Monday, 19 April 2021



[Nehemia 1:4-11]
Senin, 19 April 2021 

“Bagaimana Berdoa”
Bacaan: Nehemia 1:4-11

“Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit”. (Nehemia 1:4)

Ketika Nehemia mendengar kondisi Yerusalem yang menyedihkan, ia memikirkan melampaui realitas fisik yang ada; bukan sekedar tentang bangunan tembok yang hancur. Kepedulian dan doa Nehemia menjadi pondasi bagi cerita selanjutnya. Sesudah puluhan tahun dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela (ayat 3), akhirnya tembok Yerusalem berhasil dibangun kembali dan bangsa Israel dipulihkan.

Bagaimana semua itu dimulai? Bagaimana visi itu dilahirkan? Perha-tikan, bagaimana Nehemia menuliskannya?

1)     Ketika kudengar berita itu - Nehemia mengenal kebutuhan dengan benar.

2)    duduklah aku menangis dan berkabung  - Nehemia memperhatikan kebutuhan yang utama.

3)    aku berdoa -  Nehemia berdoa.

4)    biarlah hamba-Mu berhasil  - Nehemia menyediakan diri untuk memenuhi kehendak Allah (ayat 11).

Alkitab menceritakan siapa yang dipakai Tuhan adalah pribadi-pribadi yang mempunyai relasi intim dengan Tuhan, menghidupi visi dari Tuhan, dan hidup dalam doa yang benar serta taat pada firman-Nya.

Perhatikan. Bagaimana Nehemia berdoa?

1)     Pertama, Nehemia fokus pada kebesaran Allah (ayat 5).

2)   Pengakuan dosa. "Juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa" (ayat 6, 7).

3)   Firman Tuhan menjadi dasar doa (ayat 8-10).

4)   Percaya bahwa Tuhan berkuasa. "... dan mendapat belas kasihan dari  orang ini" (ayat 11) Di hadapan Allah, Nehemia menyebut Raja Artahsasta yang berkuasa dengan perkataan "...dari orang ini"


Bagaimana dengan kehidupan doa Saudara?
Tuhan Yesus Kristus memberkati.

Sunday, 18 April 2021



[Nehemia 1:4-11] 
Minggu, 18 April 2021

"Nehemia: saatnya berdoa dan merencanakan"
Bacaan: Nehemia 1:4-11

Ketika Nehemia mendengar kondisi Yerusalem saat itu, ia menangis dan berkabung beberapa hari, dan tidak ada satu pun yang dapat ia lakukan untuk memulihkan situasi. Tidak ada. Sepintas kita melihat bahwa Nehemia berada di tempat yang salah dengan pekerjaan yang salah dan bekerja untuk orang yang salah. Ia tidak memiliki cara untuk mengubah satu hal pun dari kondisi tersebut. Ia tidak bebas untuk bertindak atas visinya.

Pernahkah Saudara mengalami seperti yang dialami Nehemia dalam periode yang menakutkan ketika tampaknya tidak mungkin bergerak lebih jauh dengan visi Saudara? Saudara tahu sekali dengan minggu-minggu, bulan-bulan, dan mungkin tahun-tahun ketika berbagai situasi tidak memungkinkan Saudara menjadi proaktif. Saat-saat Saudara tidak bebas untuk bertindak?

Saudara tidak memiliki cukup uang untuk menyelesaikan sekolah? Pekerjaan Saudara saat ini tidak memberikan fleksibilitas untuk mengejar ide dari kepedulian Saudara? Setiap orang mengatakan Saudara memerlukan lebih banyak pengalaman? Tanggung jawab keluarga Saudara tidak memberikan waktu luang yang cukup kepada Saudara? Saudara merasa berada di tempat yang salah dari negeri ini? Saudara punya hutang yang harus dibayar?

Jadi, apa yang seharusnya Saudara lakukan sementara itu!? Apa yang dapat Saudara lakukan untuk tetap membuat visi itu hidup?

