanya memberikan sukacita dan jaminan keselamatan, tetapi juga kekuatan iman dan ketaatan untuk menjadi saksinya sampai ke ujung bumi. Selamat merayakan hari Kenaikan Isa Al-Masih kembali ke sorga. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd26062022)

Friday, 20 May 2022



[Mazmur 27:11-14]
Jumat, 20 Mei 2022

"Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!"
(Mazmur 27:11-14)

11) Tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, dan tuntunlah aku di jalan yang rata oleh sebab seteruku. 12) Janganlah menyerahkan aku kepada nafsu lawanku, sebab telah bangkit menyerang aku saksi-saksi dusta, dan orang-orang yang bernafaskan kelaliman. 13) Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup! 14) Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN! 

Bait terakhir Mazmur 27 dimulai dengan permohonan doa lagi (ayat 11-12), bergerak ke kesaksian iman (ayat 13), dan diakhiri dengan nasihat yang baik (ayat 14).

Ayat 11-12. Permohonan doanya, 1) tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku, 2) tuntunlah aku di jalan yang rata, 3) janganlah menyerahkan aku kepada nafsu lawanku. Pemazmur memohon supaya Allah membuatnya mengerti makna pemeliharaan Allah baginya dalam setiap perkara dan berjalan dengan penuh keyakinan tanpa ragu-ragu lagi. Dua alasan untuk doanya: oleh sebab seteruku ("orang-orang yang bertiarap menunggu aku") dan telah bangkit menyerang aku saksi-saksi dusta. Dia memohon tuntunan Allah supaya tidak lengah dan tidak ada yang mendapati hal buruk atau terlihat buruk dalam dirinya yang dapat dipakai orang lain untuk menuduhnya.

Ayat 13 mengungkapkan iman ("percaya") dan pandangan dunia pemazmur. Ia percaya ada keadilan dalam kehidupan ini karena karakter Allah dan kehidupan masa depan bersama dengan Allah di negeri orang-orang hidup (mereka yang menikmati kebaikan Allah saat ini dan di sorga nanti). Mereka yang berjalan dengan iman akan kebaikan Allah, pada waktunya akan berjalan di dalam pengharapan untuk melihat kebaikan itu.

Ayat 14, dalam terang iman dan perspektif pemazmur, ia mengingatkan dirinya dan orang lain untuk "menantikan Allah, kuatkanlah, teguhkanlah hatimu dan nantikanlah Allah". Nantikanlah Allah dengan iman, doa dan penyerahan diri kepada kehendak-Nya dengan penuh kerendahan hati. "Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!"  Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd20052022)

Thursday, 19 May 2022



[Mazmur 27:7-10] 
Kamis, 19 Mei 2022

"Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau"


7) Dengarlah, TUHAN, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! 8) Hatiku mengikuti firman-Mu: "Carilah wajah-Ku"; maka wajah-Mu kucari, ya TUHAN. 9) Janganlah menyembunyikan wajah-Mu kepadaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka; Engkaulah pertolonganku, janganlah membuang aku dan janganlah meninggalkan aku, ya Allah penyelamatku! 10) Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku. 
(Kitab Mazmur 27:7-10)

Mazmur 27 adalah lagu dari hati seseorang yang terpesona oleh Allah yang berseru, "Carilah wajah-KU". Ke mana hati melangkah, ke situlah kehendak turut. Jadi, Daud pun menjawab, "Maka wajah-Mu ku cari, ya TUHAN" (ayat 8). Daud merindukan perjumpaan yang karib dengan Allah, dan ia tahu bahwa Allah tidak akan menolaknya (ayat 9,10). Daud percaya bahwa Allah mengasihi dirinya dan menjawab doanya.

Kata kerja "mencari" menunjukkan seruan kepada relasi pribadi yang menunjukkan ibadah dan ketaatan. Kata "wajah" adalah sebuah ungkapan untuk kontak pribadi yang dekat, di mana baik "mencari" dan "wajah" muncul bersama-sama.

Dalam relasinya yang dekat dengan Allah, Daud memohon kepada Allah supaya tidak, "menyembunyikan wajah-Nya, menolak hamba-Nya, membuang hamba-Nya, dan meninggalkan hamba-Nya". Daud percaya bahwa sekalipun sahabat terdekat atau keluarga ("ayahku dan ibuku") bisa meninggalkan dirinya, tetapi Allah perjanjian tidak akan pernah meninggalkan dirinya ("namun TUHAN menyambut aku").