Perhatikan. Nehemia bukannya tidak aktif. Empat bulan (bulan Kislew – bulan Nisan/ Desember – April) lamanya di antara kejadian saat ia mendengar kondisi tembok Yerusalem tersebut dan akhirnya dapat berbuat sesuatu, merupakan waktu produktif bagi Nehemia. Ia menggunakan waktu ini untuk mempersiapkan hari ketika Tuhan akan melepaskan ia untuk mengejar visinya. Ia tidak membiarkan kemunduran waktu membuatnya kecil hati atau menyurutkan langkahnya. Nehemia tidak membiarkan visinya mati.

Nehemia menggunakan waktunya untuk melakukan dua hal: BERDOA dan MERENCANAKAN.

Nehemia berdoa untuk dua hal sehubungan dengan visinya: sebuah KESEMPATAN dan KEMURAHAN (Nehemia 1:11). Bukan berdoa bagi adanya mukjizat/sesuatu yang bersifat supranatural, tetapi berdoa bagi kesempatan.

Orangtua memiliki visi untuk keberhasilan anak-anaknya. Bukan hanya berdoa agar mereka menjadi pria dan wanita yang memiliki karakter, tetapi berdoa untuk kesempatan yang membangun karakter itu di dalam hidupnya. Doa untuk teman-teman yang hidup dalam dosa, bukan hanya berdoa agar mereka diselamatkan; tetapi berdoa untuk kesempatan berbicara dengan mereka tentang Kristus.

Nehemia berdoa agar Tuhan membuat Raja Artahsasta berminat dan mendukung visinya. Raja dikenal bukan sebagai orang yang suka berbelaskasihan. Itu bukan wataknya. Dalam kenyataannya, ketika Nehemia akhirnya mendapat kesempatan untuk berbicara kepada raja, ia mengatakan "sangat takut" (2:2).

Pikirkan hal ini. Jika Allah dapat menggerakkan Raja Artahsasta untuk membiayai pembangunan kembali tembok Yerusalem, Dia tentu saja dapat mengubah hati mereka yang menghalangi Saudara dan visi yang Allah berikan kepada Saudara. Secara manusiawi, tidak ada cara apa pun yang membuat Raja Artahsasta mendukung visi Nehemia. Namun, doa membawa kita jauh melampaui kemungkinan manusia.

Jadi, apakah yang Saudara kerjakan dalam masa-masa pergumulan dan penantian saat ini? Sudahkan Saudara berdoa dan merencanakannya dengan baik? Peluang-peluang apa saja yang Saudara doakan? Siapa saja yang Saudara doakan, mereka yang dapat membantu Saudara mencapai visi Saudara? (Pada perenungan selanjutnya, renungkan isi doa Nehemia dan rencana yang disusunnya).

Tuhan Yesus Kristus memberkati Saudara dan pergumulan visi Saudara. 

"Ya, Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hamba-hamba-Mu 
yang rela takut akan nama-Mu, dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini 
dan mendapat belas kasihan dari orang ini." 
(Nehemia 1:11)

Saturday, 17 April 2021



[Nehemia 1:1-4]
Sabtu, 17 April 2021

Visi yang ditetapkan Allah berawal dari ta kepedulianngisan. 
Bacaan: Nehemia 1:1-4 

Kisah di bulan Desember (bulan Kislew) tahun 445 sM (2.500an tahun yang lalu). Kisah pribadi Nehemia yang bekerja sebagai juru minuman raja Persia yang berkuasa di dunia pada waktu itu. Kerajaan yang terletak 800 mil (± 1.000 Km) dari Yerusalem. Nehemia tinggal di istana kerajaan yang menjadi ibukota dunia saat itu. Bagaimana kehidupan Nehemia di istana Persia – kedudukan dan fasilitas yang dinikmatinya?

Ketika saudara-saudara Nehemia datang  ke puri Susan dari tempat yang jauh, apa yang dilakukan Nehemia? Mengapa informasi tentang "kesukaran besar, keadaan tercela, tembok Yerusalem yang terbong-kar, pintu-pintu gerbang yang terbakar" penting bagi Nehemia? Hal apa sebenarnya yang dilihat Nehemia, melampaui realitas fisik yang ada, bukan sekedar tentang bangunan tembok yang hancur?

"...aku menangis dan berkabung selama beberapa hari." (ayat 4). Kemudian, mengapa Nehemia menangis dan berkabung, pada saat ia menjadi juru minuman raja Persia? Bagaimana hal ini (Nehemia menangis) bisa terjadi? Perihal apa yang menyebabkan Nehemia menangis dan berkabung? Apakah hal tersebut berkaitan dengan kepentingan pribadi Nehemia yang sudah mapan dan nyaman?

Visi yang ditetapkan Allah berawal dari ta kepedulianngisan. Visi adalah gambaran mental yang jelas tentang apa yang dapat terjadi, yang didorong oleh keyakinan terhadap apa yang seharusnya terjadi. Kasih Allah dan kedaulatan Allah sepanjang sejarah manusia, dinyatakan melalui pribadi-bribadi yang menangkap visi Allah dan taat mengerjakannya.

Selama 90 tahun bangsa Israel dalam keadaan tercela dan hancur. Kelihatannya tidak ada yang peduli lagi dengan apa yang terjadi, tidak ada pengharapan. Kemudian tampillah Nehemia yang menangis dan berkabung setelah mendengar realitas yang ada; dengan visi dari Allah yang lahir di hatinya. Kedaulatan kasih Allah dinyatakan, tembok Yerusalem dibangun kembali dan pemulihan terjadi. Arti nama Nehemia adalah "Yahweh yang menghibur".  

Bagaimana dengan visi hidup Saudara (keluarga, pekerjaan, profesi, studi, pelayanan)? Sesuatu hal yang membuat Saudara menangis dan berkabung; bahkan dalam segala kenyamanan dan kemapanan Saudara saat ini? Bagaimana tangisan kepedulian Saudara menjadi berkat dan Tuhan dimuliakan di  dalamnya?

Tuhan Yesus Kristus memberkati visi Saudara.

Saturday, 10 April 2021



[Rut 4:13-22]
Sabtu, 10 April 2021

"Kehadiran dan penebusan-Nya lebih berharga 
dari semua berkat jasmani yang ada" 
Bacaan: Rut 4:13-22

Kisah Rut dan Naomi berakhir dengan penuh kebahagiaan. Ingat, kitab Rut diawali dengan 5 ayat duka cita (Rut 1:1-5). Terjadi kelaparan, Elimelekh memilih pergi ke negeri asing bersama Naomi dan kedua anak laki-lakinya. Kemudian matilah Elimelekh dan kedua anaknya. Naomi hidup bersama 2 perempuan janda menantunya di negeri asing dalam kemiskinan. Tetapi, 80 ayat berikutnya kitab ini bercerita semakin jelas bagaimana Allah memelihara Naomi bersama-sama Rut perempuan Moab itu, menantunya, kembali pulang ke Betlehem dari daerah Moab. Harapan baru datang, perubahan hidup terjadi ketika Boas hadir sebagai penebus. Bukan sekedar berkat-berkat jasmani yang mereka nikmati, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana janji pemeliharaan Allah berlaku atas mereka.

Perhatikan Rut 4:13-14a. Ingat sebelumnya, Naomi dan Rut kehilangan laki-laki sandaran hidup mereka. Bahkan, 10 tahun tinggal di Moab, Rut belum mendapat keturunan dari Mahlon, suaminya (Rut 1:4). Tetapi sekarang, Rut melahirkan seorang anak laki-laki; karena karunia TUHAN. Dan yang pertama dikatakan perempuan-perempuan kepada Naomi: “Terpujilah Tuhan..” Merekalah yang pada waktu Naomi tiba di Betlehem, gempar dan berkata: “Naomikah itu?”. Naomi berkata kepada mereka: “Janganlah sebutkan aku Naomi (“yang menyenangkan/ kesukaan”); sebutlah aku Mara, sebab Yang Maha Kuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku” (Rut 1:19-20). Yang terutama, segala pujian hanya bagi Allah, bukan pada Boas yang telah bersedia menebus dan menikahi Rut. Tersirat dengan jelas, narasi kitab menggambarkan kedaulatan kasih Allah atas umat-Nya, apapun yang terjadi dalam hidup mereka.

Perhatikan Rut 4:14b-17. “Termasyurlah kiranya nama anak itu di Israel.”  Bukan saja Boas yang menjadi pengharapan saat ini, tetapi juga anak yang dilahirkan Rut, menjadi pengharapan masa depan mereka. Anak itu akan menyegarkan jiwa dan memelihara Naomi  pada waktu rambutnya telah putih. Naomi telah kehilangan 3 laki-laki yang sangat dikasihinya, tetapi sekarang dikatakan: “perempuan yang lebih berharga bagimu dari 7 anak laki-laki.” Angka 7 adalah lambang kepenuhan/kesempurnaan.