Percayalah dan kasihilah Allah dengan segenap hati dan pikiran dalam seluruh hidup Saudara. Allah sudah berjanji: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau" (Surat Ibrani 13:5b). Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd19052022)

Wednesday, 18 May 2022



[Mazmur 27:4-6]
Rabu, 18 Mei 2022

"Keinginan terbesar dalam hidup: berada di dalam hadirat Allah"
(Mazmur 27:4-6)

Dalam pergumulan dan kesulitan hidup di berbagai aspek sekarang ini, apa yang Saudara inginkan? Daud pernah mengalami pergumulan dan kesulitan hidup yang berat, bahkan sampai mengancam nyawanya. Dalam krisis hidup yang dialaminya itu, apa yang Daud ingini? Berada di dalam hadirat Allah adalah keinginan terbesar yang dicarinya. Berada di dalam hadirat Allah dan menikmati kehadiran-Nya ini menimbulkan rasa aman ketika Daud menghadapi pergumulan dan kesulitan hidup. Bacalah Mazmur 27:4-6.

Bacalah Ayat 4 - "telah kuminta" menunjukkan suatu tindakan selesai dan "kuingini" menunjukkan kehidupan doa terus-menerus yang intens. Permintaan Daud bukan sesuatu hal pada masa yang akan datang melainkan dalam hidupnya saat ini. Perhatikan, bait Allah yang megah baru dibangun pada zaman Salomo, tetapi mengapa Daud bisa mengatakan keinginannya untuk "diam di rumah TUHAN seumur hidupku"? Keindahan dan kemuliaan Allah yang dijumpai di dalam bait-Nya, itulah yang sebetulnya dikejar Daud (bukan berarti hanya di bait-Nya saja Allah hadir); bukan megah atau buruk  bangunan baitnya. Ada perasaan kelegaan dan perasaan istirahat ketika orang menghampiri Allah di dalam bait-Nya. Kata "kemurahan/keindahan TUHAN" dalam bahasa Ibrani pada dasarnya berarti "menyenangkan atau menyukakan"  yang dapat menunjukkan visi tentang Allah dan pengaturan-Nya yang sempurna.

Bacalah ayat 5,6 – Hasil doanya Daud. Allah akan melindunginya di bait-Nya pada masa bahaya, menyembunyikan dia di persembunyian dalam kemah-Nya dan akan mengangkat dia di atas gunung batu (Allah sendiri). Karena Allah telah menanggapi dengan cara yang begitu indah kepada doa Daud ("tegakklah kepalaku, mengatasi musuhku") maka ia akan mempersembahkan korban dengan sukacita yang meluap-luap dan menyanyikan pujian untuk Allah. Daud percaya bahwa dia akan berada di hadirat Allah dan akan "mempersembahkan korban, bernyanyi, bermazmur".

Di dalam pergumulan dan kesulitan hidup, berharaplah untuk selalu ada di dalam hadirat Allah. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd180522)




"TUHAN adalah Terangku dan Keselamatanku"
[Mazmur 27:1-3]

1) Dari Daud. TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? 2) Ketika penjahat-penjahat menyerang aku untuk memakan dagingku, yakni semua lawanku dan musuhku, mereka sendirilah yang tergelincir dan jatuh. 3) Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut hatiku; sekalipun timbul peperangan melawan aku, dalam hal itupun aku tetap percaya. (Mazmur 27:1-3)

Apakah arti TUHAN bagi diriku? Dia adalah "terang" bagiku, sumber kehidupan yang vital, kehadiran-Nya memberikan perintah dan tuntunan yang baik di jalan kehidupanku. Kegelapan ditakuti tetapi "terang" adalah suatu berkat.

Dia adalah "keselamatan" bagiku. Firman-Nya: "Oleh karena penindasan terhadap orang-orang yang lemah, oleh karena keluhan orang-orang miskin, sekarang juga Aku bangkit, firman TUHAN; Aku memberi keselamatan kepada orang yang menghauskannya" (Mazmur 12:6).

Dia adalah "perlindungan" bagiku. "Orang-orang benar diselamatkan oleh TUHAN; Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan; TUHAN menolong mereka dan meluputkan mereka, Ia meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik dan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya" (Mazmur 37:39-40).  

Hidup memiliki cobaan, masalah, insiden, tetapi TUHAN selalu bersamaku dan bagiku. Apa yang harus aku lakukan dalam terang pengalaman hidup di dunia yang sudah jatuh? Aku "tidak takut dan tidak gemetar". Aku "tetap percaya". "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?" (Roma 8:31b). 

Iman yang benar adalah suatu hubungan pribadi dengan TUHAN. Karena menyatakan TUHAN sebagai "terang, keselamatan dan kekuatan", maka tidak ada alasan untuk merasa takut atau panik. Ketentramannya tidak dengan syarat-syarat lahiriah, tetapi tanpa syarat. TUHAN bersama dan bagi kita dan ingin memiliki hubungan pribadi sehari-hari dengan kita, bahkan dalam suatu dunia yang jatuh dengan orang-orang berdosa! TUHAN memberkati. (erd170522)

Selasa, 31 Desember 2024 "Tahun Baru: Hidup Baru Dengan Ketaatan Kepada-Nya" (Renungan Natal menyambut Tahun Baru 2025) Banyak...