Perhatikan, tetangga-tetangga perempuan Naomi memberikan nama kepada anak Rut. Anak yang sekarang ada di pangkuan Naomi menjadi berkat bagi banyak orang. Nama Obed dalam bahasa Ibrani berarti “pelayan/melayani”. Obed adalah ayah Isai. Isai adalah ayah Daud (“yang dikasihi”), raja yang membangun Israel dan melahirkan keturunan yang melahirkan Mesias, Yesus Kristus. Bukan sekedar berkat jasmani yang diterima Naomi dan Rut, tetapi terlebih penting adalah berkat rohani dan pemeliharaan Allah yang berdaulat. Allah berkasih karunia kepada pribadi-pribadi yang bergumul dalam kehidupan mereka, tetapi dipakai-Nya untuk menyatakan kedaulatan kasih Allah. Tersirat dengan jelas adanya jaminan masa depan dalam rancangan Allah.

Perhatikan Rut 4:18-22. Bandingkan dengan lima ayat pertama dari kitab Rut, yang secara ringkas dan padat menceritakan duka cita dalam sepuluh tahun tinggal di Moab. Sekarang, dalam lima ayat terakhir kitab Rut, ada sepuluh nama/generasi tercatat dalam silsilah Daud; mulai dari Peres hingga Daud. Tersirat dengan jelas bagi pembaca kitab Rut tentang kesetiaan dan campur tangan Allah, serta jaminan pemeliharaan-Nya; meskipun mereka yang terlibat di dalamnya tidak menyadarinya. Dan Saudara tahu, pemeliharaan Allah dan jaminan keselamatan-Nya tergenapi melalui keturunan Daud (Matius 1); Yesus Kristus lahir dan mati di kayu salib menjadi penebus Saudara.

"Kehadiran dan penebusan-Nya lebih berharga dari semua berkat jasmani yang ada.” Yang Allah janjikan bukan sekedar berkat-berkat jasmani, tetapi yang terpenting adalah penebusan dan pemeliharaan-Nya. Rasul Paulus dalah pertobatannya menuliskan: “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara (Roma 8:28-29). 

Allah tetap hadir dan pedulikan hidup Saudara. Selamat menikmati akhir pekan, mensyukuri penebusan dan pemeliharaan Allah. Tetap setia dan sepenuhnya hidup bersandar pada-Nya yang terlebih setia senantiasa. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd100421)

Friday, 9 April 2021



[Rut 4:1-12]
Jumat, 9 April 2021

"Tidak ada penebusan tanpa membayar harga." 
Bacaan: Rut 4:1-12

Kitab Rut dibuka dengan tiga pemakaman (Rut 1:3,5) tetapi ditutup dengan pernikahan dan kelahiran, mencatat kegembiraan yang meluap di kota kecil Betlehem. Tidak semua kisah hidup memiliki akhir jenis ini. Tetapi buku kecil Rut ini mengingatkan bahwa bagi orang Kristen, Tuhan masih menulis bagian/pasal terakhir. Saudara tidak harus takut akan masa depan. Sebab Yesus Kristus yang mati di salib itu hidup dan naik ke sorga, ada pengharapan kekal bagi Saudara.

Perhatikan Rut 4:1-2. Kata menebus berarti "untuk dibebaskan dengan membayar harga." Sebelumnya, Naomi dan Rut yang miskin kembali ke Betlehem (Rut 1:20-21). Properti Elimelekh telah terjual atau berada di bawah semacam hipotek. Namun, Rut dan Naomi terlalu miskin untuk menebus tanah tersebut. Menurut hukum di Imamat 25:23-34 dan Ulangan 25:5-10, penebusan hanya bisa dilakukan oleh kerabat terdekat. Penebusan dilakukan menurut hukum. Dan itulah yang nantinya dilakukan Boas sebagai penebus Rut.

Pada dasarnya, Saudara adalah budak dosa dan Iblis (Efesus 2:1-3; Yohanes 8:33-34) dan tidak dapat membebaskan diri. Tetapi Yesus memberikan hidup-Nya sebagai tebusan bagi orang-orang berdosa (Markus 10:45; Wahyu 5:9-10). Perhatikan, Yesus menyediakan diri dekat dengan Saudara sebelum menebus Saudara. Dia menjadi manusia dalam darah dan daging sehingga bisa mati untuk Saudara di kayu salib (Ibrani 2:14-15). Ketika Yesus dilahirkan di dunia ini dalam daging manusia, Ia menjadi "kerabat dekat," dan Dia akan tetap menjadi "kerabat" Saudara untuk selamanya.

Perhatikan Rut 4:3-8. Allah merancang penebusan dengan strategi yang sangat hebat. Boas mengerti bahwa ada penebus lain yang lebih dekat dibanding dirinya. Mengapa penebus yang lebih dekat itu tidak bersedia melakukannya? Ada risiko yang harus ditanggungnya: penebus harus menikahi Rut yang adalah orang Moab. Anak pertama Rut nantinya bisa mengklaim kepemilikan Elimelekh karena diperhitungkan sebagai keturunan Elimelekh, sementara itu penebus yang menikahi Rut tidak mendapatkannya. Anak-anak Rut akan menjadi beban tambahan bagi warisan si penebus sendiri dan membahayakan warisan keluarganya sendiri. Tetapi, ada jalan bagi Boas untuk mendapatkan Rut. Demikian juga kasih Allah kepada manusia berdosa, Allah merancang strategi yang hebat dan menggenapinya; meskipun sangat mahal harganya.

Perhatikan Rut 4:9-10. Penebusan dilakukan dengan sukarela dan membayar harga karena kasih. Boas yang tidak harus menebus tetapi bersedia menjadi penebus, mengambil risiko dan tidak mementingkan dirinya sendiri, rela menanggung kerugian. Tidak ada penebusan tanpa membayar harga, dan Boas mampu membayar harganya. Yesus mampu membayar harga penebusan Saudara manusia berdosa, bukan saja karena “kerabat dekat” (menjadi manusia) tetapi Dia adalah Allah juga. Bagi Saudara, keselamatan anugerah untuk “barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan” (Kisah Rasul 2:21), tetapi dari sudut pandang Allah, penebusan sangatlah mahal harganya.

Perhatikan Rut 4:11-12. Orang-orang berdoa agar Rut berbuah (Efrata: “berbuah”) melahirkan anak-anak sebagai berkah dan membawa kehormatan bagi kota kecil mereka, Betlehem. Seperti Rahel dan Lea, dibukakan kandungannya oleh Allah, melahirkan bangsa yang termasyur dan melaluinya Allah akan mengirimkan Mesias. Betlehem adalah tempat di mana Rahel dimakamkan (Kejadian 35:19), tetapi yang lebih penting, itu akan dikenal sebagai tempat di mana Yesus Kristus dilahirkan. Mereka ingin rumah Boas menjadi seperti Peres (Rut 4:12; Matius 1:3). Keluarga Peres telah menetap di Bethlehem (1 Tawarikh 2: 50-54), dan Boas adalah keturunan Peres (ayat 18). Tamar, ibu dari Peres, bukan wanita yang saleh, tetapi namanya ditemukan dalam silsilah Tuhan kita (Mat. 1: 3). Penebusan dilakukan dengan harapan untuk masa depan, supaya umat-Nya dapat ditebus dan memperoleh hidup kekal.

Boas membayar penebusan Rut dan perubahan luar biasa terjadi pada kehidupan Rut. Dia beralih dari yang kesepian menjadi yang dicintai, dari kerja keras ke beristirahat, dari kemiskinan menuju kekayaan, dari kekhawatiran menjadi kepastian jaminan, dan dari keputusasaan ke pengharapan. Dia tidak lagi "Rut orang Moab," karena masa lalu sudah pergi, dan dia sedang membuat awal yang baru. Dia sekarang "Rut istrinya Boas," nama yang dia banggakan. Lebih daripada Boas, Yesus Kristus telah lunas membayar penebusan Saudara dengan memberikan diri-Nya di kayu salib; justru ketika Saudara masih berdosa (Roma 5:7-8). Perayaan Jumat Agung dan Paskah telah berakhir menurut tanggalnya, tetapi tetaplah serius hidup dalam penebusan-Nya dan beritakanlah Dia. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd090421)

Friday, 26 March 2021



[Markus 14:26-31, 70-72]
Jumat, 26 Maret 2021

“Keinginannya jauh melebihi kemampuannya!”
Bacaan: Markus 14:26-31, 70-72

Yesus ditangkap, dihakimi, menderita siksaan dan disalibkan sampai mati. Kenyataan ini akan menggoncangkan iman murid-murid-Nya. Dia sendiri mengatakannya, "Kamu semua akan tergoncang imanmu” (ayat 27).

Tetapi respon Petrus (“batu karang”), "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak" (ayat 29). Petrus membayangkan murid-murid lain melarikan diri, tapi dirinya sendiri tidak!  Bahkan dengan lebih sungguh-sungguh berbicara lebih keras, "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua yang lainpun berkata demikian juga (ayat 31).

Tetapi, tidak lama kemudian pada saat Yesus ditangkap dan dihakimi, Petrus menyangkal Yesus. Ia mengutuk dan bersumpah, "Aku tidak kenal orang yang kamu sebut-sebut ini!" (ayat 71). Dan pada saat itu berkokoklah ayam untuk kedua kalinya. Maka teringatlah Petrus, bahwa Yesus telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."  (ayat 30). Lalu menangislah Petrus tersedu-sedu (ayat 72). Keinginannya jauh melebihi kemampuannya!

Petrus telah menyangkal Yesus, dan hatinya hancur. Tetapi kemudian, setelah bangkit dari kematian, Yesus menghapiri Petrus kembali dan memulihkannya (baca Yohanes 21:15-19). Dengan kekuatan iman yang dari Tuhan, Petrus dan murid-murid Yesus pergi memberitakan Injil ke seluruh penjuru (ayat terakhir Injil Markus).

Saudara... sadarlah dan akuilah bahwa Saudara tidak bisa mengandalkan kekuatan Saudara sendiri. Kenalilah betapa lemahnya Saudara yang tidak sanggup mengandalkan kekuatan iman diri sendiri. Datang dan bersandarlah pada Yesus Kristus yang telah menang atas segala penderitaan dan telah mengalahkan maut dan kuasanya.

Selamat mempersiapkan hati, menghayati kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Bersandarlah pada-Nya. Beritakan kematian dan kebangkitan-Nya. Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd260321)

Wednesday, 24 March 2021




“Perjumpaan pasangan yang serasi. Kisah penebus dari Allah”
Bacaan: Rut 3:6-18

Kitab Rut dimulai dengan kisah hidup yang tragis (Rut 1:1-5). Setelah 5 ayat tersebut, Alkitab mengkisahkan bagaimana Tuhan berkasih karunia kepada Naomi dan Rut langkah demi langkah. Hingga akhirnya ada pengharapan, Boas hadir sebagai penebus. Boas dan Rut menjadi pasangan yang serasi, menjadi leluhur dari Yesus Kristus, Mesias (Matius 1:5). Kisah Boas dan Rut adalah gambaran kisah penebusan Allah sendiri. Bacalah kitab Rut 3:6-18.

Pehatikan ayat 6-9. Naomi tahu bahwa Boas adalah penebus bagi dirinya dan Rut (baca Ulangan 25:5-10; Imamat 25:25-31). Harapan baru ini memotivasi Naomi untuk bangkit kembali dan  mendorong Rut untuk menjumpai Boas. Berisiko, tetapi Rut mengerjakannya tepat seperti yang diperintahkan mertuanya. Tengah malam, Boas terkejut dengan kehadiran Rut dan bertanya siapakah dia. Rut tidak mengatakan dirinya sebagai orang Moab (lihat 1:22; 2:2, 21;4:5, 10) tetapi sekarang menyebut dirinya “hambamu, Boas”. Sekarang, Rut meminta Boas sebagai seorang Penebus untuk menikahinya (bandingkan ayat 9 dengan 2:12).

Perhatikan ayat 10-11. Bagaimana respon Boas? Boas melihat kasih Rut yang lebih besar dari sebelumnya. Boas memuji Rut sebagai “perempuan baik-baik” (“istri yang cakap” Amsal 31:10). Boas memanggilnya “putriku” (lihat juga 2:8) dan bahkan mengucapkan berkat  padanya (baca Efesus 1:3). Ingat, Rut adalah seorang janda dari Moab, negeri yang manjadi musuh Israel (Kejadian 19:30-38; Ulangan 4:3-4; 23:3-6; Bilangan 22-24; 25:1-3). Tetapi sekarang, Boas merespon Rut dengan baik. Renungkan, Bapa Surgawi dan Penebus (Yesus Kristus) mencari hubungan yang lebih dekat dengan Saudara, dan Saudara tidak perlu takut untuk mendekat dan menikmati cinta-Nya (baca Yohanes 14: 21-24). Sama seperti Boas berbicara dengan Rut, begitu juga Allah berbicara kepada Saudara melalui firman-Nya (baca Roma 10:17). Bagaimana seharusnya Saudara mendekat pada-Nya?

Perhatikan ayat 11. Boas meyakinkan Rut. Di tengah kegelapan malam, Rut tidak bisa melihat Boas, hanya mendengar suaranya; dan suara itu memberikan jaminan penuh kasih padanya “janganlah takut.” Boas juga berjanji kepada Rut tentang masa depannya “segala yang kaukatakan itu akan kulakukan kepadamu.” Renungkan, Tuhan memberikan jaminan kepada Saudara; jaminan yang bukan berdasarkan perasaan atau keadaan Saudara tetapi jaminan yang sudah tertulis dalam semua firman-Nya. Bacalah Ibrani 13:6 dan Filipi 1:6.

Perhatikan ayat 12-13. Boas menyatakan bahwa ada penebus pertama bagi Rut, bukan dirinya; dan Boas menghargainya. Tetapi Boas berkata “tetapi jika ia tidak suka menebus engkau, maka akulah yang akan menebus engkau.” Boas melakukan penebusan karena cintanya tetapi tetap mengikuti aturan yang ada saat itu. Renungkan. Allah mematuhi hukum-Nya sendiri ketika Ia menyelamatkan Saudara. Hukum-Nya berkata “orang yang berbuat dosa, harus mati” (Yehezkiel 18:4), dan Tuhan tidak mencari cara untuk menghindari hal ini, “Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua” (Roma 8:32). Tidak ada "penebus" lain yang bisa menebus dunia yang hilang, hanya Yesus Kristus.  Bacalah Kisah Rasul 4:12.

Perhatikan ayat 14-17. Dalam perspektif Allah, mereka adalah pasangan yang serasi (lihat 2:1 dan 3:11). Boas memberikan perlindungan dan memberikan hadiah kepada Naomi. Rut telah menikmati pemeliharaan Boas saat hari-hari sebelumnya memungut jelai (lihat 2:14). Pada hari pertama memungut jelai, Rut pulang dengan seefa jelai (2:17), tetapi sekarang Boas memberinya enam takar jelai, yang akan menjadi pasokan makanan lebih dari dua minggu. Naomi tidak bisa lagi mengatakan bahwa tangannya kosong (1:21). Sekarang mereka penuh karena kasih karunia kerabat-penebus. Iman dan kepatuhan Rut telah membawa transformasi lengkap dalam hidup mereka, dan sekarang mereka hidup menikmati anugerah.

Perhatikan ayat 18. Naomi memberikan nasihat bijak “duduk sajalah menanti.” Naomi mengerti bahwa “Orang itu tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini juga.” Mereka menunggu dengan sabar sampai mereka menerima kabar baik bahwa Rut akan menjadi pengantin wanita (lihat Mazmur 37:5). Rasul Paulus percaya, Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus” (Filipi 1:6). 

“Perjumpaan pasangan yang serasi. Kisah penebus dari Allah” Bersediakah Saudara menempatkan diri di kaki Yesus Kristus, Penebus yang mencintai Saudara? Dan bersedia mempercayai-Nya berkarya dalam anugerah-Nya? Tuhan Yesus Kristus memberkati. (erd240321)

Selasa, 31 Desember 2024 "Tahun Baru: Hidup Baru Dengan Ketaatan Kepada-Nya" (Renungan Natal menyambut Tahun Baru 2025) Banyak...